Apa yang anda ketahui tentang Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter ?

Kebijakan Moneter

Mekanisme transmisi kebijakan moneter pada dasarnya menggambarkan bagaimana kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan akhir yang ditetapkan. Apa yang anda ketahui tentang Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter ?

Secara spesifik, Taylor (1995) menyatakan bahwa mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah “the process through which monetary policy decisions are transmitted into changes in real GDP and inflation”.

Mekanisme transmisi moneter dimulai dari tindakan bank sentral dengan menggunakan instrumen moneter, apakah OPT atau yang lain, dalam melaksanakan kebijakan moneternya. Tindakan itu kemudian berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dan keuangan melalui berbagai
saluran transmisi kebijakan moneter, yaitu saluran uang, kredit, suku bunga, nilai tukar, harga aset, dan ekspektasi.

Di bidang keuangan, kebijakan moneter berpengaruh terhadap perkembangan suku bunga, nilai tukar, dan harga saham di samping volume dana masyarakat yang disimpan di bank, kredit yang disalurkan bank kepada dunia usaha, penanaman dana pada obligasi, saham maupun sekuritas lainnya.

Sementara itu, di sektor ekonomi riil kebijakan moneter selanjutnya mempengaruhi perkembangan konsumsi, investasi, ekspor dan impor, hingga pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang merupakan sasaran akhir kebijakan moneter.

Mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan jalur dimana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia mencapai sasaran akhir yaitu inflasi yang terkendali. Proses kebijakan ini di awali dengan Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) yang akan mempengaruhi inflasi melalui jalur suku bunga, nilai tukar, harga aset dan jalur kredit. Mekanisme tersebut terjadi melalui interaksi antara Bank Sentral, perbankan dan sektor keuangan, serta sektor riil. a Mekanisme bekerjanya perubahan BI Rate sampai mempengaruhi inflasi tersebut sering disebut sebagai mekanisme transmisi kebijakan moneter.

Mekanisme ini menggambarkan tindakan Bank Indonesia melalui perubahan-perubahan instrumen moneter dan target operasionalnya mempengaruhi berbagai variable ekonomi dan keuangan sebelum akhirnya berpengaruh ke tujuan akhir inflasi (Bank Indonesia). Mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan jalur-jalur yang dilalui oleh kebijakan moneter untuk dapat mempengaruhi sasaran akhir kebijakan moneter yaitu pendapatan nasional dan inflasi (Natsir, 2011).

image

Mekanisme transmisi kebijakan moneter, menurut Taylor (dalam Pohan, 2008:12) adalah “the process through which monetary policy decisions are transmitted into changes in real GDP and inflation.” Mekanisme transmisi moneter dimulai sejak otoritas moneter atau bank sentral bertindak menggunakan instrumen moneter dalam pelaksanaan kebijakan moneternya sampaiterlihat pengaruhnya terhadap aktivitas perekonomian, baik secara langsung maupun secara bertahap. Pengaruh kebijakan tersebut terhadap kegiatan ekonomi akan terjadi melalui berbagaisaluran atau channel, yaitu saluran uang (langsung), saluran suku bunga, saluran kredit, saluran nilai tukar, saluran harga aset dan saluran ekspektasi (Pohan, 2008).

Mengingat kompleksitasnya, dalam teori ekonomi moneter, mekanisme transmisi kebijakan moneter biasa disebut sebagai “black box” (Mishkin dalam Pohan, 2008). Alasannya adalah bahwa, transmisi moneter ini banyak dipengaruhi oleh tiga faktor dominan, yaitu :

  1. perubahan perilaku bank sentral, industri perbankan dan pelaku ekonomi dalam berbagai kegiatan ekonomi dan keuangan

  2. lamanya tenggat waktu (time lag) sejakpelaksanaan otoritas kebijakan moneter sampai tercapainya sasaran terakhir

  3. terjadinya perubahan pada saluransaluran transmisi moneter itu sendiri seiring dengan perkembangan ekonomi dan keuangan di negara bersangkutan (Pohan, 2008).

Dalam ekonomi tradisional dan bersifat tertutup di mana bank hanya satusatunya lembaga keuangan, hubungan antara uang beredar dan aktivitas ekonomi riil masih relatif kuat. Namun, sejalan dengan berkembangnyaperekonomian suatu negara dan dan semakin majunya sektor keuangan,keterkaitan uang bredar dengan sektor riilmenjadi semakin merenggang. Bahkan, sebagian besar dana lembaga keuangan terus berputar dan terkonsentrasi di sektor keuangan saja dan tidak menyentuh sektor riil. Seperti pola hubungan variabel-variabel ekonomi dan keuangan yang berubah dan semakin tidak erat tersebut akan berpengaruh pada lamanyatenggang waktu mekanisme transmisi kebijakan moneter.

Sementara itu dalam suatu perekonomian terbuka sejalan dengan arus globalisasi, perkembangan perekonomian suatu negara juga akan dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian di negara lain. Pengaruhnya ini dapat terjadi melalui fluktuasi nilai tukar mata uang, kegiatan ekspor dan impor serta arus dana masuk dan keluar dari negara yang bersangkutan. Dalam kondisi seperti ini, peran saluran transmisi seperti suku bunga, kredit dan nilai tukar menjadi semakin penting. Begitu juga dengan peranan saluran harga aset, seperti obligasi dan saham, dan spektasi juga seakin perlu dicermati.

Ringkasan

Pohan, Aulia. 2008. Kerangka Kebijakan Moneter dan Implikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.