Melaksanakan puasa nazar sama dengan melakukan puasa-puasa yang lain, baik sunnah maupun wajib. hanya saja dibedakan oleh niat untuk melakukan puasa nafzar. puasa nazar dapat dilakukan dengan cara berniat untuk melakukan puasa sebagai pelaksanaan dari sesuatu yang kita janjikan sebelumnya.
tidak ada lafal khusus yang disampaikan oleh Rasulullah saw yang berkaitan dengan puasa nazar ini. akan tetapi niat puasa nazar dilakukan dengan niat untuk memenuhi janji Atau ikrar puasa yang telah Ia janjikan sebelumnya. Pada umumnya bacaan niat puasa nazar adalah sebagai berikut:
“Nawaitu Shauma Nadzri Lillahi Ta’aala”
" Saya niat puasa nazar karena allah ta’aala".
WAKTU MELAKSANAKAN PUASA NAZAR
Waktu melaksanakan puasa nazar tidak ditentukan secara khusus baik hari, bulan, atau tanggalnya. Akan tetapi jika seseorang telah sampai kepada sesuatu yang dicapainya, hendaknya puasa nazar nya juga dilakukan secara segera. sebab hal ini lebih baik daripada menunda-nunda. Selain itu tidak ada yang menjamin bahwa manusia punya banyak kesempatan untuk menunaikan kewajiban tersebut.
Dengan demikian puasa nazar biasanya selalu dilakukan jika seseorang telah berhasil dan sampai pada sesuatu yang menjadi keinginan dan cita-cita nya atau sebab yang telah dinyatakan sebelum itu telah terjadi dan menjadi kenyataan dalam hidupnya.puasa nazar harus berurutan. selanjutnya puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya.
KEUTAMAAN, MANFAAT, ATAU FAEDAH MELAKSANAKAN PUASA NAZAR
#1. Akan memunculkan sikap bersyukur kepada Allah
Setiap puasa nazar yang dilakukan seseorang selalu bersamaan dengan niat untuk melakukan Nazar Tersebut, karena telah berhasil dalam sebuah pencapaian tertentu atau mendapat nikmat lain. Oleh karena itu, melakukan puasa nazar merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT, atas segala nikmat dan keberhasilan yang didapatkan. melaksanakan puasa nazar bukan hanya sebagai sebuah kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab dan syukur atas nikmat yang telah diterima.
Dengan demikian, jika kita selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan keberhasilan, maka sesungguhnya Allah SWT akan menambah nikmat yang lebih berlimpah. Selain itu syukur merupakan sebuah bentuk dari rasa terima kasih kita kepada Allah SWT atas nikmat yang tidak terhingga darinya.
Seseorang yang melakukan puasa nazar hendaknya tidak hanya menggugurkan kewajiban, akan tetapi juga ada niat syukur dan yang ikhlas dari kita kepada Allah SWT. sehingga kita termasuk orang yang melakukan kebijakan yang mempunyai untung berlipat dihadapan Allah SWT.
#2. Menjadi orang yang tepat janji
Puasa nazar merupakan janji yang dibuat dan diikrarkan seseorang pada dirinya sendiri dengan Allah SWT. dengan demikian, belajar menepati janji Atau ikrar tersebut merupakan sikap yang sangat baik untuk membuat seseorang menjadi tanggung jawab terhadap janjinya.
Orang yang berjanji, akan tetapi tidak ditepati, jelas merupakan sebuah dusta dan nilainya dihadapan Allah SWT adalah dosa. agar kita tidak tergolong orang yang berdosa, hendaknya Nazar puasa yang kita lakukan menjadi sebuah pelajaran untuk menepati janji terlebih janji kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha menjaga dan selalu memberikan rahmat kepada manusia, maka tidak ada alasan untuk tidak menepati janji yang kita buat sendiri kepada Allah SWT.
Selalu akan ada kekhawatiran jika kita lalai pada janji yang kita buat kepada Allah SWT. jika kita lalai pada janji tersebut, sangat mungkin Allah SWT akan menukar nikmat yang telah kita terima tersebut menjadi bencana yang menyengsarakan kita sendiri.
Selain itu, dengan puasa nazar ini, kita juga dapat manfaat untuk belajar tepat janji pada setiap janji dalam hubungan sosial. jika tidak, maka kita tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan dalam segala hal, sehingga yang rugi tetap orang tidak mampu menepati janji tersebut. demikian salah satu faedah puasa nazar yang mesti kita sadari.
#3. Dikaruniai nikmat yang lebih baik
Karena puasa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, maka sungguh Allah SWT sangat mengetahui cara memberikan imbalan bagi mereka yang selalu bersyukur atas setiap Nikmat apapun yang dianugerahkan kepada kita. sehingga ketika kita melakukan puasa nazar dengan penuh keikhlasan, jangan khawatir Allah SWT membiarkan kita. akan tetapi, Allah SWT akan melipat gandakan menjadi nikmat yang luar biasa besarnya.
Begitu juga sebaliknya, jika seorang hamba yang diberikan nikmat akan tetapi ia tidak bersyukur atau menggunakan nikmat itu pada jalan yang tidak diridhoinya maka sungguh Allah SWT sangat mengerti dan memperlakukan orang yang demikian.