Apa yang anda ketahui tentang Metode Muqarin (Perbandingan) dalam Tafsir Al Quran?

Tafsir Al Quran

Apa yang anda ketahui tentang Metode Muqarin (Perbandingan) dalam Tafsir Al Quran?

Metode Muqarin (Perbandingan) adalah menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an atau surat tertentu dengan cara membandingkan ayat dengan ayat, atau antara ayat dengan hadis, atau antara pendapat-pendapat para ulama tafsir dengan menonjolkan segi-segi perbedaan tertentu dan obyek yang dibandingkan itu.

Dalam menggunakan metode ini, seorang mufassir dapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

  • Pertama, seorang mufasir mengambil sejumlah ayat-ayat AI-Qur’an;

  • Kedua, mengemukakan penafsiran para ulama tafsir terhadap ayat-ayat tertentu, baik mereka itu termasuk ulama salaf maupun ulama khalaf, baik penafsiran mereka berdasarkan riwayat yang bersumber dari Rasulullah saw, para sahabat dan tabi’in (tafsir bi al-ma’sur ) atau berdasarkan rasio (tafsir bi ar-ra’y );

  • Ketiga, mengungkapkan pendapat mereka serta membandingkan segi-segi dan kecenderungan-kecenderungan masing-masing yang berbeda dalam menafsirkan aI-Qur’an, kemudian menjelaskan siapa di antara mereka yang penafsirannya dipengaruhi oleh perbedaan mazhab, siapa di antara mereka yang penafsirannya ditujukan untuk melegitimasi suatu golongan tertentu atau mendukung aliran tertentu dalam Islam, dan yang terakhir, memberi komentar berdasarkan apa yang ditulisnya, apakah termasuk tafsir maqbul ataukah tafsir yang tidak maqbul.

Dalam hal ini seorang mufassir dituntut mampu menganalisis pendapat- pendapat para ulama tafsir yang dikemukakan untuk kemudian mengambil sikap menerima penafsiran yang diniIai benar dan menolak penafsiran yang tidak dapat diterima oleh rasio, serta menjelaskan kepada pembaca alasan dari sikap yang diambilnya.

Adapun contoh kitab tafsir yang menggunakan metode ini adalah kitab Rawa’i al-Bayan fi Tafsir Ayat al-Ahkam karya Ali al-Sabuni.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Muqarin


Metode ini mempunyai kelebihan, yaitu banyaknya ragam pendapat ulama yang ditampilkan, membuka pintu untuk selalu toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda dengan kita, dan memberikan wawasan penafsiran yang relative luas kepada para pembaca.

Sedangkan kekurangannya adalah sering terabaikannya masalah-masalah mendasar yang sebenarnya lebih perlu dicari solusinya, sebagai akibat disibukkannya mufassir untuk membandingkan antara pendapat ulama yang satu dengan yang lainnya.