Apa yang anda ketahui tentang Kalender Masehi ?

Kalender Masehi

Apa yang anda ketahui tentang Kalender Masehi ?

Kalender Masehiyah ini merupakan ciptaan Raja Romawi ke 2 yang bernama Numa Pompilius (716-673 SM). Dalam perjalanan kalender ini mengalami dua kali penyempurnaan perhitungan. Penyempurnaan (koreksi) pertama dilakukan oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM dan penyempurnaan kedua oleh Palls Gregorius pada tahun 1582 M. Sejak saat itu kalender ini mulai banyak digunakan oleh negara-negara lain di seluruh penjuru dunia dan hingga kini merupakan kalender resmi internasional.

Pada mulanya kelender ini merupakan kalender Qomariyah, dan dalam setahun hanya mempunyai 10 bulan, tetapi dalam perkembangan selanjutnya kalender ini diubah menjadi kalender Syamsiah dan setahun mempunyai 12 bulan, serta diadakan perubahan dalam jumlah harinya.

Maka jadilah kelender ini sebagai berikut : Martius (31), Aprilius (29), September (21)), oktober (31), November (29). Desember (29), Januarius (29) dan Februarius (28). Kemudian pada tanggal 1 Januari sebagai awal tahun menggantikan tanggal 1 Maret. Sehingga akhirnya susunan bulan dimulai dari Januari, Februari, Maret seterusnya sampai Desember.

Semua kalender tidak ada yang sempurna, sebab jumlah hari dalam setahun tidak bulat. Untuk memperkecil kesalahan, harus ada tahun-tahun tertentu menurut perjanjian yang dibuat sehari lebih panjang (tahun kabisat atau leap year).

Pada kalender solar, pergantian hari berlangsung tengah malam midnight) dan awal setiap bulan (tanggal satu) tidak tergantung pada posisi bulan. Adapun pada kalender lunar pergantian hari terjadi ketika matahari terbenam (sunset) dan awal setiap bulan adalah saat konjungsi (Imlek, Saka, dan Budha) atau saat munculnya hilal (Hijriah, Jawa, dan Yahudi). Oleh karena awal bulan kalender Imlek dan Saka adalah akhir bulan kalender Hijriah, tanggal kalender Imlek dan Saka umumnya sehari lebih dahulu dari tanggal kalender Hijriah.

Kalender Masehi


Berbeda dengan kalender hijriyah, perhitungan Kalender Masehi mengacu pada perputaran matahari. Kata Masehi digunakan oleh umat Kristen awal untuk menetapkan hari kelahiran Yesus yang dalam bahasa latin disebut Anno Domini (AD) yang berarti “Tahun Tuhan Kita” atau Common Era/CE (Era Umum) untuk era Masehi, dan Before Christ/BC (sebelum [kelahiran Kristus) atau Before Common Era / BCE (Sebelum Era Umum).

Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8. Awalnya biarawan Katolik, Dionisius Exoguus pada tahun 527 M ditugaskan pimpinan Gereja untuk membuat perhitungan tahun dengan titik tolak tahun kelahiran Nabi Isa as. Dan mula-mula dipergunakan untuk menghitung tanggal Paskah berdasarkan tahun pendirian Roma. Kalender Masehi awalnya hanya berumur 10 bulan yaitu: Martius (Maret), Aprilis (April), Maius (Mei), Junius (Juni), Quintilis (Juli), Sextilis (Agustus), September (September), October (Oktober), November (Nopember), December (Desember).

Penanggalan yang terdiri atas 10 bulan kemudian berkembang menjadi 12 bulan. Berarti ada tambahan 2 bulan, yaitu Januarius dan Februarius. Januarius adalah nama dewa Janus. Dewa ini berwajah dua, menghadap ke muka dan ke belakang, hingga dapat memandang masa lalu dan masa depan. Karenanya Januarius ditetapkan sebagai bulan pertama. Februarius diambil dari upacara Februa, yaitu upacara semacam bersih kampung atau ruwatan untuk menyambut kedatangan musim semi. Jadilah penanggalan kalender masehi dengan lama hari yang sudah ditentukan seperti tabel berikut ini :

image

1 tahun masehi sama dengan 365 hari jika tahun itu merupakan tahun basithoh dengan februari berjumlahh 28 hari atau 366 hari jika tahun itu merupakan tahun kabisat dengan februari berjumlah 29 hari.