Apa yang anda ketahui tentang Pertempuran Cape Bon ?

Pertempuran Cape Bon

Pertempuran Cape Bon adalah sebuah ekspedisi militer yang dilancarkan oleh Kekaisaran Romawi Barat dan Timur. Ekspedisi yang dipimpin oleh Basiliscus ini dilancarkan ke ibukota Kerajaan Vandal di Kartago pada tahun 468. Invasi Kerajaan Vandal merupakan salah satu operasi amfibi terbesar pada zaman kuno karena melibatkan 1.113 kapal dan lebih dari 50.000 pasukan. Tujuan operasi ini adalah untuk menghukum Raja Vandal Gaiseric karena telah menjarah Roma pada tahun 455. Selama peristiwa tersebut, ibukota Romawi Barat dikuasai Vandal dan Maharani Licinia Eudoxia (istri Kaisar Valentinian III) dan putri-putrinya ditawan.

Pertempuran Cape Bon merupakan pertempuran antara gabungan kekaisaran Romawi barat dan Romawi timur melawan pasukan vandal yang kini berada di wilayah Tunisia. Operasi gabungan ini dipimpin oleh panglima Basiliscus dengan sasaran menyerang dan menguasai ibukota bangsa Vandal di Cartagene. Namun mengalami kekalahan dan kekacauan ketika angkatan laut Romawi diserang kapal api dari bangsa Vandal. Operasi ini adalah OPERASI AMFIBI terbesar di zaman kuno dengan melibat kan 1113 kapal angkatan laut Romawi dan 50000 personel.

Yang melatar belakangi pertempuran tersebut adalah pada saat tahun 440-an, Raja Vandal Genseric dan Kaisar Romawi Valentinian III telah melakukan pertunangan di antara anak-anak mereka. Putra tertua Raja Genseric ditunangkan dengan putri sulung kaisar Romawi Valen III, Eudokia. Tetapi pernikahan di tunda karena Eudokia masih terlalu muda. Untuk memperkuat aliansi Roma-vandal maka diadakan perjanjian damai tahun 442 M.

Tahun 445 Valentinus III tewas di bunuh, lalu Petronius Maximus naik tahta. Petronius menikahi janda Valentinian, Licinia Eudoxia, dan meminta anaknya Palladius menikahi Eudocia. Dengan cara ini, Petronius memperkuat ikatannya dengan dinasti Theodosian. Langkah ini, bagaimanapun, merusak ambisi Genseric. Raja Vandal mengklaim bahwa pertunangan yang rusak antara Huner dan Eudocia adalah pembatalan perjanjian damai dengan Valentinian, dan kemudian Raja Vandal memutuskan berlayar untuk menyerang Roma.

Sebelum mendekati kota, para Vandal menghancurkan semua saluran air kota. Pada saat pasukan Vandal yang mendekati ibukota Roma, Maximus dan tentaranya mencoba melarikan diri dari kota namun dia terlihat dan dibunuh oleh seorang mafia Romawi di luar kota, mungkin bersama dengan anaknya Palladius. Setelah kedatangan tentara Vandal, menurut penulis sejarah Prosper of Aquitaine, Paus Leo I meminta agar Genser tidak menghancurkan kota kuno atau membunuh penduduknya. Genser setuju dan gerbang Roma dibuka untuknya dan anak buahnya.

Sementara Geiseric menepati janjinya untuk tidak membakar kota dan membantai penduduknya, dia membunuh sejumlah warga Romawi, membawa beberapa untuk menjadi budak, dan selama waktu itu Geiseric berhasil menangkap Permaisuri Licinia Eudoxia, janda Valentinian, dan anak-anaknya.

Genser menjarah sejumlah besar harta karun kota, merusak benda-benda penting budaya seperti Kuil Optimus Maximus Jupiter dengan melucuti ubin atap perunggu emas. Vandal menjarah Roma selama 14 hari.

Eudocia Kemudian menikah dengan Huneric.

Sumber