Apa yang anda ketahui tentang malaikat menurut Islam?

Malaikat

Malaikat merupakan makhluk kepercayaan Allah S.W.T yang paling taat dan tidak pernah membangkang. Apa yang anda ketahui tentang malaikat menurut Islam?

Malaikat adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah. Malaikat di dalam ajaran Islam. Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad,

“Malaikat telah diciptakan dari cahaya."

Wujud malaikat

Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalamAl Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Q.S. Fatir 35:1

Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, di mana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki 2400 sayap di mana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya. Nabi Muhammadpun yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.

Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

1. Kemampuan Malaikat Merubah Bentuk Rupanya

Allah menganugrahkan kemampuan (qudrat) pada malaikat, merubah bentuknya selain bentuk aslinya. Allah pernah mengutus Jibril pada Maryam dalam bentuk penyamarannya berupa wujud manusia seperti yang tertulis dalam Al Qur’an,

maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Surat Maryam ayat 17.

Nabi Ibrahim juga pernah kedatangan tamu malaikat yang merubah bentuknya dalam bentuk manusia. Beliau tidak tahu kalau tamunya itu adalah malaikat sebelum tamunya itu membuka penyamarannya dan mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka adalah malaikat, tertulis dalam Al Qur’an

Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat”. Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.

Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth”. Surat Hud ayat 69-70.

Ibnu Katsir berkata, para malaikat itu menampakkan wujudnya berupa para pemuda tampan nan rupawan sebagai ujian dan cobaan bagi kaum Luth, agar terlihat nyata bukti kekejian kaum nabi Luth. Setelah bukti nyata kekejian begitu kuat, barulah Allah menurunkan azab bagi mereka. Mereka datang kepada nabi Luth dalam bentuk penyamarannya berupa para pemuda tampan, sehingga nabi Luth menjadi gelisah, sempit dadanya dan takut kalau-kalau kaumnya yang mayoritas adalah kaum homoseks akan berbuat keji kepada mereka.

Malikat Jibril datang kepada nabi Muhammad SAW dalam bentuknya yang berbeda-beda. Terkadang ia datang kepada nabi dalam bentuk yang menyerupai rupa Dahyah Bin Khalifah (seorang sahabat yang tampan nan rupawan), terkadang merubah bentuknya seperti bentuk rupa orang baduwi. Ketika Jibril datang dalam bentuk penyamarannya dalam bentuk manusia, para sahabat dapat melihat dan menyaksikannya, namun mereka tidak tahu kalau itu adalah Jibril dan mereka baru tahu setelah diberitahu nabi SAW bahwa orang tadi itu adalah malaikat Jibril setelah ia pergi, diriwayatkan di dalam shahih Bukhari dan Muslim.

2. Kecepatan Gerak dan Laju Malaikat

Malaikat diberi kemampuan oleh Allah bisa bergerak sangat cepat melebihi kecepatan cahaya. Kecepatan gerak malaikat tidak dapat diukur dengan ukuran logika manusia. Ketika ada orang yang bertanya kepada Rasulullah SAW belumlah ia merampungkan pertanyaannya, malaikat Jibril telah datang kepada Rasulullah SAW dengan membawa jawabannya dari Allah SWT. Andaikan sekarang ada kendaraan yang kecepatannya sebanding dengan kecepatan cahaya, itupun membutuhkan waktu yang sangat lama dalam perjalanannya dari langit ke bumi.

3. Ilmu Malaikat

Malaikat mempunyai ilmu cukup sempurna yang telah diajarkan Allah kepadanya. Tetapi malaikat tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui dan mendefinisikan berbagai perkara sebagaimana yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

Firman Allah SWT :

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! "Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS Al Baqarah : 31-32)

Manusia memang diberi keistimewaan untuk bisa mengenali dan mendefinisikan sesuatu serta mengungkap rahasia sunnatullah pada alam melalui penelitian dan pengamatan dengan menggunakan intelektual yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Tetapi apa yang diberitahukan Allah kepada malaikat lebih banyak daripada apa yang diketahui oleh manusia. Di antara ilmu yang diverikan Allah kepada malaikat adalah ilmu tentang al kitabah (buku catatan amal manusia).

4. Kedisiplinan dan Kerapihan malaikat

Malaikat sangat disiplin dan intens dalam beribadah. Rasulullah SAW menyerukan kepada kita agar mengikuti seperti mereka dalam hal tersebut. Sabda Nabi SAW ketika melihat kami tercerai berai dan tidak rapi dalam barisan :

"…lalu beliau bersabda, "Perhatian, mengapakah kalian tidak merapikan barisan, sebagaimana malaikat merapikan barisan dan meluruskan barisannya di hadapan Tuhan. "Kami bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, "Bagaimana kerapian barisan malaikat di hadapan Tuhannya? beliau bersabda, “Mereka merapikan dan menyempurnakan barisan pertama, lalu barisan kedua, ketiga dan seterusnya (mereka tidak mengambil barisan sebelum barisan depannya penuh).” (HR. Muslim)

Perhatikan kepatuhan dan kedisiplinan mereka dalam menjalankan perintah Tuhan, disebutkan dalam hadist shahih Muslim dan Musnad Ahmad :

"Dari Annas ra, bahwa nabi SAW pernag bersabda, "Aku pernah datang di pintu surga dan minta dibukakan pintu. Penjaga pintu surga bertanya, "Siapa kamu? "Aku jawab, "Muhammad. "ia berkata, “Demi engkau aku diperintah, aku tidak membukakan pada seorang pun sebelum kamu.” (HR. Muslim)

5. Ibadah Malaikat

Malaikat diciptakan dengan tabi’at selalu taat kepada Allah SWT, tidak memiliki kemampuan untuk durhaka (maksiat). Tidak melakukan maksiat dan selalu taat kepada Allah merupakan watak dan karakter kejadian malaikat. Tidak ada rasa terbebani sedikitpun karena mereka tidak memiliki syahwat.

6. Kedudukan Malaikat

Sebaik-baik sifat yang disandangkan kepada malaikat adalah bahwa mereka merupakan hamba Allah, malaikat menyangdang segala sifat penghambaan yang selalu beribadah dan berhidmat. Mereka juga melakukan pembelajaran dan pengetahuan Allah tentang mereka mekiputi segalanya, mereka tidak bisa melanggar perintah-perintah Allah dan tidak pula bersikap kontroversial dengan pengajaran yang telah diberikan Allah kepada mereka. Mereka juga takut, Allah menyiksa mereka jika mereka melakukan pelanggaran terhadap Allah.

Di antara kesempurnaan ibada malaikat bahwa mereka tidak pernah melakukan kepura-puraan di hadapan Allah dengan ibadah mereka, tetapi mereka benar-benar menjalankannya, segera merespon dan melaksanakannya. Mereka tidak mengerjakan melainkan apa yang dipeintah. Perintah itulah yang menggerakkan mereka dan mereka mengerjakannya sesuai dengan perintah itu.

Sumber : Sifat dan Kemampuan Malaikat | بسم الله الرحمن الرحيم

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya, sebagaimana yang telah dikabarkan dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

" Malaikat (adalah makhluk yang) diciptakan dari cahaya, sedangjin itu diciptakan dari api neraka yang menyala-nyala, adapun Adam diciptakan dengan apa yang kalian disifati ". HR Muslim no: 2996.

Para malaikat adalah hamba Allah Shubhanahu wa ta’alla yang dibebani untuk melaksanakan ibadah, dan mereka senantiasa tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla secara sempurna, dengan tidak pernah melanggar perintah-Nya serta mengerjakan segala apa yang diperintahkan oleh-Nya.

Maka salah satu kewajiban kita ialah mengimani nama-nama mereka sebatas yang kita ketahui namanya, begitu pula kita mengimani sebatas pengetahuan kita tentang tugas mereka masing-masing, mereka mempunyai jasad, sebagiannya ada yang memiliki dua sayap, ada yang tiga sayap dan empat bahkan ada yang lebih banyak lagi dari itu. Ini sebagai sanggahan bagi orang yang mengira bahwa malaikat hanya sekedar ruh.

Dalilnya adalah firman Allah tabaraka wa ta’ala:

"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS Faathir: 1).

Dalam hadits dijelaskan, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat malaikat Jibril yang mempunyai enam ratus sayap. HR Bukhari no: 4856. Muslim no: 174.

Mereka adalah makhluk yang tidak makan dan minum, tidak pernah merasa bosan dan capai. Mereka berdiri beribadah kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla serta taat kepada-Nya, selalu terikat dengan perintah-perintah-Nya tanpa diiringi rasa bosan dan malas. Sehingga tidak mungkin mereka disamai oleh manusia dalam hal ibadah. Allah Shubhanahu wa ta’alla menjelaskan akan hal itu dalam firman-Nya:

"Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu". (QS Fushshilat: 38).

Artinya mereka tidak pernah merasa bosan.

Setiap individu dikalangan mereka ada tugas khusus yang diemban. Adapun akhlak serta perilakunya semuanya mulia lagi luhur. sebagaimana digambarkan oleh Allah ta’ala didalam firman-Nya:

"Di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti". (QS A’basa: 15-16).

Allah ta’ala telah menjadikan tabiat yang dimiliki pemalu.

Seperti yang dijelaskan oleh sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

" Tidakkah aku (juga) merasa malu dari seseorang yang para malaikat malu padanya ". HR Muslim no: 2401.

Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.

Malaikat di dalam ajaran Islam. Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.

Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:

“ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1) ”

Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril.

Malaikat tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain.

Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

Sumber : Apakah itu Malaikat?? | CeritaSekupang