Apa yang anda ketahui tentang Rusa Timor?

Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan salah satu satwa liar Indonesia dengan status dilindungi. Rusa timor berasal dari Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Malaka, namun menurut kalangan ahli lainnya berpendapat bahwa rusa timor hanya berasal dari Jawa dan Bali.

Tubuh rusa timor berukuran kecil dengan berat badan rusa dewasa mencapai 60 -100 kg. Gambaran fisik rusa ini antara lain mempunyai tungkai pendek, ekor panjang, dahi cekung, gigi seri relatif lebih besar, dan rambut berwarna coklat kekuning-kuningan.Bobot badan rusa betina dapat mencapai 100 kg. Tinggi bahu rusa betina dewasa mencapai 100 cm, sedangkan pada jantan mencapai 110 cm. Panjang badan dengan kepala kira-kira 120 – 130 cm, panjang ekor 10 – 30 cm. Jantan dewasa memiliki tanduk atau ranggah yang bercabang tiga dengan ujung-ujungnya yang runcing, kasar dan beralur memanjang dari pangkal hingga ke ujung ranggah. Panjang ranggah rata-rata 80 – 90 cm, tapi ada juga yang mencapai 111,5 cm.

Rusa timor merupakan salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan. Rusa timor yang mempunyai nama latin Cervus timorensis diperkirakan asli berasal dari Jawa dan Bali, kini ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rusa timor sering juga disebut sebagai rusa jawa. Dalam bahasa Inggris, rusa timor mempunyai beberapa sebutan seperti Javan Rusa, Javan Deer, Rusa, Rusa Deer, dan Timor Deer. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) binatang ini disebut sebagai Cervus timorensis yang mempunyai beberapa nama sinonim seperti Cervus celebensis (Rorig, 1896), Cervus hippelaphus (G.Q. Cuvier , 1825 ), Cervus lepidus (Sundevall, 1846), Cervus moluccensis (Quoy & Gaimard, 1830), Cervus peronii (Cuvier, 1825), Cervus russa (Muller & Schlegel, 1845), Cervus tavistocki (Lydekker, 1900), Cervus timorensis (Blainville, 1822), dan Cervus tunjuc (Horsfield, 1830).

Ciri-ciri Fisik dan Perilaku. Rusa timor (Cervus timorensis) yang ditetapkan menjadi fauna identitas NTB, mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.

Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Rusa timor (Cervus timorensis) mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Ukuran rusa timor ini meskipun kalah besar dari sambar (Cervus unicolor) namun dibandingkan dengan rusa jenis lainnya seperti rusa bawean, dan menjangan, ukuran tubuh rusa timor lebih besar.

Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing.

Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan hewan yang dapat aktif di siang hari (diurnal) maupun di malam hari (nokturnal), tergantung kondisi habitatnya.

Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.

Umumnya rusa timor bersifat poligamus yaitu satu penjantan akan mengawini beberapa betina. Rusa betina mempunyai anak setiap tahun dengan sekali musim rata-rata satu ekor anak.

Subspesies Rusa Timor.

Whitehead (Schroder dalam Nugroho, 1992; Semiadi, 2002) membagi jenis rusa timor (Cervus timorensis) menjadi 8 subspesies (anak jenis), yaitu:

  • Cervus timorensis russa (Mul.&Schl., 1844) biasa ditemukan di Pulau Jawa
  • Cervus timorensis florensis (Heude, 1896) biasa ditemukan Pulau Lombok dan Pulau Flores
  • Cervus timorensis timorensis (Martens, 1936) biasa ditemukan P. Timor, P. Rate, P. Semau, P. Kambing, P. Alor, dan P. Pantai
  • Cervus timorensis djonga (Bemmel, 1949) biasa ditemukan P. Muna dan P. Buton
  • Cervus timorensis molucensis (Q.&G.,1896) biasa ditemukan Kep. Maluku, P. Halmahera, P. Banda, dan P. Seram
  • Cervus timorensis macassaricus (Heude, 1896) biasa ditemukan P. Sulawesi
  • Cervus timorensis renschi (Sody, 1933)
  • Cervus timorensis laronesietes (Bemmel, 1949)

Habitat dan Persebaran.

Rusa timor diperkirakan berasal dari pulau Jawa dan Bali yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan telah diintroduksi juga ke berbagai negara seperti Australia, Mauritius, Kaledonia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Habitat rusa timor adalah padang rumput pada daerah beriklim tropis dan subtropis, namun binatang ini mampu beradaptasi di habitat yang berupa hutan, pegunungan, dan rawa-rawa. Rusa yang menjadi fauna identitas Nusa Tenggara Barat ini dapat hidup hingga ketinggian 900 meter dpl.

Populasi dan Konservasi.

Populasi rusa timor secara keseluruhan diperkirakan sekitar 10.000 hingga 20.000 ekor dewasa. Berdasarkan jumlah populasi dan persebarannya, rusa timor dimasukkan dalam status konservasi “vulnerable” (Rentan) oleh IUCN Red List.

Populasi rusa timor terbesar terdapat di TN. Wasur, Papua dengan populasi sekitar 8.000 ekor (1992). Populasi di Jawa justru megalami pengurangan yang sangat besar. Seperti di TN. Baluran sekitar 1.000 ekor (2008).

Ancaman utama terhadap rusa timor berasal dari perburuan yang dilakukan oleh manusia untuk mengambil dagingnya. Penurunan populasi juga diakibatkan oleh berkurangnya lahan dan padang penggembalaan (padang rumput) di Taman Nasional yang menjadi habitat rusa timor. Hilangnya padang rumput ini ada yang diakibatkan oleh konversi menjadi lahan pertanian dan pemikiman juga oleh kesalahan pengelolaan seperti penanaman pohon yang yang kemudian merubah padang rumput menjadi hutan semak seperti yang pernah terjadi di TN. Baluran.

Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Animalia. Filum: Vertebrata. Sub filum : Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Artiodactyla. Famili: Cervidae. Genus: Cervus. Spesies: Cervus timorensis. Nama binomial (ilmiah): Cervus timorensis. Nama Indonesia: Rusa timor