Apa yang anda ketahui tentang Kucing Sphynx ?

Kucing Sphynx

Dari penampilannya kucing sphinx terlihat lemah, benarkah pernyataan itu ? Apa yang anda ketahui tentang Kucing Sphynx ?

Kucing Sphynx

Sejarah Kucing Sphynx


Pada tahun 1960, sepasang kucing lokal asal Kanada yang berbulu pendek melahirkan anak-anak tanpa bulu. Sejak saat itu program pengembangbiakan kucing-kucing tanpa bulu tersebut dimulai. Pada tahun 1970, Cat Fanciers Association (CFA) memberikan status kucing tanpa bulu sebagai ras “Canadian hairless”. Tetapi, setahun kemudian CFA menarik kembali keputusannya karena adanya masalah pada kesehatan dan perkembangbiakan ras tersebut. Pada saat pula ditetapkan bahwa gen yang berhubungan dengan ketiadaan bulu dianggap mematikan (letal). Akhirnya kucing-kucing tanpa bulu beserta keturunannya tersebut menjadi punah.

Selang beberapa tahun, pada tahun 1975, pemilik pertanian di Minnesota bernama Milt dan Ethelyn, memiliki seekor anak kucing tanpa bulu yang lahir dari kucing domestik (normal) di pertanian mereka yang bernama Jezabelle.[6] Tahun berikutnya kembali lahir kucing tanpa bulu tersebut. Kedua anak kucing ini diberi nama Epidermis dan Dermis.[6] Kedua kucing tanpa bulu ini dibeli olah seorang peternak kucing (breeder) kucing dari Oregon bernama Kim Mueske.[6] Keturunan Dermis dan Epidermis ini yang kemudian disebut sebagai garis keturunan Pearson.[6]

Nama “Sphynx” pada kucing ini diambil dari nama Patung Sphynx yang berada di Mesir
Sementara itu di Minnesota, seorang breeder lain bernama Georgiana Gattenby juga mencoba mengembangbiakkan ras kucing tanpa bulu dari induk lain bernama Pearson yang kemudian berhasil melahirkan anak tanpa bulu. Lalu, Gattenby mengawinkan kucing-kucingnya tersebut dengan ras Devon rex untuk memperkuat sifat-sifat genetiknya. Kucing-kucing dari perkawinan silang ini terbukti sehat dan diberi nama Sphynx. Nama tersebut diambil dari patung Sphinx besar yang berada di Giza, Mesir.

Pada tahun 1979, induk kucing tanpa bulu bernama Bambi melahirkan dua ekor kucing tanpa bulu yang diberi nama Punkie dan Paloma. Bambi merupakan kucing tanpa bulu milik peternak kucing (breeder) asal Kanada yang bernama Shirley Smith. Pada tahun 1983, Smith mengirimkan Punkie dan Paloma kepada Dr. Hernandez di Belanda untuk dikembangbiakkan. Kemudian, Dr. Hernandez mencoba mengembangbiakkan kedua kucing tersebut dengan mengawinkannya dengan kucing ras Devon rex.

Kucing-kucing keturunan Punkie, Paloma dan Pearson (Dermis dan Epidermis) inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan kucing ras sphynx. Keempat kucing itu juga yang menjadi nenek moyang sebagian besar kucing sphynx yang ada saat ini.

Kucing Sphynx

Karakteristik Kucing Sphynx


Di balik wajah dan bentuk fisiknya yang sangar, ternyata kucing Sphynx memiliki sifat yang sangat ramah, lembut, dan gemar mencari perhatian. Kucing ini sangat mudah akrab dengan manusia dan hewan peliharaan lainnya, termasuk anjing sekalipun. Kucing Sphynx merupakan kucing yang aktif dan sangat suka bermain.

Karena sifatnya yang sangat suka bersosialisasi tersebut, Sphynx sangat membutuhkan perhatian tuannya dan tidak bisa ditinggal sendirian di rumah. Jadi, pastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk menemani kucing ini bermain. Jika memang Anda harus meninggalkan kucing Sphynx di rumah dalam waktu yang cukup lama atau sering, Anda harus memiliki hewan peliharaan lebih dari satu untuk menemani kucing tersebut agar tidak kesepian. Jangan khawatir, kucing Sphynx akan mudah bersahabat dengan hewan peliharaan Anda yang lainnya.

Jika dilihat sepintas, kucing Sphynx memang tampak tidak berbulu sama sekali. Namun jika diperhatikan dengan lebih saksama, kucing Sphynx memiliki bulu-bulu yang sangat pendek dan halus. Kerutan-kerutan yang muncul pada kulit halusnya semakin menambah keeksotisan kucing Sphynx.

Kucing Sphynx memiliki ukuran yang medium dengan berat antara 3 sampai 6 kilogram. Bentuk badannya tegap dan ditopang oleh keempat kaki yang ramping dan panjang. Bagian-bagian tubuhnya yang lain, seperti area kepala, badan, dan ekor, memiliki bentuk yang serupa dengan kucing ras Bengal.

Kucing Sphynx

Perawatan Kucing Sphynx


Anda pasti mengira bahwa perawatan kucing Sphynx lebih mudah jika dibandingkan kucing ras lainnya yang berbulu tebal. Namun kenyataannya tidak demikian. Setidaknya seminggu sekali Anda harus melakukan perawatan (grooming) pada kucing Sphynx. Mengapa demikian? Kucing Sphynx tidak memiliki bulu-bulu yang cukup tebal untuk menyerap minyak, air liur, dan keringat yang menempel di kulitnya. Oleh karena itu, kulit Sphynx menjadi lebih mudah kotor sehingga harus lebih sering dibersihkan.

Gunakan sampo bayi atau sampo yang mengandung pelembap untuk memandikan kucing Sphynx. Gosok dengan lembut bagian-bagian kulit yang terdapat kerutan untuk membersihkan kotoran-kotoran tidak terlihat yang menempel. Kucing Sphynx yang terbiasa dimandikan sejak kecil akan menikmati aktivitas ini. Bersihkan bagian ujung kedua mata Sphynx dengan kain yang lembap. Jangan lupa juga untuk membersihkan telinga, menyikat gigi, dan memotong kukunya secara teratur untuk menghindari kuman atau bakteri bersarang di sana.

Terakhir dan yang terpenting adalah rawatlah kucing Sphynx Anda dengan sungguh-sungguh dan penuh komitmen. Merawat kucing Sphynx memang membutuhkan kesabaran dan menuntut Anda untuk meluangkan waktu yang cukup. Namun, percayalah, Sphynx mampu membalas kasih sayang Anda dengan loyalitasnya.

Kucing Sphynx merupakan salah satu jenis kucing hasil rekayasa genetik. Kucing ini tak memiliki bulu (sangat tipis), warna kulit dan belangnya cerah, serta bentuknya lebih menyerupai patung Sphynx. Karena alasan inipula kucing ini dinamai persis seperti patung yang berwujud Singa bermuka manusia itu.

Secara umum, kucing sphynx terkenal sebagai kucing yang sehat dan kuat. Namun, tidak adanya bulu tebal yang menutupi tubuhnya seringkali menimbulkan masalah kesahatan. Ketiadaan bulu tersebut biasanya membahayakan anak kucing sphynx yang baru lahir dan menyebabkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Kucing ini juga memiliki sistem pencernaan yang cukup sensitif, terutama pada saat masih kecil. Kucing sphynx akan mengalami diare selama berminggu-minggu jika diberi obat bius dan obat-obatan lain, serta makanan yang mengandung kadar protein kurang dari 80 persen. Penyakit diare tersebut juga bisa muncul jika kucing ini berpindah rumah atau diadopsi oleh pemilik baru.

Selain itu, kucing ras sphynx juga rentan terkena penyakit-penyakit kucing pada umumnya. Oleh karena itu, kucing sphynx wajib diberi imunisasi ketika masih kecil untuk menghindari penyakit-penyakit kucing yang parah dan mungkin dapat menular.

Ciri Fisik Kucing Sphynx

Kucing Sphynx


Kucing spynx memiliki ukuran badan sedang, tegap dan bulat pada bagaian perut serta dada yang lebar. Kepalanya berbentuk segitiga dan lebih panjang jika dibandingkan dengan lebarnya. Dahinya ras bengal rata dan tulang bagian pipi menonjol. Ukuran hidungnya pendek dengan lekukan yang jelas atau terkadang hanya terdapat sedikit lekukan. Dagunya tegas dan memiliki sedikit kumis pendek atau terkadang sama sekali tanpa kumis. Kucing ini memiliki telinga besar dan lebar pada bagian bawah dengan posisi berdiri tegak, serta bagian dalam telinga tidak berbulu. Matanya terbuka lebar dan berbentuk bulat seperti buah lemon dengan ujung bagian luar mengarah ke telinga.

Kucing spynx juga memiliki ukuran leher yang panjang, bulat dan berotot. Kakinya panjang dan proposional dengan ukuran tubuhnya, serta kaki depan yang lebih ramping dan lebih pendek dari kaki belakang. Jari kaki panjang dengan telapak kaki tebal. Ekor ras bengal berukuran panjang dan berbentuk cambuk, diujung ekor terdapat sedikit bulu menyerupai ekor singa. Kulit pada seluruh tubuhnya memiliki sedikit bulu bertekstur sangat halus, dan membentuk kerutan di bagian kepala, badan dan kaki.

Makanan Kucing Sphynx

Kucing Sphynx


Makanan untuk kucing Sphynx pun dipilih khusus untuk kucing tipe sedikit bulu. Bahkan disarankan untuk memberikan organic raw food diet untuk kebutuhan nutrisinya.

Fakta-fakta Kucing Sphynx

Kucing Sphynx


Kucing Sphynx pada dasarnya berbulu, walaupun dikategorikan sebagai kucing tidak berbulu. Kulit mereka ditutupi dengan bulu halus, seperti buah persik. Tubuh mereka terasa seperti ditutupi suede (bludru). Kucing Sphynx dapat memiliki rambut di ujung telinga mereka dan kadang-kadang pada jari-jari kaki mereka juga. Ada beberapa Sphynx yang benar-benar tanpa rambut - mereka disebut sebagai “botak lengket”. Tubuh benar-benar tidak berbulu dan benar-benar terasa “lengket”. Kebanyakan orang tidak menyukai kucing yang “lengket” - mereka bisa agak canggung untuk hewan peliharaan.

Permukaan kulitnya dapat menyebabkan alergi, itu disebabkan karena berasal dari sejenis protein yang bernama Feld 1 yang terdapat pada permukaan kulit kucing. Dimana jenis protein tersebut sebenarnya berasal dari kelenjar keringat dan juga ludah dari kucing sphynx tersebut. Hal tersebut terjadi saat kucing sphynx menjilati tubuhnya dan air liurnya mengendap pada kulit dan pori-pori mereka. Maka dari itulah mengapa ellergen tersebut banyak terdapat pada permukaan kulit kucing sphynx tersebut.

Karena ia tergolong kucing hairless, maka sebaiknya tidak terlalu lama dibiarkan dibawah sinar matahari. Karena, jika sering diletakkan di luar rumah, kucing akan mengalami gangguan penyakit seperti ruam-ruam terbakar matahari, gangguan kulit, hingga kanker kulit.

Sphynx harus memiliki bak toiletnya sendiri, terpisah dari yang lain dan harus diganti setiap 2-3 hari untuk tetap terjaga kebersihannya.

Kucing Kucing Sphynx harganya mencapai Rp 25 juta karena merupakan jenis kucing impor.

Jenis kucing ini lebih mudah dipelihara di Indonesia yang beriklim tropis. Hanya dengan mengelap tubuhnya pakai tisu basah setiap hari. Supaya tubuh kucing tersebut tetap segar apalagi kucing ini tidak memiliki bulu sama sekali ditubuhnya.