Apa yang anda ketahui tentang Landak Jawa?

Landak jawa

Landak jawa (Hystrix javanica) adalah jenis hewan pengerat dari suku Hystricidae. Landak jawa adalah hewan endemik dari Indonesia. Landak Jawa banyak ditemukan di hutan, dataran rendah, kaki bukit, dan area pertanian. Pakan landak Jawa dapat berupa rumput, daun, ranting, akar, buah-buahan, sayur-sayuran bahkan landak juga dapat mengunyah tanduk rusa untuk memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuhnya.

Ciri-ciri fisik yang khas pada landak Jawa adalah tubuhnya yang diselimuti rambut halus (seperti rambut pada mamalia lain), rambut peraba, dan duri. Rambut halus dan duri terdapat di seluruh bagian tubuh landak, kecuali pada bagian hidung, mulut, daun telinga, dan telapak kaki. Fungsi dari rambut halus adalah sebagai pelindung dari cuaca panas maupun dingin, membantu mengatur proses homeostatis tubuh, dan sebagai reseptor sensoris. Rambut peraba berwarna hitam dan putih terdapat di bawah hidung dan di sekitar pipi landak. Rambut peraba merupakan rambut khusus yang tumbuh dari folikel hipodermis. Folikel-folikel tersebut dikelilingi oleh saraf yang responsif terhadap rangsangan mekanik seperti sentuhan atau gerakan.

Pada bagian kepala, tubuh dan ekor ditutupi oleh duri yang tebal dan kaku yang panjangnya dapat mencapai 20 cm. Duri tersebut berwarna kecoklatan atau kehitaman, seringkali terdapat band putih pada duri landak. Setiap duri yang ada pada tubuh landak tertanam di dalam kulit. Duri melekat pada otot yang berfungsi sebagai penarik duri tersebut ke atas (penegang) ketika ada ancaman yang mendekat.

Duri-duri pertahanan landak akan ditegangkan ketika landak merasa terancam oleh predator. Landak mampu menghempaskan duri-duri pertahanannya ke tubuh predator ketika predator mendekati landak. Duri-duri pertahanan tersebut dapat terlepas dan menancap pada tubuh predator. Duri-duri yang hilang tersebut akan diganti dengan duri-duri yang baru. Duri-duri baru ini akan tetap berada atau tertanam di dalam kulit sampai tumbuh sempurna. Pertumbuhan duri baru akan sama dengan proses pertumbuhan rambut pada umumnya.

Landak atau dalam bahasa Inggris disebut Porcupine adalah nama untuk sejenis mamalia yang unik dengan bulu-bulu keras (biasa disebut duri) yang menutupi tubuh bagian atas mereka. Bulu Landak ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri.

Pada umumnya seekor landak mampu berlari kencang untuk menghindari pemangsa. Namun jika terdesak, Landak akan berhenti dan mendirikan bulu-bulunya yang menyerupai duri yang terdapat di klit bagian atas.

Landak membuat sarang dengan membuat lubang di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 5 meter. Lubang ini terdiri beberapa cabang di dalam tanah yang mempunyai beberapa pintu keluar. Satu lubang (berukuran lebih besar) menjadi pintu masuk utama dan beberapa lubang (berukuran lebih kecil) sebagai pintu keluar.

Landak Jawa (Hystrix javanica)

Landak jawa mampu bertahan hidup hingga 27 tahun. Secara morfologi landak jawa berukuran besar. Panjang tubuhnya 37-47 cm, panjang ekor 23-36 cm, dengan berat badan 13-27 kg, tubuh landak tertutup oleh rambut yang keras di bagian separuh badan ke muka dan bagian bawah, sedangkan di bagian punggung belakang sampai ekor tampak rambut (Safrudin, 2010).

Ekor pendek landak terdiri dari dua tipe duri, yaitu pertama adalah duri lancip, panjang, berwarna hitam dan putih; kedua adalah duri yang menggerincing, yang didalamnya berlubang, ujungnya terbuka dan berbentuk silinder (Suwelo et al., 1978). Landak jawa mempunyai mata sempit berwarna hitam dan bentuk telinga seperti kepingan uang logam (Safrudin, 2010).

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Rodentia. Famili: Hystricidae. Genus: Hystrix (untuk Bornean Porcupine; Thecurus). Spesies: Hystrix brachyura, Hystrix javanica, Hystrix sumatrae, Thecurus crassispinis

Hystrix javanica atau biasa dikenal sebagai landak ekor pendek Jawa. Landak Jawa ditemukan oleh F. Cuvier pada tahun 1823 di Jawa (Grzimek 1975). Landak Jawa memiliki karakteristik sebagai berikut: berat rata-rata sekitar 8 kg dengan panjang tubuh sekitar 45.5 sampai dengan 73.5 cm. Panjang ekornya berkisar antara 6 sampai dengan 13 cm (Gambar 1). Susunan dan struktur duri landak Jawa menyerupai subgenus Thecurus (Grzimek 1975).

Landak Jawa terdapat di sekitar Pulau Jawa, Lombok, Madura, Flores, dan Sumbawa. Landak Jawa dapat ditemukan di hutan, dataran rendah, kaki bukit, dan area pertanian. Pakan landak Jawa dapat berupa buah-buahan, sayur-sayuran, akar, dan batang tumbuhan. Duri Landak

Landak mempunyai sistem pertahanan diri yang unik. Landak mempertahankan dirinya dengan menggunakan duri pelindung atau duri pertahanan. Duri pelindung berfungsi untuk menyembunyikan atau menutupi tubuhnya pada saat landak dalam keadaan terancam (Parker 1990). Panjang duri landak pada bagian wajah hanya sekitar 1.2 cm, sedangkan pada bagian punggung, panjang rambut landak bisa mencapai 12.5 cm (Goodwin 1865).

Setiap duri yang ada pada tubuh landak tertanam di dalam kulit. Duri melekat pada otot yang berfungsi sebagai penarik duri tersebut ke atas (penegang) ketika ada ancaman yang mendekat (Grzimek 1975).

Duri-duri pertahanan landak akan ditegangkan ketika landak merasa terancam oleh predator. Landak mampu menghempaskan duri-duri pertahanannya ke tubuh predator ketika predator mendekati landak. Duri-duri pertahanan tersebut dapat terlepas dan menancap pada tubuh predator. Duri-duri yang hilang tersebut akan diganti oleh duri-duri baru. Duri-duri baru ini akan tetap berada atau tertanam di dalam kulit sampai mereka tumbuh sempurna. Pertumbuhan duri baru akan sama dengan proses pertumbuhan rambut pada umumnya (Akers dan Denbow 2008).

Landak menggunakan duri-durinya dengan dua cara, defensive (bertahan) dan offensive (menyerang). Cara defensive digunakan ketika musuh akan mendekat atau menganggu landak. Pada saat ini, duri-duri landak akan menegang. Cara offensive dilakukan dengan menusukkan sejumlah duri pada bagian tubuh musuh. Duri landak yang tertancap pada daging akan terus masuk atau berpenetrasi ke dalam daging. Duri landak tersusun oleh matrik yang membuatnya sangat kaku dan tajam (Roze 1989).

1 Like