Apa yang anda ketahui tentang penyakit Feline Calicivirus pada kucing?

Feline calicivirus merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam flu kucing. Flu kucing adalah penyakit dengan kumpulan gejala pada organ respirasi bagian atas (upper respiratory disease).

Bagaimana Kucing dapat terjangkit penyakit Calicivirus dan bagaimana cara penyembuhannya?

Penyebaran


Sebagian kucing yang sembuh selama berbulan-bulan hingga lebih dari satu tahun membawa virus. Virus ini terutama dapat diasingkan dari nasofaring, sekali-kali ia dikeluarkan dalam faeces. Juga dari biakan sel-sel ginjal asal kucing yang klinis sehat berkali- kali dapat diasingkan FCV.

Dalam koloni yang tertular penyakit bersifat enzootis dan tiap kali menimbulkan penyakit pada hewan-hewan muda. Induk kucing yang terhama dapat menulari anaknya sesudah dilahirkan dan hal ini dapat menimbulkan penyakit pada umur satu minggu walaupun antibodi maternal telah dimiliki oleh anak kucing itu.

Gejala

Waktu inkubasi infeksi FCV ialah beberapa hari hingga kira-kira seminggu. Pada koloni kucing infeksi dengan FCV terutama ditemukan pada kucing-kucing berumur 4-8 minggu, tetapi juga pada anak kucing yang belum berumur seminggu. Gejala pertama yang timbul ialah bersin. Biasanya gejala-gejala terbatas pada radang kataral selaput lendir hidung, laring dan trakhea, demikian pula konjunktiva. Akan tetapi biasanya radang ini berubah menjadi purulen dan gejala penyakit dapat bervariasi dari ringan sampai parah. Infeksi sekunder dapat menjadikan penyakit lebih parah karena umpamanya pnemoni dan sinusitis menahun.

Beberapa isolat virus dapat menimbulkan ulsera pada selaput lendir mulut dan luka-uka pada telapak kaki dan di antara jari jari kaki. Kucing muda dapat mati secara dini sesudah menunjukkan gejala-gejala dari pihak traktus digesti. Pada infeksi umum (generalisasi) penyakit dapat berlangsung 4-6 minggu. Angka morbiditas umumnya tinggi, akan tetapi letalitet biasanya rendah; sebagian kecil galur-galur virus dapat menyebabkan banyak kematian. Infeksi gabung virus FCV dengan virus panlekopeni juga mengakibatkan angka kematian bertambah. Disangka bahwa FCV memegang peranan pada pembentukan urolithiasis (batu-batu atau pasir mineral dalam jalan air seni): hal ini belum dibuktikan.

Penyebab

Infeksi terjadi melalui jalan pernafasan; mungkin juga melalui konjunktiva. Virus berreplikasi di jalan hawa bagian muka. Viremi dapat terjadi. Infeksi berpersistensi terutama di bagian faring dan virus lama dapat diasingkan dari bagian ini tanpa menimbul kan gejala-gejala klinis. Pada hewan dewasa terlihat infeksi bersifat recidif pada jalan pernafasan umpamanya rinitis. Pembawa virus demikian dapat juga mengeluarkan virus melalui tinja. Sebagian besar kucing yang terinfeksi membentuk antibodi netralisasi, antibodi ini memberi perlindungan terhadap galur virus homolog. Galur virus F9 dipergunakan sebagai galur vaksin karena ia bersifat avirulen dan memiliki spektrum perlindungan yang lebih luas. Kucing sembuh masih dapat ditulari lagi dan menjadi pembawa virus.

Penyembuhan

Peraturan-peraturan saniter biasanya tidak sangat berguna karena banyak kucing menyebarkan virus tanpa memperlihatkan gejala-gejala sakit. Beberapa vaksin telah dikembangkan. Vaksin itu mengandung beberapa serotipe virus. Dikira bahwa kekebalan yang diperoleh juga memberi perlindungan terhadap galur-galur virus heterolog. Vaksin itu juga biasanya merupakan vaksin kombinasi melawan infeksi dengan virus calici dan virus penyebab rhinotrachaeitis dan dibuat dari galur-galur yang avirulen atau yang diatenuasi. Umumnya vaksinasi dilakukan secara intranasal atau intramuskuler pada umur 9-12 minggu.