Apa yang Anda ketahui tentang model IS-LM dalam ekonomi makro?

Apa yang Anda ketahui tentang model IS-LM dalam ekonomi makro ?

Model IS – LM, atau model Hicks-Hansen, adalah alat ekonomi makro dua dimensi yang menunjukkan hubungan antara suku bunga dan pasar aset. Apa yang Anda ketahui tentang model IS-LM dalam ekonomi makro ?

Pasar Barang dan Kurve IS


Dalam upaya sistematisasi pembahasan ekonomi makro, kita bedakan struktur perekonomian menjadi dua, yaitu : (1) perekonomian tertutup : dimana perekonomian dianggap tidak melakukan transakasi dengan pihak luar negeri, dan (2) perekonomian terbuka : dimana perekonomian telah melakukan transaksi dengan pihak luar negeri. Variabel-variabel ekonomi agregat yang perlu diperhatikan pada masing-masing struktur perekonomian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel-variabel dalam perekonomian tertutup : C,S,I,G dan Y.

dimana : C = pengeluaran untuk konsumsi

S = saving atau tabungan

= pengeluaran untuk investasi G = pengeluaran pemerintah Y = pendapatan nasional.

Persamaan keseimbangan di pasar barang : Y = C + I + G ; S =I.

2. Variabel-variabel dalam perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal : C,S,I,G,Y,Tx, dan Tr, dimana Tx = pajak dan Tr = transfer pemerintah.

Keseimbangan di pasar barang : Y = C + I + G ; YD = Y +Tr - Tx ; Y = YD – T r +Tx; YD = C + S. Berarti I +G +T r = S +T x .

3. Variabel-variabel dalam perekonomian terbuka : C,S,I,G,Y,X, dan M, dimana X = ekspor dan M = impor.

Keseimbangan di pasar barang : Y =C + I + G + X – M.

4. Variabel-variabel dalam perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal : C,S,I,G,Y,X,M, Tx, dan Tr.

Keseimbangan di pasar barang : Y D = C + I + G – T x + T r +X – M.

Pengeluaran Investasi dalam model IS-LM


Analisis ekonomi yang hanya memperhatikan pasar barang saja, pada umumnya investasi (I) diperlakukan sebagai variabel eksogen Namun, dalam model IS-LM, investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga atau dapat ditulis I = f( r ) , dimana I/r < 0. Jadi, investasi (I) merupakan variabel endogen (= variabel-variabel yang ditentukan oleh variabel-variabel yang ada didalam model yang digunakan). Sebagai contoh, dipunyai fungsi investasi : I =80 –4r, dimana I = jumlah investasi per-tahun dalam milyar rupiah dan r = tingkat bunga dalam persen per tahun. Dari persamaan tersebut dapat dihitung, jika tingkat bunga yang berlaku adalah 15% maka jumlah investasi adalah Rp. 20 milyar, jika tingkat bunga turun menjadi 10% maka investasi akan menjadi Rp. 40 milyar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika tingkat bunga turun , investasi cenderung meningkat dan sebaliknya jika tingkat bunga naik, investasi cenderung menurun. Secara grafis, fungsi investasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut ( Gb.4.1).
image

Fungsi Saving dan Fungsi Konsumsi


Karena fungsi investasi sangat berkaitan erat dengan fungsi saving dan fungsi konsumsi maka kedua fungsi ini perlu dibahas dalam rangka menurunkan fungsi IS. Pada umumnya fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan seperti berikut :

C = a + cY , dimana a = besarnya pengeluaran konsumsi pada pendapatan nasional sebesar nol; c = ¶C/¶Y = MPC = marginal propensity to consume. Mengingat bahwa saving adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi maka fungsi saving dapat di tulis : S = -a + sY , dimana –a = besarnya tabungan pada pendapatan nasio nal sebesar nol; s = ¶S/¶Y = MPS = marginal propensity to save . Nilai s = 1-c. Sebagai contoh, jika dipunyai persamaan fungsi konsumsi : C = 40 + 0,6Y, dalam milyar rupih, maka perekonomian ini mempunyai persamaan saving S = -40 + 0,4Y. Secara grafis, kedua fungsi tersebut dapat dilihat pada GB. 3.13 terdahulu.

Menurunkan Kurve IS


Kurve IS ( Investasi-Saving) adalah kurve yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional dengan berbagai tingkat bunga dimana dipenuhi syarat keseimbangan di pasar barang. Untuk memudahkan pembahasan, kita menggunakan struktur perekonomian tertutup sederhana, dimana variabel-variabel yang perlu diperhatikan hanya C,S,I,Y. Oleh karena dalam analisis IS-LM, investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga ( r ), maka variabel tingkat bunga ini perlu ditambahkan dalam keempat variabel tersebut.

Setelah variabel-variabel yang diperlukan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah menurunkan fungsi IS sebagai berikut.

Menetapkan syarat keseimbangan di pasar barang: S = I …………………… a)

Syarat ini dapat pula dipenuhi dengan : Y = C + I …………………………. .b)

Jika fungsi konsumsi dan fungsi investasi masing-masing adalah : C = a + cY, di mana 0 < c< 1, dan

I = b + ir, di mana i < 0. Maka diperoleh :

Y = C + I = (a + cY) + (b + ir) = a+cY+b+ir

Y-cY = a + b + ir

(1-c)Y = a + b +ir

a + b +ir

Y = ------------- ( fungsi IS) …………… ………………………………… c)

1-c

Contoh : Suatu perekonomian mempunyai fungsi konsumsi dan fungsi Investasi sebagai berikut.

Fungsi Konsumsi : C = 40 + 0,6Y ( dalam milyar rupiah)

Fungsi Investasi : I = 80 – 4r

Menggunakan rumus b) : Y=C+I

Y = 40 + 0,6Y +80 – 4r 0,4Y = 120 – 4r

Y = 300 - 10r

Menggunakan rumus c):

image
Y = 300 – 10r

Secara grafis, fungsi IS tersebut dapat digambarkan seperti pada Gb. 4.2. di bawah ini.
image

Dari Gb.4.2. tersebut dapat dinyatakan bahwa dengan menurunnya tingkat bunga tingkat pendapatan nasional riel yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang meningkat. Pada tingkat bunga 20% tingkat pendapatan nasional yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang adalah 100 milyar rupiah. Jika tingkat bunga menurun menjadi 10% maka tingkat pendapatan nasional yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang berubah menjadi 200 milyar rupiah.

Pasar Uang dan Kurve LM


Kebutuhan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga

Kebutuhan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Jika kebutuhan uang untuk transaksi diberi simbol LT dan kebutuhan uang untuk berjaga-jaga diberi simbol L J maka secara matematis dapat ditulis LT = f (Y) dan LJ = g (Y). Walaupun pada kenyataannya fungsi permintaan uang agregat untuk transaksi dan berjaga-jaga tidak dalam bentuk linear, namun untuk menghindari perhitungan yang rumit dalam bahasan ini diambil contoh fungsi permintaan uang agregat tersebut dalam bentuk linear. Misalnya, permintaan uang agregat untuk transaksi mempunyai persamaan fungsi LT = 0,25 Y dan untuk berjaga-jaga mempunyai persamaan LJ = 0,15 Y maka dapat digambarkan dalam bentuk kurve sebagai berikut (Gb.4.4).
image

Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dapat ditulis menjadi L1 = LT + LJ = 0,25Y + 0,15Y = 0,4Y. Dengan bemikian bentuk umum L1 dapat ditulis L1 = k1(Y), dimana k1 = L1/Y.

Pada Gb.4.4. terlihat bahwa kurve L1 memiliki sudut k1 yang merupakan penjumlahan sudut kurve permintaan uang untuk transaksi dan sudut kurve permintaan uang untuk berjaga-jaga. Terlihat pula AL = AJ + AT, dimana AL = permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga, AJ = permintaan uang untuk berjaga-jaga, dan AT = permintaan uang untuk transaksi.

Permintaan Uang Untuk Spekulasi


Permintaan uang untuk spekulasi dapat diartikan sebagai permintaan uang untuk tujuan mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu permintaan uang tersebut ditentukan oleh tingkat bunga. Meningkatnya tingkat bunga menyebabkan kecenderungan menurunnya permintaan uang untuk spekulasi dan sebaliknya menurunnya tingkat bunga mengakibatkan meningkatnya permintaan uang untuk spekulasi. Dengan demikian secara matematis, jika permintaan uang untuk spekulasi diberi simbol L2 maka dapat ditulis L2 = h ( r ), dimana L2/r < 0. Fungsi permintaan uang untuk spekulasi ini dapat digambar dalam bentuk kurve sebagai berikut (Gb.4.5).
image
Pada GB. 4.5. terlihat bahwa jika tingkat bunga =0a maka permintaan uang untuk spekulasi =0A, jika tingkat bunga 0b maka permintaan uang untuk spekulasi menjadi 0B.

Keseimbangan Dalam Analisis IS-LM


Setelah kita mengetahui bagaimana menurunkan kurva IS dan LM, sekarang kita dapat membahas keadaan keseimbangan dalam perekonomian dengan menggunakan analisis IS-LM. Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar barang. Kurva LM adalah kueva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar uang. Pada umumnya kurva IS berslope negatif, sedangkan kurva LM berslope positif. Tingkat pendapatan nasional yang memenuhi syarat keseimbangan baik pada pasar barang maupun pasar uang terletak pada titik perpotongan antara kurva IS dan kurva LM. Dengan demikian keadaan perekonomian di mana terpenuhi syarat keseimbangan pasar barang dan juga terpenuhi syarat keseimbangan pasar uang dikatakan berada dalam keseimbangan umum (general equilibrium) dan titik potong antara kurva IS dan LM disebut titik keseimbangan IS-LM.

Berikut ini dibahas bagaimana menurunkan titik keseimbangan IS-LM tersebut. Untuk memperoleh titik potong kurva IS dan kurva LM, kita harus menggabungkan kedua kurva tersebut ke dalam satu bidang kurva dengan sumbu tegak menunjukkan tingkat bunga dan sumbu datar menunjukkan tingkat pendapatan nasional. Hal ini berarti kita harus menggabungkan proses penurunan kurva IS dan proses penurunan kurva LM. Agar kurva IS dan LM dapat berpotongan maka jika kurva IS berada pada kuadran tenggara maka kurva LM harus pada kuadran barat laut, seperti contoh pada Gb. 4.3 dan 4.7 atau sebaliknya. Gabungan Gb. 4.3 dan 4.7 dalam rangka menentukan titik keseimbangan IS-LM dapat disajikan pada Gb. 4.8 berikut.
image
Titik E pada Gb. 4.8 adalah titik keseimbangan umum. Sedangkan titik-titik baik pada kurva IS maupun kurva LM selain titik potong (E) merupakan titik-titik keseimbangan semu. Ingat, titik-titik pada kurva IS merupakan titik-titik keseimbangan pasar barang dan titik-titik pada kurva LM merupakan titik-titik keseimbangan pasar uang. Nilai-nilai variabel-variabel endogen yang berkaitan dengan titik keseimbangan umum merupakan nilai-nilai keseimbangan variabel-variabel tersebut ( lihat Gb. 4.9)

image

Keterangan :

• Titik E = titik keseimbangan umum

• OY* = pendapatan nasional keseimbangan
• OS* = tabungan nasional keseimbangan, besarnya sama dengan OI*

• Or* = tingkat bunga keseimbangan

• OL1* = jumlah uang beredar untuk transaksi dan berjaga-jaga

• OL2* = jumlah uang beredar untuk spekulasi

• OI* = Jumlah pengeluaran untuk investasi.

OY*,OS* ,Or* ,OL1* ,OL2* , dan OI* adalah nilai-nilai keseimbangan variabel-variabel endogen.