Apa yang dimaksud dengan manajer atau manager?

Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. Manajer juga dapat diartikan sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Manajer adalah seseorang yang melaksanakan aktivitas manajemen atau pelaku manajemen. Seseorang manajer mengetahui bahwa dalam rangka usha mencapai sasaran tertentu manusia perlu memperoleh komunikasi, memerlukan rangsangan, dan memerlukan kepemimpinan serta kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas secara memuaskan dan yang memberikan kepuasan

Manajer adalah pihak/orang yang bertanggungjawab dalam mengawasi penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

JENIS-JENIS MANAJER


Manajer dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan dan bidangnya. Berdasarkan tingkatannya, manajer dibagi dalam :

  1. manajer tingkat bawah (first line),
  2. manajer menengah (middle), dan
  3. manajer tingkat atas (top).

Berdasarkan bidangnya, secara umum manajer dapat dikelompokkan ke dalam dua pengelompokkan:

  1. manajer umum (general) dan

  2. manajer fungsional. Manajer fungsional dapat dikelompokkan berdasarkan bidangnya:

    1. manajer pemasaran,
    2. manajer keuangan,
    3. manajer operasi,
    4. manajer sumber daya manusia (personalia), dan
    5. manajer lainnya.

1. Jenis Manajer Berdasarkan Hierarki

  • Manajemen puncak (top management)
    Manajer tingkat atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Biasanya, mereka terdiri atas sekelompok kecil manajer. Tugas mereka menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Mereka menentukan keputusan-keputusan strategis yang akan menentukan kelangsungan hidup organisasi, seperti membuat pabrik baru, membuat produk baru, dan memasuki pasar internasional. Nama untuk posisi tersebut dapat bermacam-macam: direktur utama dengan direksi-direksi lainnya, presiden direktur, dan wakil presiden direktur. Di Amerika Serikat, istilah yang lebih populer adalah CEO (chief executive officer).

  • Manajemen menengah (middle level management)
    Manajer menengah terdiri atas sekelompok manajer yang lebih besar dibandingkan dengan manajer puncak. Tugas mereka adalah melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajer puncak serta mengoordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan operasional. Posisi manajer menengah berada di antara manajer puncak dengan manajer tingkat bawah. Mereka menjadi jembatan antara manajer puncak dan manajer bawah. Nama untuk posisi tersebut bisa bervariasi: manajer pemasaran, manajer keuangan, dan manajer divisi.

  • Manajemen tingkat bawah (lower level atau first line)
    Manajer tingkat bawah mengawasi karyawan secara langsung. Mereka tidak mengawasi manajer lainnya. Tugas mereka mengawasi dan mengoordinasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh karyawan. Posisi tersebut biasanya dinamakan pengawas atau supervisor. Contoh manajer tingkat bawah tersebut adalah pengawas atau penyelia produksi, pengawas penjualan, dan pengawas administrasi.

2. Jenis Manajer Berdasarkan Fungsi

  • Manajer umum
    Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa bidang sekaligus. Manajer suatu divisi merupakan contoh manajer umum. Manajer umum bertangung jawab terhadap aktivitas pemasaran, keuangan, dan operasi divisi tersebut. Manajer divisi, cabang internasional, dan cabang daerah tertentu merupakan contoh lain manajer umum.

  • Manajer fungsional
    Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi tertentu. Sebagai contoh, manajer pemasaran mengawasi aktivitas pemasaran organisasi. Dia tidak bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan organisasi meskipun melakukan koordinasi dengan manajer keuangan dan manajer bidang lainnya. Sebaliknya, manajer keuangan bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan organisasi, seperti mencari dana dan mengalokasikannya.
    Biasanya, manajer fungsional mencakup aktivitas fungsional perusahaan. Aktivitas yang populer adalah pemasaran, keuangan, sumber daya manusia atau personalia, dan produksi.

    Manajer-manajer tersebut sering dijumpai pada suatu organisasi perusahaan. Namun demikian, beberapa perusahaan kadang-kadang mempunyai kegiatan yang lebih khusus lagi, seperti humas (hubungan masyarakat) atau sering disebut public relation. Manajer yang menangani kegiatan tersebut dinamakan manajer public relation (atau disingkat PR). Perusahaan yang besar sering kali mempunyai kegiatan riset dan pengembangan yang cukup besar sehingga harus diawasi oleh seorang manajer. Manajer tersebut dinamakan manajer riset dan pengembangan. Perusahaan yang memandang informasi sebagai sumber daya yang penting akan menetapkan manajer sistem informasi. Bidang atau kegiatan yang akan dicakup manajer bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

3. Tingkatan Manajemen dan Keterampilan Manajemen

Meskipun manajer pada semua tingkat melakukan proses manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian), manajer- manajer tersebut berbeda dalam hal alokasi waktu untuk aktivitas mereka. Manajer puncak akan lebih banyak duduk di ruang kerjanya untuk merumuskan strategi perusahaan, lebih banyak bertemu dengan orang lain, dan lebih banyak melakukan rapat. Sementara itu, manajer operasional (tingkat bawah) lebih banyak di lapangan, bertemu dengan karyawan operasional, dan lebih tahu kegiatan operasional dibandingkan manajer puncak. Kegiatan manajer perusahan internasional yang besar tentunya berbeda dengan kegiatan manajer perusahaan kecil. Meskipun melakukan kegiatan yang sama, keterampilan yang dibutuhkan berbeda antartingkatan manajer.

Manajer puncak lebih membutuhkan keterampilan konseptual (conceptual skills), manajer menengah lebih banyak membutuhkan keterampilan manusiawi (human skills), dan manajer operasional lebih banyak membutuhkan keterampilan teknis (technical skills).

Meskipun demikian, setiap manajer harus mempunyai tiga ketrampilan tersebut, tetapi dengan penekanan yang berbeda.

Apa yang dimaksud dengan keterampilan konseptual, manusiawi, dan teknis?

Robert L. Katz, yang mengidentifikasikan ketiga keterampilan tersebut, mengartikan keterampilan konseptual sebagai kemampuan mengoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan serta kepentingan organisasi. Kemampuan semacam ini lebih abstrak, yaitu kemampuan untuk melihat organisasi secara keseluruhan, ketergantungan antarbagian organisasi, melihat masa depan organisasi dan lingkungannya, serta bagaimana lingkungan memengaruhi organisasi.

Keterampilan manusiawi merupakan kemampuan memahami orang lain, bekerja sama dengan orang lain, serta mendorong dan memotivasi orang lain, baik secara individual maupun kelompok. Sementara itu, kemampuan teknis merupakan kemampuan memahami serta melakukan kegiatan operasional. Pengawas produksi akan tahu kapan pelumas mesin harus diganti dan bagaimana mengganti mesin yang rusak.

4. Keterampilan Analitis dan Konseptual

Di samping keterampilan konseptual seperti yang telah dibahas di muka, manajer juga memerlukan keterampilan analitis. Manajer dalam menganalisis persoalan diharapkan mampu memecah persoalan yang besar ke dalam bagian yang lebih kecil, kemudian memberikan solusi (pemecahannya). Sebagai contoh, manajer melihat produktivitas suatu bagian menurun. Kemudian, dia melakukan analisis apa penyebabnya. Ada beberapa kemungkinan: upah yang rendah, suasana kerja yang tidak menyenangkan, dan pengawas yang tidak menyenangkan. Setelah melakukan penyelidikan, manajer berkesimpulan pengawas tidak menyenangkan. Manajer mengambil tindakan untuk mengganti pengawas tersebut. Setelah itu, produktivitas kembali naik.

Keterampilan semacam itu berbeda dengan keterampilan konseptual. Pada keterampilan tersebut, manajer diharapkan mempunyai “gambaran menyeluruh” mengenai situasi yang dihadapi organisasinya serta mampu melihat hubungan antarbagian dan hubungan organisasi dengan lingkungannya.

PERANAN MANAJERIAL (MANAGERIAL ROLE)


Pada bagian di muka, kita melihat bahwa pada praktiknya, manajer bergerak tidak sesuai dengan urutan proses manajemen. Proses manajemen lebih bersifat interaktif. Henry Mintzberg melakukan pengamatan sehari-hari mengenai perilaku manajer. Dari pengamatannya, Mintzberg berkesimpulan bahwa manajer melakukan peran-peran (roles) tertentu. Apa yang dimaksud dengan peran? Peran erat kaitannya dengan pengharapan.

Sebagai contoh, seseorang yang menjadi dosen di perguruan tinggi akan berperan sebagai dosen. Masyarakat mengharapkan perilaku tertentu dari seorang dosen, misalnya mampu mengajar atau mampu melakukan penelitian. Pada waktu orang tersebut pulang ke rumah, dia akan berperan sebagai kepala keluarga di rumah. Peranan tersebut membutuhkan perilaku yang berbeda lagi, misalnya memperbaiki rumah atau bermain-main dengan anaknya.

Henry Mintzberg berkesimpulan bahwa semua manajer, mulai dari manajer perusahaan sampai pimpinan gangster, mempunyai aktivitas yang serupa. Pertama, mereka memperoleh status dari otoritas formal. Manajer perusahaan ditunjuk oleh dewan komisaris dan manajer tersebut memperoleh otoritas formal dengan penunjukan tersebut. Pimpinan gangster barangkali diangkat oleh anggotanya. Dengan demikian, status kepemimpinan tersebut diperoleh dari penunjukan tersebut. Dari penunjukan tersebut, manajer terlibat kegiatan hubungan manusia (interpersonal) dengan karyawan, manajer di bawahnya, teman manajer, ataupun atasannya. Kemudian, dia memperoleh informasi dari interaksi dengan orang-orang lain. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan.

1. Peranan Hubungan Manusiawi (Interpersonal Roles)

Peranan hubungan manusia mencakup tiga macam peranan:

  • Peranan figur bapak (figurehead)
    Peranan figur bapak lebih merupakan peranan manajer sebagai simbol “pimpinan” perusahaan. Peranan tersebut lebih bersifat seremonial. Sebagai contoh, manajer menghadiri dan membuka secara resmi (dengan menggunting pita) pembukaan pabrik baru, menyambut tamu organisasi, dan menghadiri resepsi pernikahan anak buahnya. Manajer menjadi simbol dan personifikasi organisasi yang dipimpinnya. Kadang-kadang manajer dianggap bertanggung jawab terhadap kejadian yang menimpa organisasinya meskipun kejadian tersebut di luar kendalinya.

  • Peranan pimpinan (leader)
    Manajer diharapkan menjadi pemimpin bagi anak buahnya. Manajer melakukan penarikan (recruitment) karyawan, memberikan pelatihan (training), dan memotivasi karyawan untuk bekerja mencapai tujuan organisasi. Sampai tahap tertentu, sukses tidaknya bawahan merupakan cerminan kemampuan manajer sebagai pimpinan.

  • Peranan penghubung (liaison)
    Manajer juga sering memainkan peranan penghubung, baik dengan pihak di dalam organisasi maupun dengan pihak di luar organisasi. Jika ada peraturan yang kurang menguntungkan organisasi, manajer dapat melakukan pendekatan terhadap pihak-pihak yang berkaitan untuk meminimalkan efek peraturan yang kurang menguntungkan tersebut. Kadang-kadang manajer menjadi penghubung organisasi dengan pesaingnya. Karena itu, sering terjadi aliansi antara dua perusahaan yang sebelumnya saling berkompetisi.

2. Peranan Informasi (Informational Roles)

Dengan peranan hubungan manusia, manajer mempunyai banyak informasi yang perlu. Peranan informasi ini merupakan konsekuensi lanjutan dari peranan hubungan manusia. Ada tiga macam peranan informasi, yaitu :

  • Monitor
    Peranan monitor membuat manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi. Manajer selalu bertanya kepada bawahannya, manajer selalu mengikuti berita, manajer membaca buku-buku manajemen, dan manajer mencari informasi peluang bisnis melalui jaringan kontaknya. Peranan monitor tersebut membuat manajer menjadi orang yang paling terinformasi atau paling banyak mempunyai informasi dalam organisasinya.

  • Diseminasi (disseminator)
    Melalui peranan diseminasi, manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya, agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Informasi tersebut dapat berupa hasil rapat atau hasil perkiraan atau analisis manajer atau informasi yang diperoleh dari pihak di luar organisasi. Apabila peranan monitor dengan diseminasi digabungkan, akan tampak posisi manajer yang cukup penting dalam arus informasi di dalam ataupun keluar organisasi.

  • Juru bicara (spokesman)
    Peranan juru bicara memosisikan manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar. Manajer divisi perlu menyampaikan informasi mengenai divisinya kepada manajemen puncak. Manajer suatu organisasi mewakili organisasi dalam acara dengar pendapat dengan anggota DPR. Berbeda dengan peranan simbol bapak, yaitu peranan manajer hanya bersifat seremonial, peranan juru bicara melibatkan manajer dalam kegiatan menyampaikan informasi ke pihak luar.

3. Peranan Pengambil Keputusan (Decision Roles)
Informasi merupakan input penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, konsekuensi logis dari peranan informasi adalah peranan pengambilan keputusan. Peranan pengambilan keputusan terdiri atas tiga macam, yaitu :

  • Kewirausahawan (entrepreunership)
    Manajer selalu berusaha memajukan organisasinya. Melalui peranan kewirausahawan, manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru, penggabungan usaha dengan pihak lain, dan sebagainya. Keputusan semacam itu akan menentukan kelangsungan hidup organisasi.

  • Penyelesai gangguan (disturbance handler)
    Karena tidak selamanya organisasi berjalan lancar seperti yang diinginkan, manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul di organisasinya. Gangguan-gangguan itu adalah pemogokan, kelangkaan bahan baku, dan lain-lain.

  • Pembagi sumber daya (resource allocator)
    Sumber daya selalu terbatas, sedangkan kebutuhan tidak pernah terbatas. Manajer harus mengalokasikan sumber daya yang terbatas tersebut agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manajer biasanya akan menentukan prioritas, kebutuhan mana yang harus didahulukan, dan lihat- lihat mana yang dapat dilakukan kemudian.

  • Perunding (negotiator)
    Dengan peranan perunding, manajer melakukan negosiasi dengan pihak- pihak yang berkaitan. Manajer melakukan perundingan dengan serikat pekerja atau melakukan perundingan dengan pihak luar, seperti pemasok (supplier). Manajer juga berperan sebagai penengah (mediator) pertikaian antarkaryawan yang mungkin terjadi. Manajer merupakan pihak yang diharapkan menjadi perunding karena mempunyai informasi mengenai organisasinya yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain dan mempunyai otoritas formal sebagai wakil organisasinya.

Peranan-peranan manajer, seperti yang digambarkan oleh Mintzberg, memberikan visi yang lain dan melengkapi gambaran proses manajemen seperti yang telah dibicarakan di muka. Mintzberg mengingatkan bahwa lingkungan yang dihadapi oleh manajer serba tidak pasti dan selalu berubah. Manajer yang efektif tidak punya waktu ataupun keinginan untuk menjadi pemikir. Manajer yang efektif bercirikan action oriented (lebih banyak bertindak dibandingkan berpikir).

Manajer yang efektif harus bisa memainkan peran-peran yang tepat, tergantung situasi yang dihadapi. Kemampuan memainkan peran-peran yang tepat (tergantung situasi) merupakan ciri manajer yang efektif.

Manajer adalah anggota organisasi yang menjadi pemimpin untuk menjalankan suatu tugas tertentu. Manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya.

Manajer adalah seorang yang menduduki posisi formal tertentu di dalam sebuah organisasi formal, yang bertanggung jawab terhadap sedikitnya pekerjaan satu orang (bawahannya) dan yang mempunyai wewenang atau otoritas formal atas orang tersebut.

Tugas-tugas manajer antara lain adalah :

  • Manajer bekerja melalui oranng lain

  • Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas

  • Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan

  • Manajer harus berfikir secara analisis dan konseptual

  • Manajer adalah seorang mediator

  • Manejer adalah seorang politisi

  • Manajer adalah seorang diplomat

  • Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit

Keterampilan Manajerial


Keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer antara lain:

  1. Keterampilan konseptual (conseptual skill) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi

  2. Keterampilan kemanusiaan (human skill) adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain , baik sebagai individu atau kelompok

  3. Keterampilan administratif (administrative skill) adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan.

  4. Keterampilan teknik ( technical skill) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, produksi, penjualan dll

Peran manajer


Menurut Minzberg, terdapat 3 peran manajer utama yang dimainkan oleh setiap manajer dimanapun letak hirarkinya. Dari 3 peran utama ini kemudian olehnya diperincikan menjadi 10 peran. Peranan-peranan itu antara lain ialah:

  1. Peran hubungan antar pribadi (interpersonal role)

    • Peran sebagai tokoh (figurehead): Sebagai tokoh, seorang manajer seringkali berperan dengan melakukan tugas-tugas seremonial seperti menghadiri undangan dan menyambut tamu. Seorang manajer harus menjalankan sejumlah tugas rutin resmi atau yang bersifat sosial.

    • Peran sebagai pemimpin (leader): Seorang manajer bertanggung jawab untuk memotivasi dan menggerakkan unit-unit dibawahnya, bertanggung jawab dalam penempatan, pelatihan, dan mensosialisasikan tugas-tugas kepada karyawan.

    • Peran sebagai penghubung (liaison): Sebagai penghubung, manajer melakukan hubungan dengan orang-orang yang bukan bawahan atau atasan diluar organisasinya dan memelihara perkembangan komunikasi dengan pihak diluar organisasi dan penyedia informasi.

  2. Peran informasional (informational role)

    • Peran sebagai pengawas (monitor): Menyerap informasi untuk mengembangkan organisasi dan lingkungannya dengan seksama serta sebagai pusat informasi internal dan eksternal organisasi.

    • Peran sebagai penyebar informasi (disseminator): Menyalurkan informasi yang diterima dari pihak luar atau dari unit yang lain kepada seluruh anggota organisasi.

    • Peran sebagai juru bicara (spokesperson): Menyampaikan dan menjabarkan informasi kepada pihak di luar unit bahkan di luar organisasi mengenai rencana organisasi, kebijakan, langkah- langkah, hasil, dan sebagainya.

  3. Peran pengambil keputusan (decisional role)

    • Peran sebagai pengusaha (entrepreneur): Memanfaatkan peluang organisasi untuk berinisiatif menciptakan rencana pengembangan guna membawa organisasi pada suatu perubahan yang lebih baik, dan mengawasi rencana-rencana tersebut agar berjalan dengan baik.

    • Peran sebagai pereda gangguan (disturbance handlers): Bertanggung jawab untuk mereda gangguan, menyelesaikan masalah, dan melakukan tindakan perbaikan pada saat organisasi mengalami gangguan yang tidak diinginkan dan tidak diprediksikan sebelumnya agar tidak terjadi masalah yang lebih rumit.

    • Peran sebagai pengalokasi sumber daya (resource allocators): Bertanggung jawab untuk mengalokasikan semua jenis sumber daya organisasi berdasarkan persetujuan semua keputusan organisasi.

    • Peran sebagai perunding (negotiator): peran ini meminta kepada manajer untuk aktif berpartisipasi dalan arena negosiasi.

Referensi :

  • Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT RINEKACIPTA,2004), Cet ke-3.
  • Sudono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2006), cet ke-2.
  • Irine Diana Sari Wijayanti, Manajemen, (Jogjakarta: Mitra Cendikia Press, 2008), cet pertama.
  • Winardi, Manajemen Prilaku Organisasi, (Jakarta: Kencana, 2004), cet ke3.
  • Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006).