Apa yang anda ketahui tentang qunut ?
Kata qunut berasal dari kata qanata yang artinya patuh dalam mengabdi (kepada Allah).
Qunut adalah doa mengharap kepada Allah swt. dalam menolak bahaya atau mendatangkan kebaikan yang pelaksanaannya dalam rangkaian pelaksanaan sebelum ruku’ atau sesudah ruku’ terakhir pada shalat yang dikerjakan. Bagi Syafi’i dan Maliki mengatakan bahwa hukum doa qunut adalah sunat muakkad pada shalat subuh, pada shalat witir setiap tahun dan paruh kedua (malam ke-16) bulan Ramadhan hingga akhir dan pada shalat istisqa (minta hujan).
Doa Qunut menurut Ukramah pertama kali dilakukan pada saat Bani Sulaim terkena musibah, sesuai hadis Ibnu Abbas ra. yang berkata :
“Rasulullah saw. membaca doa qunut satu bulan berturut-turut pada waktu shalat Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya dan Subuh yang ditempatkan diakhir semua shalat jika telah berkata سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ pada rakaat terakhir,mereka berdoa atas kehidupan dari Bani Sulaim atas Ri’al, Zukwan, Ushbah dan orang beriman sesudahnya”. H. R. Abu Dawud dan Ahmad)
Dalam pelaksanaan doa qunut, ada yang berpendapat sebelum ruku’ dan ada yang mengatakan sesudah ruku’ pada rakaat terakhir setiap shalat fardhu atau sunat. Karena semua cara itu pernah dilakukan oleh Rasulullah saw.
Hukum Doa Qunut pada Shalat Shubuh
Beberapa perbedaan dalam membaca doa qunut pada shalat shubuh :
-
Mazhab Syafi’i dan Maliki, membaca doa qunut setiap shalat subuh sesudah rakaat kedua dengan menempatkan dalam posisi sunat muakkad dan ada pula pengikutnya mengatakan sunat saja. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadis, antara lain hadis dari Anas bin Malik :
“Sesungguhnya Anas bin Malik ditanya : Apakah Nabi AS membaca doa qunut pada shalat Subuh ? Maka Anas mengatakan : Ya. Berkata lagi sahabat kepadanya : Apakah sebelum ruku’ atau sesudahnya ? Anas berkata : Sesudah ruku’. Dan sebagaimana diriwayatkan Ahmad dkk. bahwa Anas berkata : Rasulullah saw. tidak pernah berhenti mengerjakan doa qunut pada shalat subuh sampai beliau meninggal dunia”.
Sebagian pengikut mazhab Maliki menganggap harus ada doa qunut pada waktu Subuh dan apabila tidak dikerjakan, mereka menganggap shalat itu tidak sah.
“Barang siapa meninggalkan qunut pada shalat subuh, maka shalatnya batal”.
-
Mazhab Abu Hanifah dan Hambali, tidak ada doa qunut pada shalat subuh, didasarkan pada hadis Anas bin Malik :
“Sesungguhnya Nabi SAW. tidak pernah membaca doa qunut pada shalat Subuh kecuali pada saat mrndoakan keselamatan suatu kaum. Dan diriwayatkan Zubair : Khulafaur Rasyidin yang tiga (Abu Bakar, Umar dan Usman), sesungguhnya mereka tidak membaca doa qunut pada shalat Subuh”.
Bacaan Doa Qunut
“Allahummah dinii fii man hadait.
Wa’aafinii fii man ‘aafaiit.
Wa tawallanii fii man tawallaiit.
Wa baarik lii fiimaa a’thaiit.
Wa qinii syarramaa qadthaiit.
Fa innaka taqdthii walaa yuqthdaa ‘alaiik.
Wa innahu laa yadzillu man wãlaiit.
Walaa ya’izzu man ‘aadaiit.
Tabaa rakta rabbanaa wata ’aalait
Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit
Astaghfiruka wa atuubu ilaiik,
wa shallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadinin-nabiyyil ummiyyi wa’alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.”
Artinya
Ya Allah tunjukkanlah saya sebagaimana mereka yang sudah Engkau berikan petunjuk.
Dan kasihkanlah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau sudah kasih kesehatan.
Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pelihara.
Dan berilah keberkahan bagiku pada segala apa yang Engkau sudah karuniakan.
Dan lindungi aku dari segala bahaya kejahatan yang Engkau sudah pastikan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum.
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin.
Dan tidak mulia orang yang mana Engkau memusuhinya.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau seluruh pujian di atas yang Engkau hukumkan
Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi kami Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Mengangkat Tangan Waktu Qunut
Dalam mengerjakan qunut, baik itu dilakukan pada shalat subuh, shalat witir dan shalat lainnya, maupun do’a-do’a pada umumnya didasarkan pada hadits :
-
Dari Ibn Mas’ud ra. yang mengatakan:
“Rasullah saw. mengangkat tangannya pada waktu qunut sampai ke dadanya”.
-
Dari Salman ra. berkata :
“Salman berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Tuhanmu yang Maha Hidup lagi Maha Mulia, malu terhadap hamba-Nya jika diangkat tangan kepada-Nya lalu dibalasnya dengan kosong”. H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Hakim.
Pada dasarnya mengangkat tangan pada waktu qunut dan menengadahkan telapak tangan menghadap ke langit pada saat memohon kebaikan dan menengadahkan punggung telapak tangan pada waktu menolak bahaya adalah sunat.
Dari hadits Abu Hurairah ra. yang dikeluarkan oleh hakim dan disahkannya, dikatakan:
“Sesungguhnya adalah Rasulullah saw. Jika selesai mengangkat kepalanya dari ruku’ pada shalat subuh di rakaat kedua, diangkat kedua tangannya lalu berdo’a dengan do’a qunut.
Sumber : http://an-nashihah.com/?p=364