Apa yang anda ketahui tentang Candi Kethek Karanganyar?

Candi Kethek

Candi Kethek terletak di desa Gumeng, kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi Kethek masih satu lokasi wisata dengan Candi Cetho. Apa yang anda ketahui tentang Candi Kethek Karanganyar ?

Candi Kethek adalah sebuah situs bekas bangunan candi dengan empat teras bertingkat yang menghadap ke arah barat. Kethek dalam bahasa Jawa berarti kera, nama yang diberikan oleh penduduk setempat kepada candi ini karena dahulu ada banyak ditemukan kera di daerah ini.

Masa pendirian Candi Kethek dapat diketahui dengan membandingkan temuan arca dan bentuk bangunan berupa punden berundak dengan candi-candi di lereng barat Gunung Lawu. Diperkirakan Candi Kethek semasa dengan Candi Cetho, Candi Planggatan, Candi Menggung dan Candi Sukuh yang dibangun sekitar abad XV-XVI Masehi.

Candi Kethek
Gambar Candi Kethek

Candi Kethek menghadap ke barat dan berbentuk teras berundak (4 teras). Masing-masing teras dihubungkan dengan tangga. Pada teras pertama terdapat struktur bangunan disisi timur laut. Anak tangga paling bawah terdapat arca kura-kura. Teras kedua dan ketiga masing-masing terdapat dua struktur bangunan disisi utara dan selatan sedangkan pada teras keempat diperkirakan tempat berdirinya bangunan induk atau utama.

Temuan kura-kura dapat membuka asumsi tentang latar belakang keagamaan Candi Kethek. Arca kura-kura tersebut sering dikaitkan dengan mithologi dalam agama Hindu yaitu cerita Samudramanthana. Cerita ini mengisahkan pengadukan lautan susu untuk mencari air amrta. Dengan demikian Cerita Samudramanthana dapat menunjukkan fungsi Candi Kethek yaitu sebagai tempat peruwatan untuk membebaskan seseorang dari kesalahan atau dosa.

Temuan kura-kura di Candi Kethek
Gambar Temuan kura-kura di Candi Kethek

Balai Pelstarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah bekerjasama dengan UGM pada tahun 2005 telah mengadakan penggalian penyelamatan di Candi Kethek. Kegiatan ini dilakukan untuk membuka timbunan tanah yang menutup struktur bangunan candi sehingga dapat diketahui batas-batas bangunan. Selain itu, kegiatan penggalian ini juga dimaksudkan untuk menggali data arkeologis berupa latar belakang sejarah,keagamaan dan bentuk arsitekturnya.