Apa yang anda ketahui tentang Owa Kalimantan?

Owa kalimantan, owa ungko kalimantan, atau owa kalawet (Hylobates albibarbis) adalah sejenis kera arboreal yang menyebar terbatas (endemik) di pedalaman Kalimantan, Indonesia, terutama di daerah bagian barat daya pulau di antara aliran sungai Kapuas (Kalbar) dan Barito (Kalteng). Dalam bahasa lokal dikenal sebagai kalaweit atau kalawet, dan dalam bahasa Inggris disebut Bornean white-bearded gibbon; Bornean agile gibbon; atau southern gibbon.

Owa mempunyai tubuh sedang. Panjang kepala dan tubuh hewan jantan dewasa antara 462-475 mm, sementara betinanya sedikit lebih besar (465-497 mm). Berat hewan jantan 4,9-6,5 kg, dan betinanya 5,9-6,8 kg.

Warna tubuhnya umumnya kecokelatan hingga cokelat terang. Dengan ‘topi/tudung’ cokelat gelap, alis keputihan dan pipi serta dagu keputihan yang mengesankan seperti berewok berwarna putih, melingkari wajah yang berwarna hitam. Bagian dada dan perut, sisi dalam tungkai, serta ujung tangan dan kaki berwarna cokelat gelap, setidaknya lebih gelap dari bagian tubuh lainnya; jari-jari tangan dan kaki kehitaman. Punggung bagian bawah lebih terang warnanya.

Owa kalimantan (Hylobates muelleri) adalah sejenis kera arboreal yang termasuk ke dalam suku Hylobatidae. Owa kalimantan semula dianggap sebagai subspesies dari owa kelempiau (H. muelleri), dan kemudian juga owa ungko (H. agilis). Namun berdasarkan kajian DNA, kera ini sekarang diklasifikasikan sebagai spesies tersendiri.
Spesies ini ditemukan di hutan primer, sekunder dan hutan tropis, serta jenis hutan rawa gambut (Buckley 2004; Buckley et al 2006.), tercatat sampai ketinggian 1.200 m dpl (V. Nijman pers. Comm.). Primata ini merupakan hewan arboreal dan diurnal yang dominan pemakan buah, lebih memilih buah-buahan tinggi gula, tetapi juga akan makan daun dan serangga.

Owa kalimantan menyebar terbatas (endemik) di pedalaman Kalimantan, Indonesia, terutama di daerah bagian barat daya pulau di antara aliran sungai Sungai Kapuas (Kalimantan barat) dan Sungai Barito (Kalimantan tengah).

Wilayah konservasi yang menaungi adalah Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan barat. Pusat Rehabilitasi Kalawet (Yayasan Kalaweit) berlokasi di desa Hampapak, sekitar 15 menit menggunakan speed boat dari kota Palangkaraya, Kalimantan tengah.