Apa yang anda ketahui tentang Candi Jabung?

Candi Jabung

Masih banyak pertanyaan yang belum dapat terjawab terkait dengan Candi Jabung, mulai dari asal usulnya hingga peruntukan candi Jabung itu sendiri. Apa yang anda ketahui tentang Candi Jabung ?

Candi Jabung adalah salah satu candi Budha peninggalan kerajaan Medang kamulan (empu sindok.) Candi ini terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun. Menurut keagamaan, Agama Budha dalam kitab Nagarakertagama Candi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura.

Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi.Tahun 1359 ada juga yang menyebut tahun 1354 adalah tahun kunjungan raja majaphit dalam melihat situasi wilayah majapahit saat itu, Bukan tahun pembuatan Candi jabung Sendiri.Karena ini adalah peninggalan Dinasti Isyana Mataram Kuno yang ada di jawa Timur maka pembuatan Candi ini sekitar abad ke 7 atau 8. Baik menurut kitab Nagarakrtagama maupun Pararaton, angka tersebut(1354/ 1359) adalah menunjuk pada pertanggalan perjalanan Hayam Wuruk ke candi tersebut

Arsitektur bangunan candi ini hampir serupa dengan Candi Bahal yang ada di Bahal, Sumatera Utara.

Arsitektur


Candi Jabung

Candi Jabung dibangun pada permukaan tanah dengan ukuran 35 meter x 40 meter dan pemugaran sudah dilakukan di tahun 1983 sampai 1987 sehingga penataan lingkungan bertambah 20.042 meter yang terletak di ketinggian 8 meter dari permukaan laut. Candi Jabung memiliki dua bangunan utama yang berukuran besar dan kecil yang umumnya disebut dengan Candi Sudut. Sedangkan material yang digunakan adalah bata merah kualitas bagus lengkap dengan ukiran berbentuk relief. Candi Jabung memiliki panjang 13.13 meter, lebar 9.60 meter dan ketinggian mencapai 16.20 meter menghadap ke arah Barat dan pada bagian sisi barat agak menjorok ke depan yang merupakan bekas susunan tangga memasuki candi.

Pada bagian Barat Daya halaman candi terdapat candi kecil yang berguna sebagai pelengkap Candi Jabung. Candi menara ini dibangun dengan material batu bata dengan ukuran 2.55 meter serta tinggi 6 meter. Arsitektur Candi Jabung terdiri dari bagian batur, kaki, tubuh dan juga atap dengan bentuk tubuh bulat yang berdiri diatas kaki candi bertingkat 3 bentuk persegi. Sementara bagian atapnya berbentuk stupa namun sudah runtuh di bagian puncak dan pada atap tersebut dilengkapi dengan motif suluran. Pada bagian bilik candi ada lapik arca yang berdasarkan dari inskripsi pada gawang pintu masuk

Candi Jabung didirikan pada tahun 1276 Saka atau 1354 Masehi.

Deskripsi


Candi terdiri dari empat bagian, dari bagian terbawah; bagian batur, kaki, tubuh, dan atap candi.

Batur

Batur candi berukuran panjang 13,11 meter, lebar 9,58 meter di atas batur terdapat selasar keliling yang sempit dan terdapat beberapa panil relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.

  • Seorang pertapa memakai serban berhadapan dengan muridnya.
  • Dua orang lelaki yang sedang berada di dekat sumur, salah seorang memegangi tali timba.
  • Di antara panil-panil terdapat panil berbentuk bulat menonjol semacam medalion dan relifnya di dalam medalion sudah aus.
  • Singa yang saling berhadapan.

Candi Jabung pada tahun 1866 sebelum di pugar
Gambar Candi Jabung pada tahun 1866 sebelum di pugar

Kaki candi

Pada dasarnya bentuknya segi empat, bagian barat atau depan terdapat bagian yang menjorok keluar atau bagian konstruksi yang mendukung tangga naik. Candi Jabung terdapat sebuah bilik segi empat dengan ukuran 1,30 x 1,30 meter tanpa terdapat pintu masuk untuk memasukinya. Bagian kaki candi dibagi atas dua bagian.

  • Kaki candi tingkat pertama
    Dimulai dari lis di atas batur yang berbentuk agief (3,51 genta) dengan hiasan daun padina, kemudian lis datar dengan ketinggian kurang lebih 60 cm, di atas lis-lis terdapat bidang panil yang terdiri dari 30 lapis bata merah atau setinggi 12 meter pada bidang panil dipahatkan motif medalion. Bidang tegak dari ornamen daun-daunan yang kesemuanya sudah tidak begitu jelas karena aus. Pada bagian tegak umumnya di pahatkan lukisan manusia, binatang dan pohon-pohonan.

  • Kaki candi tingkat kedua
    Bentuknya hampir sama dengan bagian kaki candi tingkat pertama, dimulai hiasan daun padma dan lis datar. Dibeberapa bagian terdapat bidang vertical selebar 50 cm berisi ukiran kala dan ornamen daun-daunan.

Tubuh candi

Candi Jabung

Bagian tubuh candi terdapat relief manusia, rumah dan pohon-pohonan, pada sudut tenggara terdapat relief yang menggambarkan wanita naik di punggung seekor ikan, relief ini dalam agama Budha mengisahkan cerita pelepasan jiwa Sri Tanjung. Kisah ini melambangkan kesetian seorang perempuan pada suaminya. Relief Sri Tanjung juga terdapat di Candi Penataran di Blitar, Candi Surawana di Kediri dan Gapura Bajangratu di Trowulan, Mojokerto.

Pada bagian tengah tubuh candi melalui pintu tersebut terdapat bilik candi yang berukuran 2,60 x 2,58 meter dan tinggi 5,52 meter dan pada bagian atasnya terdapat batu penutup cungkup yang berukir. Setelah bagian dasar tubuh candi yang berbentuk persegi, diteruskan dengan tubuh candi berbentuk tabung (silinder) dihias relief dan ukiran yang indah dan halus pahatannya.

Candi Jabung

Di atas gawang pintu dan relung di semua penjuru terpahat bentuk kala, di bagian bawah ambang pintu bentuknya segi empat menonjol keluar yang tengahnya dipahatkan kepala naga. Pada atas bingkai pintu ada balok batu kali terdapat pahatan roset ditengahnya bertuliskan angka tahun saka 1276 saka atau 1354 masehi merupakan bukti masa pembangunan candi Jabung.

Atap candi

Sebagian besar bagian atap candi sudah hilang. Dari sisa-sisanya kemungkinan besar puncaknya berbentuk stupa dan atapnya berhias motif sulur-suluran.

Sumber : wikipedia