Apa yang anda ketahui tentang lumba-lumba?

Ikan Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Ikan Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui karena lumba lumba adalah mamalia. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerabat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba.

Klasifikasi Ikan Lumba-lumba

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Cetacea
Subordo: Odontoceti
Famili: Delphinidae

Apa yang anda ketahui tentang ikan lumba-lumba ?

Saat sedang tidur, lumba-lumba lebih memilih untuk tetap dekat dengan permukaan laut sehingga bisa mengambil udara dengan mudah. Kadang, lumba-lumba juga beristirahat di permukaan dengan lubang sembur berada di atas permukaan air. Ini adalah alasan mengapa mereka kadang-kadang terlihat tidak bergerak atau berenang perlahan-lahan di sepanjang permukaan dengan sangat sedikit gerakan.

Para peneliti mengamati lumba-lumba bisa berada dalam keadaan tidur ‘unihemispheric’ selama kurang lebih delapan jam sehari.

Tapi ini tidak berlaku untuk semua spesies lumba-lumba. Lumba-lumba sungai Indus menunjukkan pola tidur yang sama sekali berbeda. Lumba-lumba ini harus menghadapi arus air yang kuat dan puing-puing berbahaya yang mengambang.

Untuk menghindari cedera serius, lumba-lumba sungai Indus harus berenang terus menerus. Akibatnya, satu sesi tidur mereka sangat singkat, berlangsung antara 4 dan 60 detik.

Kebanyakan lumba-lumba sebenarnya juga tidur dalam periode yang singkat namun dalam banyak sesi, sehingga total terkumpul sekitar 8 jam sehari.

Pembacaan electroencephalogram (EEG) menunjukkan lumba-lumba hidung botol menghabiskan rata-rata 33,4% waktu dalam sehari untuk tidur.

Namun jika diperlukan, lumba-lumba dapat mempertahankan kewaspadaan (tetap terjaga) selama setidaknya lima hari tanpa mengalami tanda-tanda fisik kurang tidur.

Lumba-lumba terkenal karena kecerdasan, sifat sosial, dan kemampuan akrobatik mereka. Berikut adalah fakta mengenai lumba-lumba yang perlu Anda ketahui.

1. Lumba-lumba termasuk dalam kelompok mamalia yang disebut cetacea.

Cetacea adalah kelompok mamalia laut yang berevolusi dari mamalia darat.

Cetacea telah banyak beradaptasi sehingga cocok untuk hidup di air termasuk tubuh ramping, sirip, blowhole, dan lapisan lemak untuk insulasi tubuh.

Cetacea dibagi menjadi dua kelompok utama, paus baleen (paus biru, paus sei, dll) dan paus bergigi (kelompok yang mencakup lumba-lumba).

Paus bergigi lainnya termasuk paus pembunuh, paus pilot, beluga, narwhal, paus sperma, dan beberapa kelompok lumba-lumba sungai.

2. Istilah ‘lumba-lumba’ (dolphin) mengacu pada beragam mamalia laut.

Istilah lumba-lumba tidak terbatas pada kelas taksonomi tunggal dan karenanya bukan merupakan istilah yang spesifik.

Kelompok paus bergigi yang anggotanya sering disebut sebagai lumba-lumba termasuk lumba-lumba laut (Delphinidae), lumba-lumba sungai (Iniidae), dan lumba-lumba sungai India (Platanistidae).

3. Lumba-lumba laut merupakan kelompok yang paling beragam dari cetacea.

Spesies lumba-lumba yang termasuk dalam keluarga Delphinidae disebut sebagai lumba-lumba ‘laut’ atau lumba-lumba ‘sejati’.

Kelompok Delphinidae mencakup sekitar 32 spesies dan merupakan yang terbesar dari semua subkelompok cetacea.

Spesies lumba-lumba laut (Delphinidae) menghuni lautan terbuka, dengan sebagian kecil hidup di perairan pantai atau sungai.

4. Sebagian lumba-lumba laut memiliki moncong yang juga dikenal sebagai ‘rostrum’.

Moncong lumba-lumba laut dari beberapa spesies berbentuk panjang dan ramping karena tulang rahang yang memanjang.

Dalam tulang rahang yang memanjang tersebut terdapat banyak gigi berbentuk kerucut (beberapa spesies memiliki 130 gigi di setiap rahang).

Spesies yang memiliki moncong menonjol termasuk lumba-lumba biasa, lumba-lumba hidung botol, lumba-lumba Atlantic bongkok, Tucuxi, dll.

5. Tungkai bagian depan lumba-lumba dikenal sebagai ‘sirip dada’.

Tungkai lumba-lumba secara anatomi setara dengan tungkai mamalia lain (mis: analog dengan tangan manusia).

Sirip dada memungkinkan lumba-lumba untuk mengarahkan dan mengendalikan kecepatan berenang mereka.

6. Beberapa spesies lumba-lumba tidak memiliki sirip punggung.

Sirip punggung lumba-lumba berfungsi mengontrol arah gerakan dan stabilitas dalam air.

7. Lumba-lumba memiliki indera pendengaran yang unik.

Lumba-lumba tidak memiliki bukaan telinga eksternal yang menonjol. Bukaan telinga mereka adalah celah kecil (terletak di belakang mata) yang tidak terhubung ke telinga tengah.

Para ilmuwan menemukan bahwa suara dihantarkan ke telinga bagian dalam dan tengah oleh lemak-lobus yang terletak di dalam rahang bawah dan oleh berbagai tulang dalam tengkorak.

8. Lumba-lumba memiliki penglihatan yang sangat baik di dalam maupun di luar air.

Ketika cahaya merambat dari udara ke air, kecepatannya akan berubah sehingga menciptakan efek optik yang disebut refraksi.

Mata harus memiliki kemampuan mengoreksi refraksi jika ingin melihat dengan jelas di kedua kondisi.

Untungnya, lensa dan kornea mata lumba-lumba telah beradaptasi untuk mengatasi masalah ini sehingga bisa melihat dengan jelas di dalam dan di luar air.

9. Baiji adalah lumba-lumba sungai yang terancam punah yang mendiami air keruh Sungai Yangtze di Cina.

Baiji mengalami penurunan populasi dramatis selama beberapa dekade terakhir karena polusi dan pertumbuhan industri berat di sepanjang Sungai Yangtze.

10. Lumba-lumba mungkin memiliki indera penciuman yang lemah.

Lumba-lumba, seperti semua paus bergigi, tidak memiliki lobus dan saraf penciuman.

Karena lumba-lumba tidak memiliki fitur anatomi penciuman, kemungkinan besar indera penciumannya pun kurang berkembang

Lumba-lumba


Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem Sound Navigation And Ranging (SONAR) , sistem ini digunakan untuk lumba-lumba bernavigasi pada kondisi normal maupun kondisi gelap (kedalaman laut), menghindari serangan predator, mencari makan dan para ilmuan percaya SONAR pada lumba-lumba dapat merangsang sistem saraf otak manusia. Teknologi ini juga diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Ada banyak jenis lumba-lumba yang hidup di sungai dan laut seluruh dunia salah satunya jenis lumba-lumba hidung botol ( Tursiops truncatus ) mamalia yang termasuk kedalam Ordo Cetacea dan Famili Delphinidae . Yang hidup berkelompok dalam kesehariannya untuk mencari makan dan beraktivitas.

Lumba-lumba yang lebih kecil dan berbadan lebih ramping hidup di perairan lepas pantai, sedangkan yang lebih besar memiliki badan dan kepala yang lebih tegap dan hidup di perairan dalam. Paruhnya cukup pendek dengan rata-rata 40 buah gigi pada setiap rahangnya. Panjang tubuhnya mencapai 4 m dengan berat 150- 650 kg. Punggungnya berwarna abu-abu kebiruan atau abu-abu kecoklatan yang dilengkapi sirip punggung setinggi 23 cm. Sementara bagian perut, dada dan lehernya berwarna putih atau abu-abu pucat. Lumba-lumba jenis ini memiliki intelegensi yang tinggi terbukti dari kemampuannya untuk dilatih dengan cepat dalam melakukan prosedur-prosedur rumit seperti gerakan akrobat dengan hanya memperhatikan beberapa contoh yang diberikan. Dan juga sering menampik air dengan menggunakan ekornya dan melompat sampai ketinggian beberapa meter dari permukaan laut lalu mereka mengikuti gelombang ombak atau gelombang yang ditimbulkan oleh kapal laut. (Destari, Ayu. 2007).

Tingkah Laku Lumba-lumba

Mamalia laut melakukan berbagai macam gerakan dan tingkah laku yang berhubungan dengan kehidupannya. Tingkah laku lumba-lumba ini sangat beragam, mulai dari yang sangat jelas terlihat sampai yang sangat jarang dilakukan, namun dapat dipelajari beberapa jenis tingkah laku dari lumba- lumba sehingga bisa mengartikan tingkah laku tersebut. (Siahainenia, S. R. 2010).

Berikut adalah tingkah laku lumba-lumba :

  1. Bow riding adalah gerakan lumba-lumba berenang mengikuti gerakan kapal.

  2. Aerials adalah Gerakan lumba-lumba melompat sangat tinggi, salto, berbalik dan berputar di udara.

  3. Stationary adalah lumba-lumba diam tidak melakukan pergerakan.

  4. Travelling adalah Gerakan lumba-lumba membentuk kelompok dalam kegiatan mencari mangsa dan pergerakan untuk migrasi.

  5. Lobtailing adalah Gerakan mengangkat fluks ke luar permukaan air dan memukul-mukulkan ke permukaan air.

  6. Feeding adalah Kegiatan yang dilakukan ketika sedang mencari makan, biasanya ditandai adanya schooling ikan di dekat lumba- lumba.

  7. Avoidance adalah Gerakan lumba-lumba yang menghindar dari kapal.

Komunikasi Lumba-lumba


Lumba-lumba tidak memiliki pita suara dan jarang terlihat mengeluarkan gelembung ketika menghasilkan suara untuk berkomunikasi. suara lumba- lumba dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu klik (ekolokasi), siulan dan lengkingan/dengkuran. Suara ini digunakan untuk berkomunikasi, melacak lingkungan sekitar dan berkembang biak (intraseksual). suara ini berasal dari sistem hidungnya. Setiap tipe suara yang dihasilkan lumba- lumba bervariasi yaitu siulan (0,8-24 kHz), lengkingan (2-2,8 kHz) biasanya suara ini keluar ketika lumba-lumba sedang tertekan dan emosi, yang ketiga adalah klik suara untuk melacak gaung, beberapa penelitian berpendapat berbeda pada range frekuensi yang digunakan lumba-lumba untuk berekolokasi ada yang mengatakan 0,2-150 kHz (Simmonds et al., 2004) dan ada juga yang menyatakan ekolokasi pada lumba-lumba hanya pada frekuensi ultrasonik yaitu 20-150 kHz.

Proses pembuatan suara didalam air yang dilakukan lumba-lumba yaitu menggunakan kantung udaranya untuk membuat suara. Kantung kecil ini berada di bawah lubang udara. Ketika mereka keluar permukaan untuk mengambil napas, mereka mengambil sejumlah udara yg akan masuk ke lubang udara mereka. Udara yg dihirup ini akan mengisi kantung dan menyebabkan tekanan untuk membuat suara, artinya kantung itu berfungsi sebagai resonator. Mereka membuat suara dari pergeseran udara belakang dan depan diantara kantung udaranya.
Perhatikan gambar ilustrasi berikut ini :

image

Lumba-lumba berkomunikasi dengan sesama jenisnya atau dengan spesies lain dengan berbagai cara terutama dalam bentuk sinyal akustik. Suara lumba-lumba berada pada kisaran frekuensi 200 Hz sampai 150 KHz. (W.L, Wiltlow. Arthur N. Popper. Richard R. Fay. 2000).

1 Like