Apa yang anda ketahui tentang Penyu Tempayan ?

Penyu tempayan

Penyu tempayan (Caretta caretta), dalam bahasa inggris disebut loggerhead sea turtle, memiliki panjang rata rata 90 cm ( 35 in ), sedangkan berat rata ratanya 135 kg ( 298lb ). Meskipun kadang juga ada ukurannya yang lebih besar dengan panjang 280 cm dengan berat 450 kg.

Ciri ciri penyu tempayan : Kepala dan karapas (cangkang atas) berwarna dari kuning-oranye sampai coklat kemerahan, sedangkan plastron (bawah) biasanya berwarna kuning pucat. Leher penyu tempayan memiliki warna sisi coklat di atas dan kuning pada sisi dan bawah.

Status konservasi: Vulnerable ( rentan )

Apa yang anda ketahui tentang Penyu Tempayan ?

Penyu Tempayan atau Loggerhead (Caretta caretta) merupakan satu dari tujuh spesies penyu di dunia. Penyu Tempayan pun menjadi satu diantara enam jenis penyu yang ditemukan hidup di perairan Indonesia. Dan layaknya jenis penyu lainnya, reptil dari famili Cheloniidae ini merupakan salah satu hewan langka dan dilindungi di Indonesia.

Selain dinamai Penyu Tempayan, di Indonesia kadang dikenal sebagai Penyu Bromo. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Loggerhead. Penamaan ini didasari dari ukuran kepala Penyu Tempayan yang relatif besar. Sedang nama latin hewan ini adalah Caretta caretta (Linnaeus, 1758) dengan nama sinonim Testudo caretta Linnaeus, 1758, Chelonia caretta Dyce, 1861, dan Thalassochelys caretta Boulenger, 1886.

Morfologi Penyu Tempayan

Dibandingkan dengan jenis penyu lainnya, Penyu Tempayan (Caretta caretta) memiliki kepala yang besar dan rahang yang lebih kuat. Ukuran penyu langka ini cukup besar. Panjang lengkung karapas rata-rata 90 cm, meskipun pernah ditemukan Penyu Tempayan dengan karapas mencapai 280 cm. Berat dewasa rata-rata 135 kg, meskipun spesimen terbesar pernah tercatat memiliki berat lebih dari 450 kg. Dengan ukuran tersebut menjadikan Penyu Tempayan sebagai penyu terbesar kedua setelah Penyu Belimbing.

Karapas Penyu Tempayan keras dan berwarna coklat kemerahan atau kuning-oranye. Memiliki empat pasang sisik coastal dan lima buah sisik vertebral pada karapasnya. Bagian bawah (plastron) berwarna kuning pucat. Sisi leher penyu bagian atas berwarna coklat sedangkan bagian bawahnya berwarna kuning. Kepala, sewarna dengan karapas dengan 2 pasang sisik prefrontal. Sedangkan tukik (anak penyu) berwarna coklat.

Habitat Penyu Tempayan


Habitat dan daerah persebaran Penyu Tempayan sangat luas. Meliputi perairan tropis dan subtropis di Samudera Antlantik, Hindia, Pasifik, dan Laut Mediterania. Tempat hidupnya meliputi wilayah perairan di negara Afrika Selatan, Albania, Algeria, Amerika Serikat, Australia, Bahamas, Bahrain, Bangladesh, Bolivarian, Belize, Brazil, Kepulauan Cayman, China, Colombia, Costa Rica, Cuba, Cyprus, Filipina, Eritrea, Perancis, Swiss, Grenada, Guadeloupe, Guatemala, Haiti, Honduras, dan Indonesia.

Juga di negara Inggris, Israel, Italia, Jamaica, Jepang, Libya, Madagaskar, Mesir, Mexico, Montserrat, Morocco, Mozambique, Namibia, Kaledonia Baru, Nicaragua, Oman, Panama, Puerto Rico, Republik Dominican, Saint Lucia, Senegal, Spain (Canary Is.), Sri Lanka, Tunisia, Turki, Turks and Caicos Islands, Uruguay, Venezuela, dan Virgin Islands. Di Indonesia, Penyu Tempayan diketahui hanya di perairan saja dan belum ada laporan penyu ini bertelur di pantai Indonesia.

Penyu Tempayan adalah karnivora. Saat tukik (anak), memakan ubur-ubur, lamun (sea grass), keong, dan udang. Setelah dewasa memakan kepiting dan kerang (dan krustasea lainnya), cumi-cumi, gurita, ikan-ikan kecil, anemon laut, dll. Penyu ini menghancurkan mangsa dengan rahangnya yang besar dan kuat.

Layaknya jenis penyu lainnya, Penyu Tempayan memiliki kemampuan berenang cepat di air namun bergerak lambat saat di tanah. Penyu jantan hampir tidak pernah meninggalkan air. Sedangkan penyu betina hanya naik ke pantai (darat) untuk bertelur. Sikulus bertelur (remigration interval) Penyu Tempayan adalah dua atau tiga tahun. Dalam satu siklus bertelur antara 3 hingga 5 sarang dengan jumlah telur mencapai 100- 120 butir. Usia matang (dewasa, siap bereproduksi) Penyu Tempayan berkisar diperkirakan antara 10 sampai 35 tahun. Namun dari penelitian yang dilakukan Sea Turtle Flagship Program dan dipublikasikan di jurnal Functional Ecology (2011), seekor Penyu Tempayan betina baru akan bertelur saat berusia 45 tahun.

Terancam Punah

Populasi Penyu Tempayan (Caretta caretta) tidak diketahui dengan pasti. Layaknya jenis penyu lainnya ancaman utama terhadap kelestarian hewan langka ini adalah perburuan untuk diambil telur, daging, dan karapas (tempurung). Daging dan telur umumnya dikonsumsi manusia sedangkan karapas digunakan sebagai bahan kerajinan. Ancaman lainnya adalah pencemaran laut dan rusaknya pantai sebagai tempat bertelur.

Oleh IUCN Redlist, Penyu Tempayan, bersama Penyu hijau (Chelonia mydas), didaftar dalam status konservasi Endangered (Terancam) sejak tahun 1996. Sedangkan oleh CITES dimasukkan dalam daftar Appendix I. Di Indonesia, semua jenis penyu, Termasuk Penyu Tempayan, termasuk hewan yang dilindungi.

Klasifikasi Ilmiah Penyu Tempayan: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Reptilia. Ordo: Testudines. Famili: Cheloniidae. Genus: Caretta. Spesies: Caretta caretta (Linnaeus, 1758).