Apa yang Anda ketahui tentang prinsip ekonomi hijau?

Apa yang Anda ketahui tentang prinsip ekonomi hijau ?

Apa yang Anda ketahui tentang prinsip ekonomi hijau ?

1 Like

Menurut Surna et al (2011) terdapat sepuluh prinsip ekonomi hijau sebagai berikut :

  1. Mengutamakan nilai guna, nilai intrinsik dan kualitas. Hal ini adalah prinsip dasar dari ekonomi hijau sebagai ekonomi pelayanan, terpusat pada hasil akhir dan kebutuhan lingkungan. Bahan utama adalah sarana untuk kepuasan akhir dari kebutuhan riil dan secara radikal dapat dikonversikan.

  2. Mengikuti aliran alam, ekonomi bergerak sebagai suatu proses yang alamiah tidak hanya solar, energi yang diperbaharukan tetapi juga dengan siklus hidrologi yang alamiah dengan vegetasi regional dan jaring-jaring makanan dan dengan material lokal.

  3. Sampah adalag makanan. Alam tidak mengenal sampah sehingga setiap keluaran suatu proses menjadi asupan untuk proses yang lain. Prinsip ini tidak hanya mempunyai implikasi pada tingginya kompleksitas organisasi tetapi juga keluaran produk sampingan harus cukup bergizi dan tidak memiliki toksik sehingga dapat menjadi asupan bagi kegiatan lainnya.

  4. Rapih dan keragaman fungsi, jaring-jaring makanan yang komples adalah implikasi dari berbagai hubungan, yaitu hubungan yang terintegrasi dimana secara diametris bertolak belakang dengan segmentasi dan fragmentasi masyarakat industri.

  5. Skala tepat guna atau skala keterkaitan. Hal ini tidak mengandung arti bahwa kecil itu indah tetapi mengandung arti bahwa setiap aktivitas regeneratif mempunyai skala operasional yang paling tepat guna. Sekecil-kecilnya aktivitas akan mempunyai dampak yang lebih besar dan merupakan aktivitas ekologi yang murni, yaitu suatu rancangan yang terintegrasi dalam skala yang berganda dan merefleksikan pengaruh yang besar terhadap yang kecil dan yang kecil terhadap yang besar.

  6. Keanekaragaman. Dalam dunia dengan perubahan yang terus menerus, kesehatan dan stabilitas tergantung pada keanekaragaman. Hal ini berlaku untuk semua tingkatan atau keanekaragaman hayati dan juga keanekaragaman sosial dan organisasi ekologis.

  7. Kemampuan diri, organisasi diri, dan rancangan diri. Suatu sistem yang kompleks membutuhkan internalisasi dari intelegensia yang mengkoordinasikan sistemnya sendiri dalam suatu gerakan yang terstruktur,

  8. Partisipasi dan demokrasi yang langsung. Rancangan ekonomi yang berbasis ekologi harus menyertakan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan agar mampu fleksibel dan tangguh.

  9. Kreativitas dan pengembangan masyarakat. Mengubah tempat sumber-sumber dari produksi menuju suatu produktivitas alam yang spontan memasyarakat suatu kreativitas. Dibutuhkan pengembangan manusia dengan wawasan holistik sehingga dubutuhkan suatu proses yang berkualitas.

  10. Peran strategis daam lingkungan buatan, landscape dan perancangan spasial. Efisiensi yang besar mampu dilaksanakan melalui pengaturan spasial dari sistem komponen suatu kegiatan. Kerapihan, pemanfaatan bersama, rancangan terintegrasi yang bergerak bersama alam merupakan landasan sehingga perbaikan konversi dan efisiensi pada pengaturan spasial memberi dampak positif pada seluruh kegiatan ekonomi.

Referensi

Awantara, I G P D. 2014. Sistem Manajemen Lingkungan: Perspektif Agrokompleks. Yogyakarta: Deepublish.