Apa yang anda ketahui tentang Glomerulonefritis konis pada anak?

Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk menjelaskan berbagai macam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi di glomerulus akibat suatu proses imunologis.

Glomerulonefritis konis (GNK)adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan kelainan glomerulus yang tidak cepat membaik seperti pada GNA, sering bersifat progresif menjadi gagal ginjal.

Etiologi


Penyebab dari Glomerulonefritis Kronis yaitu:

  1. Lanjutan GNA, seringkali tanpa riwayat infeksi (Streptococcus beta hemoliticus group A).

  2. Keracunan.

  3. Diabetes Melitus Penyakit ini berkaitan dengan cidera glomerulus yang bermakna dan berulang. Hasil akhir dari peradangan tersebut adalah pembentukan jaringan parut dan menurunnya fungsi glomerulus. Kerusakan glomerulus sering diikuti oleh atrofi tubulus.

  4. Trombosis vena renalis.

  5. Hipertensi Kronis Penyakit ini berkaitan dengan cidera glomerulus yang bermakna dan berulang. Hasil akhir dari peradangan tersebut adalah pembentukan jaringan parut dan menurunnya fungsi glomerulus. Kerusakan glomerulus sering diikuti oleh atrofi tubulus.

  6. Penyakit kolagen.

  7. Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemukan pada stadium lanjut.

  8. Pielonefritis.

  9. Obstruksi saluran kemih.

  10. Penyakit ginjal polikistik.

  11. Gangguan vaskuler.

  12. Lesi herediter.

  13. Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri).

Diagnosis


GNK ialah diagnosis klinis berdasarkan ditemukannya hematuria dan proteinuria yang menetap. Hal ini dapat terjadi karena eksaserbasi berulang glomerulonephritis akut yang berlangsung dalam beberapa bulan atau beberapa tahun. Setiap eksaserbasi akan menambah kerusakan pada ginjal sehingga terjadi kerusakan total yang berakhir dengan gagal ginjal. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis.

Terapi


Pengobatan ditujukan untuk mengatasi gejala klinis.

Pengobatan suportif seperti :

  1. Diet rendah protein dan rendah garam
  2. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit.
  3. Diuretik untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi
  4. Anak diperkenanan melakukan aktifitas sehari-hari
    sebagaimana biasa dalam batas kemampuannya.
  5. Bila dijumpai anemia ,dikoreksi.

Pada gagal ginjal terminal, diperlukan transplantasi ginjal. Bila belum memungkinkan, dialisis kronik merupakan cara yang efektif untuk memperpanjang umur penderita.

Sumber : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Ilmu kesehatan anak : Buku panduan belajar koas , Udayana University Press

Referensi

  1. Noer MS. Glomerulonefritis. Dalam: alatas H, tambunan T, Trihono P, Pardede S, penyunting. Buku ajar nerologi anak. Edisi ke-2. Jakarta: Ikatan Dokter anak Indonesia; 2002. h.323-61.
  2. Bernstein J, edelmenn CM. Glomerular disease: introduction and classification. Dalam: Edeman CM, penyunting. Pediatric kidney disease. Edisi ke-2. Boston: Little, Brown and Company; 992. h.1181-8.
  3. Makker SP. Glomerular disease. Dalam: Kher KK, Makkar SP, penyunting. Clinical pediatric nephrology. New York: Mc graw-Hill Inc; 1992. h.175-276
  4. MacDonell JrRC, barakat AY. Glomerular disease. Dalam: Barakat AY, penyunting. Renal disease in children. Clinical evaluation and diagnosis. New York: Springer-Verlag; 1990. h.171-84