Apa yang anda ketahui tentang durhaka terhadap orang tua menurut islam ?

Orang tua merupakan dua insan yang palin berjasa dan memilki kasih sayang tak pernah kering untuk anaknya.oleh karena itu,sudah sepantasnya anak menyayangi, menjaga, menghargai dan menghormati orang tuanya masing-masing. Apa yang anda ketahui tentang durhaka terhadap orang tua menurut islam ?

BERBAKTI PADA ORANG TUA ADALAH SYARIAT

Berbakti kepada kedua orang tua , diantara hal yang telah diakui fitrah yang masih lurus, dan semua syariat yang berasal dari langit, dan itu merupakan akhlak para Nabi dan jalannya orang-orang shaleh. Sebagaimana berbakti kepada kedua orang tua bukti kebenaran iman seorang, kemuliaan jiwa. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan hal yang menunjukan keindahan serta bukti kesempurnaan syariat Islam, berbeda dengan syariat buatan manusia yang tidak jelas menjelaskan keutamaan dan kedudukan kedua orang tua, serta tidak menjaga hak-hak keduanya, seperti yang terjadi dinegara-negara barat. Seakan-akan orang tua hanya sebuat alat, yang apabila telah habis masa berlakunya, dicampakan begitu saja.

Sesungguhnya hak kedua orang tua sangat agung, dan kedudukan keduanya dalam syariat islam sangat tinggi, oleh karena itu perintah berbakti kepada keduanya digandengkan dengan perintah mentauhidkan Allah Subhanahu wata’ala, Hal ini disebutkan Allah Subhanahu wata’ala dalam firman-Nya:

“Katakan : kemarilah aku bacakan kepada apa-apa yang telah Rabb-mu haramkan kepada kalian yaitu janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua. “ (QS : Al-An’am :151)

Dan perintah bersyukur kepada keduanya juga digandengkan dengan perintah bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala. Berbuat baik kepada kedua orangtua diantara amalan-amalan yang paling mulia dan sangat dicintai Allah.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik ) kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-ku lah kamu kembali. “ ( QS : Luqman : 14 )

Dalam Hadits juga diterangkan tentang tingginya kedudukan kedua orang tua dan keutamaan berbakti dan larangan serta ancaman bagi yang durhaka kepada kedua orang tua. Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata : saya bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Amalan apa yang paling dicintai Allah? Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Shalat tepat pada waktunya, saya bertanya lagi : kemudian apa lagi ? Nabi menjawab : berbakti kepada kedua orang tua. saya bertanya lagi : kemudian apa lagi ? Nabi menjawab : berjihad dijalan Allah.“ (HR.Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Celakalah, kemudian celakalah, kemudian celakalah, dikatakan kepada beliau siapa wahai Rasulullah? Orang yang menjumpai orang tuanya dalam keadaan sudah tua salah satu atau kedua-duanya kemudian tidak menyebabkan dia masuk surga.” (HR.Muslim)

KEDURHAKAAN TERMASUK DOSA-DOSA BESAR

Dan ingatlah bahwa durhaka kepada orang tua adalah dosa besar. Dimana Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda:

”Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa besar yang paling besar (diucapkan 3 kali), para shahabat berkata: ‘Tentu wahai Rasulullah’, Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda: ‘ Menyekutukan Allah (berbuat syirik) dan durhaka kepada orang tua… ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua, mereka tidak hanya merasakan azab di akhirat. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan tiada akhir. Bahkan saat sakaratul maut pun juga sulit. Adapun azab-azab yang diterima oleh anak durhaka, antara lain adalah:

  1. Shalatnya tidak diterima di sisi Allah SWT
    Sia-sia saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Walaupun sekhusyuk apapun, tetap saja Allah SWT menolaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:

    “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R. Abu al-Hasan bin Makruf)

  2. Diharamkan masuk surga
    Mereka juga diharamkan mencium aroma surga ataupun masuk kedalamnya. Sebagaimana hadist yang berbunyi:

    “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”. (H.R. Nasa’i dan Ahmad).

  3. Dibenci oleh Allah SWT
    Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:

    “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).

  4. Ditimpa azab di dunia
    Orang yang durhaka kepada bapak ibunya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersauba,

    “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.

  5. Dianggap kafir
    Mendurhakai orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi:

    “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.

  6. Dosa-dosanya tidak diampuni
    Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda,

    “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

  7. Segala amal perbuatannya dihapuskan
    Meskipun kamu berbuat baik terhadap semua umat manusia di dunia, tapi kalau kamu durhaka pada orang tuamu, sungguh kebaikanmu itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oelh Thabrani:

    “ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”.

ARTI KEDURHAKAAN KEPADA ORANGTUA DAN BENTUKNYA

Durhaka kepada kedua orang tua yaitu bermuamalah dengan mereka dengan apa-apa yang menyakiti mereka dari hal-hal yang menyelisih syariat islam atau tidak berbakti kepada keduanya. Kedurhakaan kepada kedua orang banyak bentuknya, diantaranya :

  1. Membentak menghardik kedua orang tua, yaitu dengan meninggikan suara didepan keduanya serta berlaku kasar dalam ucapan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :

    “dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia “. ( QS : Al-Isra : 23 )

  2. Membuat keduan orang tua menangis atau sedih, baik dengan ucapan , perbuatan atau penyebab mereka berdua menangis.

  3. Mengatakan “ ah “ dan berkeluh kesah dengan perintah kedua orang tua, kebanyakan dari kita ketika orang tuanya memerintahkannya, keluar dari mulutnya ucapan “ ah “ walaupun nanti dia akan melaksanakan perintah kedua orang tuanya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :

    “maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ ah “ dan janganlah kamu membentak mereka …” (QS : Al-Isra : 23 ).

  4. Bermuka masam didepan kedua orang tua, sebagian orang, akan kamu dapati ceria, senyum, berakhlak yang baik serta memilih kata-kata yang baik ketika didalam majelis, akan tetapi tatkala ia memasuki rumah dan duduk dihadapan kedua oranga tuanya, maka ia berubah seperti singa , berubah keadaannya.

  5. Memandang dengan pandangan yang merendahkan kepada orang tua saat Marah. Seorang anak yang seakan lebih tinggi kedudukannya dari orangtua, ketika marah dengan mudah memandang jelek dan merendahkan keduanya.

  6. Mencela makanan yang dibuat Ibunya, hal ini telah melanggar dua larangan : pertama : mencela makanan, dan hal ini tidak boleh, Nabi shallallahu alaihi wasallam “ tidak pernah mencela makanan sekalipun, jika ia menyukainya, maka ia makan, kalau tidak maka ia tinggalkan “ kedua : kurang beradab kepada Ibu dan menyusahkannya.

  7. Memerintahkan kedua orang tuanya, Hal ini tidak layak, apalagi kalau Ibunya lemah, lanjut usia atau dalam keadaan sakit. Adapun jika ibu melakukan hal itu dengan kerelaan serta keinginannya dan tubuhnya masih kuat, maka hal itu tidak mengapa, bersamaan dengan itu memperhatikan rasa syukur kepadanya dan mendoakannya.

  8. Tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah, Bahkan sebagian anak laki-laki menganggap hal itu mengurangi hak mereka dan menghilangkan sifat kelaki-lakian. Sebagian anak-anak perempuan, ketika mereka melihat ibunya, terbebani pekerjaan rumah tangga, ia tidak membantunya, bahkan sebagian mereka menghabiskan waktunya untuk berbicara dengan teman-temannya lewat telepon dan membiarkan ibunya menderita (semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka).

  9. Mencela dan melaknat kedua orang tuanya, baik secara langsung atau penyebab orang tuanya dicela, dari sahabat Abdullah bin Amr, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “diantara dosa-dosa besar, yaitu seorang mencela kedua orang tuanya, lalu ditanyakan ; apakah (mungkin) seseorang mencela kedua orang tuanya? Nabi menjawab : ya, dia mencela bapak seseorang lalu orang itu mencela bapaknya,dia mencela ibu seseorang lalu orang itu mencela ibunya“. (HR. Bukhari dan Muslim ).

  10. Mengutamakan istri daripada kedua orang tuanya, sebagian manusia mendahulukan menuruti kemauan istri daripada kedua orang tuanya kalau seandainya istri meminta untuk mengusir kedua orang tuanya, maka niscaya ia akan mengusir keduanya.

  11. Berlepas diri dari orang tua, dan malu mengakui kedua orang tuanya.

  12. Mencuri sesuatu milik kedua orang tuanya. maka anak ini telah melakukan dua larangan yaitu mencuri dan durhaka.

  13. Berkeinginan agar orang tuanya cepat meninggal. sebagian anak berkeinginan agar orang tuanya cepat meninggal agar ia bisa mewarisi keduanya jika mereka orang kaya atau ingin cepat berlepas dari orang tua jika mereka berdua sedang sakit atau miskin.

SEBAB-SEBAB KEDURHAKAAN

Dan perlu kita ketahui bahwa kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya itu , mempunyai sebab-sebab yang berbeda-beda, diantara sebabnya yaitu :

  1. Kebodohan, karena bodoh tentang kedurhakaan dan buah dari berbakti kepada orang tua, cepat ataupun lambat, hal itu menuntun kepada kedurhakaan atau berpaling dari berbakti kepada kedua orang tua.

  2. Salah didik, apabila orang tua tidak membina anak-anaknya diatas ketakwaan, kebaikan, maka hal itu akan menuntun mereka kepada kesombongan dan kedurhakaan.

  3. Kedurhakaan orang tua kepada orang tua mereka

  4. Teman bergaul yang salah dan jelek

  5. Membedakan antara anak-anak.

Inilah sebagian bentuk-bentuk kedurhakaan dan sebab-sebab yang menyebabkan terjadinya kedurkaan seorang anak kepada orang tuanya. Kita memohon kepada Allah subhanahu wata’la agar Allah memberika taufiq kepada kita semua agar bisa menjadi anak-anak yang berbakti serta Allah menganugerahkan kepada kita anak -anak yang shaleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Sumber : Wasiat Berbuat Baik Kepada Orang Tua Tatkala Keduanya Berusia Lanjut | Almanhaj