Apa yang anda ketahui tentang organ Hati?

hati

Hati merupakan kelenjar terbesar pada tubuh manusia, dengan berat sekitar 1500 gram atau 2.5% dari total berat tubuh manusia dewasa. Apa yang anda ketahui tentang organ Hati?

Hati


Organ ini terletak di kuadran kanan atas rongga abdomen, di bawah diafragma.31-36 Di rongga perut, organ ini sebgaian besar dilapisi oleh peritoneum.

  1. Anatomi Hati

    Hati terbagi atas 4 lobus—kanan, kiri, kuadratus, dan kaudatus, yang dipisahkan oleh ligamentum fasciformis. Seluruh permukaan hati dilapisi oleh kapsul Glisson, jaringan ikat padat ireguler yang melekat longgar pada seluruh permukaan hati, kecuali pada area porta hepatika. Porta hepatika yang terletak pada permukaan inferior hati merupakan saluran tempat masuknya pembuluh- pembuluh darah yang mendarahi, di samping tempat keluar duktus hepatikus dekstra dan sinistra yang menyalurkan empedu ke kandung empedu.Hati memiliki suplai darah ganda, yang berasal dari v. porta hepatika (75%) dan a. hepatika dekstra dan sinistra (25%). porta hepatika membawa nutrien yang diserap dari saluran cerna ke hati, yang kemudian mengambil, menyimpan, dan mendistribusikan nutrien dan vitamin. Darah meninggalkan hati melalui permukaan posteriornya melalui vena hepatika, yang menyalurkan darah ke v. cava inferior. Pada keadaan istirahat, hati menerima 25% suplai darah dari jantung.

  2. Histologi Hati

    Secara anatomis klasik, jaringan hati terbagi-bagi menjadi lobulus-lobulus berbentuk heksagonal berdiameter 1-2 mm yang berpusat pada v. hepatika terminalis. Pada struktur klasik ini, traktus portalis (trias Glisson) yang berisi a. hepatika, v. porta, dan duktus biliaris terletak pada bagian perifer lobulus. Hepatosit yang berada di sekitar v. hepatika terminalis disebut sebagai hepatosit sentrilobuler (sentrolobuler), sedangkan yang berada dekat traktus portalis disebut sebagai hepatosit periportal.

    Secara fisiologis, jaringan hati terbagi menjadi unit-unit fungsional berbentuk segitiga yang dikenal sebagai asinus hati. Sebuah asinus hati tersusun atas 3 traktus portalis, masing-masing terletak di sudut “segitiga” asinus, dan sebuah v. sentralis di pusatnya.

    Hepatosit di area dekat v. hepatika terminalis terletak paling jauh dari suplai darah, dan karenanya berada di apeks distal dari asinus hati, sedmangkan basis asinus dibentuk oleh venula septal yang berasal dari traktus portalis yang mempenetrasi jaringan hati. Di dalam asinus, parenkim dibagi menjadi 3 (tiga) zona, dengan zona 1 terletak paling dekat dengan suplai vaskuler dari traktus portalis, zona 3 di sekeliling v. hepatika, dan zona 2 berada di antaranya. Zonasi ini terbagi secara metabolik, karena adanya gradien aktivitas lobuler untuk enzim- enzim hati. Selain itu, berbagai beentuk kerusakan hati juga memiliki distribusi berdasarkan zona.

    image

    Parenkim hati tersusun atas lempeng-lempeng hepatosit yang saling beranastomosis. Hepatosit yang berbatasan langsung dengan traktus portalis disebut sebagai lempeng pembatas ( limiting plate ), yang membentuk batas inkotinu di sekeliling mesenkim traktus portalis. Hepatosit tersusun radial di sekeliling v. hepatika terminalis. Di antara jalinan hepatosit, terdapat sinusoid vaskuler. Darah melewati sinusoid kemudian menuju v. hepatika terminalis. Setiap hepatosit berada di antara sinusoid dengan pendarahan yang berasal dari v porta hepatika dan a. hepatika.32,35 Sistem pendarahan ganda ini menjadikan hepatosit salah satu sel yang paling kaya perfusi sekaligus tahan terhadap iskemia.

    image

    Sinusoid dilapisi oleh sel-sel endotelial yang berpori dan inkontinu, yang membatasi celah ekstrasinuoidal, celah Disse. Ke dalam celah Disse, mikrovilli hepatosit berprotrusi.Tersebar dan menempel di permukaan luminal sel- sel endotelial adalah sistem fagosit monosit yang dikenal sebagai sel-sel Kupffer. Di celah Disse banyak terdapat sel-sel stelata perisinusoidal yang berperan dalam penyimpanan dan metabolisme vitamin A. Jika terjadi proses inflamasi pada parenkim hati, sel-sel stelata ini berubah menjadi myofibroblast yang memproduksi kolagen.

    Di antara hepatosit terdapat kanalikuli empedu, dibentuk oleh membran plasma hepatosit yang saling berhadapan dan dipisahkan dari ruang sinusoid oleh taut kedap. Banyak mikrovilli yang berprotrusi ke dalam celah interseluler ini. Mikrofilamen aktin dan myosin hepatosit di sekeliling kanalikuli membantu mendorong cairan empedu yang disekresikan hepatosit di sepanjang kanalikuli. Saluran empedu ini berjalan menuju kanalis Hering pada regio periporta, di mana sekret empedu kemudian memasuki duktus biliaris terminal di traktus portalis.

  3. Fungsi Hati

    Hati dapat merupakan pusta metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat beragam, yaitu:

    • Pembentukan energi dan interkonversi substrat.

      • Metabolisme karbohidrat
        Glukosa dari asupan makanan masuk ke hati melalui v. porta hepatika, di mana sel-sel hati kemudian mengambil, mengkonversinya menjadi glikogen. Hati juga berperan dalam glikogenolisis dan glukoneogenesis.

      • Metabolisme protein
        Hati merupakan tempat utama proses deaminasi dan transaminasi oksidatif, di mana terjadi pemindahan gugus-gugus asam amino antar molekul untuk menghasilkan substrat bagi metabolisme karbohidrat dan sintesis asam amino.

      • Metabolisme lipid

    • Sintesis dan sekresi protein-protein plasma
      Hati memproduksi dan mensekresi banyak protein yang menyusun konstituen plasma darah, termasuk albumin, faktor-faktor pembekuan darah, protein-protein pengikat hormon dan obat, dan juga beberapa hormon maupun prekursornya. Oleh karena fungsi ini, hati berperan penting dalam mempertahankan tekanan onkotik plasma melalui sintesis albumin, menfasilitasi koagulasi darah melalui sintesis dan modifikasi protein-protein pembekuan darah, fungsi pengaturan tekanan darah melalui produksi angiotensinogen, pertumbuhan melalui produksi insulin- like growth factor-1 (IGF-1), dan metabolisme hormon melalui produksi steroid hormone-binding globulin (SHBG) dan thyroid-binding globulin (TBG).

    • Solubilisasi, transport, dan penyimpanan

      • Sirkulasi enterohepatik asam empedu
        Hati mensintesis dan mensekresikan asam empedu yang berperan dalam solubilisasi. Fungsi solubilisasi berperan dalam absorbsi zat-zat nutrisi (lipid, vitamin larut lemak) serta eksresi (kolesterol, bilirubin, metabolit xenobiotik).

      • Inaktivasi & detoksifikasi komponen dan metabolit xenobiotik
        Xenobiotik merupakan komponen yang tidak memiliki nilai gizi dan memiliki potensi toksik. Obat merupakan salah satu contoh komponen xenobiotik. Komponen ini kemudian akan diekskresikan oleh ginjal, namun untuk proses eliminasi yang efektif, komponen ini perlu diubah menjadi hidrofilik (larut dalam air). Proses konversi menjadi komponen hidrofilik ini dilakukan oleh hati.

      Proses konversi initerhjadi dalam 2 tahap yang dikatalisasi oleh enzim-enzim yang berbeda. Pada reaksi fase I, komponen asal ditransformasi menjadi komponen yang lebih polar dengan pemberian satu atau lebih. Sebagian besar reaksi fase I melibatkan proses oksidasi, dengan enzim-enzim yang terlibat sebagian besar terletak di dalam retikulum endoplasma (RE) halus, dan sebagian terletak di sitoplasma. Enzim yang terlibat pada reaksi fase I biotransformasi obat merupakan kompleks enzim yang tersusun atas NADPH-sitokrom P450 reduktase dan serangkaian hemoproein yang disebut sebagai sitokrom P450. Obat dikombinasikan dengan sitokrom P450 yang teroksidasi untuk membentuk kompleks sitokrom P450_3-obat. Kompleks ini kemudian mengalami reduksi menjadi kompleks sitokrom P450_2-obat dengan NADPH-sitokrom P450 reduktase sebagai katalisator. Kompleks tereduksi kemudian dkombinasikan dengan molekul oksigen untuk membentuk intermediat oksigen. Satu atom dari molekul oksigen kemudian dikombinasikan dengan 2 atom hidrogen dan 2 elektron untuk membentuk molekul air. Atom oksigen lain tetap terikat dengan kompleks sitokrom P450-obat dan ditransfer dari sitokrom P450 ke molekul obat. Produk obat dengan atom oksigen yang terikorporasi padanya dilepaskan dari kompleks tersebut. Sitokrom P450_3 dapat didaur ulang untuk proses oksidasi molekul obat lain, sebagai katalisator. Kompleks tereduksi kemudian dkombinasikan dengan molekul oksigen untuk membentuk intermediat oksigen. Satu atom dari molekul oksigen kemudian dikombinasikan dengan 2 atom hidrogen dan 2 elektron untuk membentuk molekul air. Atom oksigen lain tetap terikat dengan kompleks sitokrom P450-obat dan ditransfer dari sitokrom P450 ke molekul obat. Produk obat dengan atom oksigen yang terikorporasi padanya dilepaskan dari kompleks tersebut. Sitokrom P450_3 dapat didaur ulang untuk proses oksidasi molekul obat lain.

      Pada reaksi fase II, produk reaksi fase I mengalami konjugasi dengan beberapa komponen untuk menjadikan produk tersebut lebih hidrofilik. Konjugasi sebagian besar dengan asam glukuronat sebagai substansi, dengan glukuroniltransferase sebagai katalisator. Molekul lain yang digunakan dalam proses konjugasi di antaranya glisin, taurin, dan sulfat.

    • Solubilisasi lipid
      Melalui produksi dan eksport-import berbagai apolipoprotein, hati berperan dalam transport lipid dari saluran cerna ke hati dan jaringan serta dari jaringan ke hati, serta impor kolesterol dari jaringan ke hati. Berbagai lipoprotein yang berperan dalam transport lemak di antaranya kilomikron very low-density lipoprotein (VLDL) , low- density lipoprotein (LDL) , serta high-density lipoprotein (HDL).

    • Produksi protein-protein pengikat
      Selain protein-protein pengikat hormon, hati juga berperan mensintesis dan mensekresi transferrin, protein pengikat besi.

2 Likes