Apa yang anda ketahui tentang Rhodamine B?

Rhodamin B

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. Contohnya, BPOM di Makassar berhasil menemukan zat Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman. Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari.

Rhodamine B


Rhodamine B adalah zat pewarna sintetis yang digunakan untuk tekstil, kertas,plastik dan cat. Berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu- kemerah - merahan, Tidak berbau, Titik leburnya pada suhu 165 0 C, Sangat larut dalam air yang akan menghasilkanwarna merah kebiru-biruan, Larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, Berfluorensi kuat, Dapat menyerap ke dalam plastik, oleh karenaitu harus disimpan dalam gelas.

Rhodamine B memiliki berbagai nama lain, yaitu: Tetra ethyl rhodamine, Rheonine B, D & C Red No. 19, C.I. Basic Violet 10, C.I. No 45179, Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizan Rhodamone dan Briliant Pink B. Sedangkan nama kimianya adalah N – [9-(carboxyphenyl) – 6 - (diethylamino) - 3H – xanten – 3 - ylidene] – N-ethyleyhanaminium clorida. Rumus molekul dari rhodamine B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar 479 g/mol. Sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru- biruan dan berfluorensi kuat.

Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatanhistologi, Digunakan sebagai bahan pewarna dasartekstil, kertas dan cat, Sekarang berkembang untuk berbagaikeperluan yang berhubungan dengan sifatnyadapat berfluorensi dalam sinar matahari, Digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasiPb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th.

Bahaya Rhodamine B terhadap kesehatan

Rhodamine B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakansebagai pewarna tekstil. Menurut Peraturan Pemerintah RI No.28, Tahun2004, rhodamine B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan. Rhodamine B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata,iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, gangguan hati dan dapat menyebabkan kanker. Zat warna Rhodamine B walaupun telah dilarang penggunaanya ternyata masih ada produsen yang sengaja menambahkan zat warna rhodamine B untuk produknnya.

Sedangkan menurut studi yang dilakukan oleh Universitas Hokoriku, Kanazawa, Jepang. Efek Rhodamine B pada kosmetik adalah pada proliferasi dari fibroblas yang diamati pada kultur sistem. Rhodamine B pada takaran 25 mikrogram/ml dan diatasnya secara signifikan menyebabkan pengurangan sel setelah 72 jam dalam kultur. Studi ini menghasilkan bahwa 50 mikrogram/ml dalam rhodamine B menyebabkan berkurangnya jumlah sel setelah 48 jam dan lebih. Studi ini juga menyarankan bahwa zat warna rhodamine B menghambat proliferasi tanpa mengurangi penggabungan sel. Gabungan timidine dan leusin dalam fraksi asam tidak terlarut dari membran sel secara signifikan dihambat oleh 50 mikrogram/ml Rhodamine B. Rhodamine 6G menyebabkan kerusakan sel yang parah dan rhodamine B secara signifikan mengurangi jumlah sel. Rhodamine tidak memiliki efek yang berarti, sedangkan. Lebih jauh lagi,

Rhodamine B mengurangi jumlah sel vaskuler endothelial pada pembuluh darah sapi dan sel otot polos pada pembuluh darah hewan berkulit duri setelah 72 jam dalam kultur. Sehingga tidak berlebihan jika studi ini menyimpulkan bahwa rhodamine B menghambat proses proliferasi lipo fibroblast pada manusia.

Metabolisme Rhodamine B


Rhodamine B secara ekstensif diabsorbsi oleh traktus gastrointestinal dan dimetabolisme pada anjing, kucing, dan tikus dengan hanya 3-5% dari dosis Rhodamine B yang dimasukkan dapat ditemukan dalam bentuk aslinya/tanpa perubahan di urin dan feses.

Perjalanan metabolisme Rhodamine B hingga bisa menjadi salah satu penyebab kerusakan organ secara sistemik disebabkan oleh sifatnya yang polar, akibat sifat polarnya tersebut, Rhodamine B yang tak termetabolisme oleh hepar akan menyebar mengikuti aliran darah dengan berinteraksi dengan asam amino dalam globin darah, menciptakan globin adduct.16
Pengertian adduct adalah suatu bentuk kompleks saat senyawa kimia berikatan dengan molekul biologi. Tujuan utama penentuan level adduct adalah sebagai salah satu parameter resiko paparan senyawa mutagenik dan karsinogenik.

2 Likes