Apa yang anda ketahui tentang ikan selar kuning ?

Ikan selar

Ikan selar (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu ikan yang banyak diminati masyarakat.

Morfologi ikan selar kuning:

  • Panjang ikan dapat mencapai 20 cm, umumnya 15 cm
  • Termasuk ikan pelagis kecil, pemakan plankton
  • Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh yang jorong memanjang dan pipih tegak atau yang biasa disebut fusiform
  • Bentuk mulut ikan ini adalah subterminal
  • Mempunyai sisik-sisik kecil tipis jenis sikloid
  • Terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang
  • Sisi tubuh bagian atas berwarna kebiruan dan diikuti dengan garis kuning yang dan sisi tubuh bagian bawah berwarna keperakan
  • Bagian punggung ikan berwarna biru dan terdapat garis kuning di bagian punggung

Sumber : http://www.semuaikan.com/morfologi-dan-klasifikasi-ikan-selar-kuning-selaroides-leptolepis/

Indonesia memiliki potensi sumberdaya laut yang cukup besar baik dari segi kuantitas maupun keragamannya. Berdasarkan penyebaran daerah penangkapan ikan, potensi perikanan tangkap di perairan laut Indonesia dibagi berdasarkan 9 wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Potensi lestari (maximum sustainable yield, MSY) sumberdaya ikan laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton. Ikan selar kuning merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting dimana banyak dimanfaatkan sebagai pindang, ikan bakar maupun ikan asin oleh para konsumen maupun nelayan karena rasanya yang enak. Selain itu, ikan selar kuning diperdagangkan dalam keadaan segar (basah) dan dibekukan, atau setelah diolah dengan berbagai perlakuan, seperti diasinkan atau dikeringkan. Daging ikan ini juga diolah menjadi tepung ikan dan surimi.

Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) termasuk salah satu spesies dari famili Carangidae. Jenis ikan ini merupakan ikan pelagis yang hidup di bagian dekat permukaan maupun dasar perairan. Penyebarannya cukup luas, hampir bisa ditemukan di daerah Indonesia Pasifik. Jenis Ikan Selar Kuning pada sebagian masyarakat dianggap sebagai ikan rucah, sehingga harga jualnya relatif rendah. Alat tangkap yang digunakan untuk menanngkap ikan ini adalah jaring insang, bagan sero.

Ikan Selar Kuning tergolong ikan pelagis yang suka bergerombol (schooling) ikan iniberkerabat dengan ikan pelagis lainnya seperti golongan famili scombridae danclupeidae. Ikan Selar Kuning memiliki ciri-ciri morfologi seperti: memiliki panjang maksimum 22 cm dan rata-rata 15 cm. Bentuk badan pipih,lonjong dan memanjang, sirip punggung dan sirip dubur tanpa sirip tambahan, tidakterdapat gigi pada rahang bagian atas, sisik yang menebal relatif besar, terdapatsebuah garis kuning lebar dari pinggiran bagian atas mata ke batang ekor, padaoperkulum bagian atas terdapat bintik hitam terang. Ikan Selar Kuning termasuk ikanlaut perenang cepat dan kuat.

Menurut data statistik perikanan PPP Labuan, produksi tangkapan ikan selar kuning tahun 2005 menduduki posisi keempat dari total produksi tangkapan ikan di PPP Labuan Banten, yaitu sebesar 140.300 kg atau sekitar 4,70%. Akan tetapi, berdasarkan data statistik perikanan tangkap PPP Labuan produksi penangkapan ikan selar kuning mengalami kecenderungan penurunan dari tahun 2005 sampai 2013 dan upaya penangkapan ikan selar kuning cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2003 sampai 2013. Musim penangkapan ikan selar kuning terjadi sepanjang tahun sehingga keberadaan ikan selar kuning hampir selalu ada setiap harinya di PPP Labuan, Banten. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian sumberdaya ikan selar kuning, sehingga diperlukan adanya upaya pengelolaan sumberdaya ikan selar kuning yang tepat. Salah satu upaya utamanya adalah melalui estimasi potensi lestari ikan selar kuning di Perairan Selat Sunda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan maksimum lestari (maximum sustainable yield atau MSY) serta upaya penangkapan maksimum lestari (fopt) sehingga sumberdaya ikan selar kuning di Perairan Selat Sunda dapat dimanfaatkan secara optimum dan berkelanjutan.

Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) yang di daratkan di Pelabuhaan Perikanan Nusantara Sungiliat merupakan salah satu jenis ikanpelagis yang termasuk dalam salah satu spesies dari famili Carangidae yang dicirikan dengan garis kuning yang panjang dari batas atas mata ke batang ekor (Sudrajat, 2006). Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting. Menurut Genisa (1999), Pengertian ekonomis penting yang dimaksud adalah mempunyai nilai pasaran yang tinggi volume produksi makero yang tinggi dan luas, serta mempunyai daya produksi yang tinggi. Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah-satu jenis ikan konsumsi yang banyak dimanfaatkan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung sebagai bahan makanan, dan sebagai sumber penghasilan.

Produksi tangkapan Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terlihat dari tahun 2013 produksi tangkapan Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) mencapai kurang lebih 757.817 Kg, hingga tahun 2017 produksi tangkapan Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) mencapai kurang lebih 798.816 Kg (Pelabuhan Perikanan Nusantara. Kegiatan penangkapan ikan selar kuning yang dilakukan terus-menerus tak terkendali serta penggunaan alat tangkap yang tidak selektif akan mengakibatkan menipisnya stok dan penurunan hasil tangkapan (Andriani et al. 2015).Mengingat Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) memiliki nilai gizi yang tinggi dan merupakan salah satu bahan pangan yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik. Sumberdaya perikanan tersebut perlu dikaji secara ilmiah dengan mengkaji aspek reproduksi. Reproduksi merupakan suatu proses berkembang biak untuk memperbanyak keturunan sehingga stok yang ada di alam akan tetap lestari. Kajian aspek reproduksi tersebut akan memberikan informasi dasar untuk upaya pengelolaan pemanfaatan yang tepat karena biologi reproduksi merupakan mata rantai penting dalam siklus hidup ikan dan berperan dalammenjaga kelangsungan hidupnya.

Salah satu sumberdaya ikan ekonomis penting yang terdapat di perairan Teluk Manado adalah ikan Selarkuning (Selaroides leptolepis). Ikan ini juga memiliki kandungan protein yang tergolong tinggi yaitu 18,8% (Depkes RI 1989 dalam Saputra 2008). Mencermati pentingnya sumberdaya ikan bagi kebutuhan manusia, baik untuk gizi maupun kegiatan perekonomian, hal ini mendorong manusia untuk mengeksploitasi ikan Selarkuning. Namun, informasi mengenai aspek biologi ikan Selarkuning yang tertangkap di perairan Teluk Manado masih sangat terbatas. Kurang lebih 33 tahun yang lalu, Moningkey (1985) melaporakan terbatasnya kajian otolit pada ikan Selarkuning. Pada 16 tahun yang lalu, Umanahu (2002) mengungkapkan feknditas dan hubungan fekunditas dengan panjang tubuh.

Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan mengawetkan. Dalam melakukan usaha penangkapan ikan atau usaha perikanan tangkap salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilannya adalah teknologi yang digunakan. Teknologi penangkapan ikan tersebut terkait dengan perahu atau kapal ikan yang menggunakan sonar, GPS (global positioning system), optik (keker atau binokuler), alat komunikasi SSB (single side band) dan mesin bantu penangkapan ikan (fishing deck machinery) (Welly et. al., 2012).

Salah satu produksi ikan pelagis kecil di perairan Selat Malaka adalah Ikan selar kuning yang ditangkap diduga melebihi potensi lestarinya atau ikan yang tertangkap didominasi oleh ikan yang matang gonad sehingga dapat mengakibatkan recruitment overfishing. Apabila ikan yang tertangkap didominasi oleh ikan berukuran kecil maka dapat diindikasikan terjadinya growth overfishing. Permintaan terhadap Ikan selar kuning ini sangat banyak di kalangan masyarakat pada umumnya dikarenakan memiliki rasa yang enak serta mengandung gizi yang baik untuk manusia

Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengelolaan yang baik dan berkesinambungan sesuai informasi mengenai ikan tersebut agar memudahkan upaya pengelolaan dan perencanaan sesuai dengan kondisi kegiatan penangkapan ikan berskala besar yang terdapat di perairan Selat Malaka. Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan, dibutuhkan pandangan yang realistis dari stok yang berkembang. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat memanfaatkan stok yang ada di alam secara optimal. Maka perlu dilakukan penelitian tentang Aspek Biologi Reprodusi Ikan selar kuning sebagai informasi dalam melakukan batasan penangkapan Ikan selar kuning di perairan Belawan sehingga dapat menghindari tingkat eksploitasi yang berlebihan dan tetap menjaga keberlangsungan hidup dan potensi lestari Ikan selar kuning.