Apa yang anda ketahui tentang manusia purba di Indonesia ?

Masa Purba terjadi pada masa beribu tahun yang lalu dimana pada masa itu sangat tradisional tanpa adanya teknologi dan pola pikir yang sangat rendah. Manusia purba di indonesia sering kali dikaitkan merupakan nenek moyang manusia indonesia karna menetap di wilayah indonesia pada zaman purba.

Apa yang anda ketahui tentang manusia purba di Indonesia ?

Di Indonesia sisa-sisa manusia purba baru diketemukan diJawa, yaltu di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Manusia purba di Indonesia berasal dan jaman quartair yang berlangsung kira-kira 600 ribu tahun. Seperti kita ketahui jaman quartair itu dibagi menjad 2, yaitu jaman dilluvium (pleistocen) dan jaman alluvium (holocen). Jaman dilluvium Indonesia oleh Dr. Von Koenigswald dibagi menjadi 3 bagian atau lapisan, yaitu lapisan bawah, lapisan tengah dan lapisan atas. Dan tiap-tiap bagian atau lapisan itu terdapat fosil manusia purba.

  • Dilluvium Bawah (Yang Tertua)
    Dari bagian ini diketemukan fosil-fosil dan 3 jenis manusia purba, yaitu:

    • Meganthropus Palaeojavanicus. Jenis yang dianggap tertua dan fosilnya diketemukan di Sangiran

    • Pithecanthropus Dubius. Fosilnya juga diketemukan di Sangiran. Para ahli masih ragu-ragu dalam menentukan fosil tersebut, yaitu benar-benar fosil manusia atau fosil kera. OIeh karena itu diberi nama pithecanthropus Dubius, artinya manusia kera yang meragu-ragukan.

    • Pithecanthropus Robustus atau Plthecanthropus Mojokertensis. Diketemukan di tempat yang sama. OIeh sarjana Weidenreich, manusia purba itu dinamakan Pithecanthropus Robustus, sedang Von Koenigswald menamakannya Pithecanthropus Mojokertensis. Karena beliau telah Iebih dahulu menemukan fosil yang serupa di Mojokerto

  • Dilluvium Tengah
    Jenis manusia purba dan yang Iebih muda diketemukan oleh Dr. Eugene Dubois. OIeh beliau manusia tersebut dmam akan Pithecanthropus Erectus, artinya : manusia kera yang berjalan tegak.

  • Dilluvium Atas
    Jenis manusia purba yang termuda dan jaman dilluvium, diketemukan di Ngandong dan dinamakan Homo Soloensis. Sedangkan jenis yang sama dengan yang diketemukan di Wajak (Tulungagung) dinamakan Homo Wajakensis.