Apa yang anda ketahui tentang Burung Kepodang?

Burung Kepodang

Burung Kepodang adalah burung berkicau (Passeriformes) yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang. Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk fisiknya.

Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil.

Apa yang anda ketahui tentang Burung Kepodang?

1 Like

Burung Kepodang (Oriolus chinensis) merupakan burung berkicau yang mempunyai bulu yang indah. Burung Kepodang cukup dikenal dalam budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah, selain hanya karena Burung Kepodang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah, Burung Kepodang juga sering dipergunakan dalam tradisi ‘mitoni’ (tradisi tujuh bulan kehamilan). Konon, ibu hamil yang memakan daging burung Kepodang akan mendapatkan anak yang ganteng atau cantik jelita.

Burung Kepodang yang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini dikenal juga dengan sebutan manuk pitu wolu karena bunyinya yang nyaring mirip dengan ucapan pitu-wolu (tujuh delapan). Selain itu, burung ini juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang.

Masyarakat Sunda biasa menyebut burung Kepodang ini dengan sebutan Bincarung. Sedangkan beberapa daerah di Sumatera menyebutnya sebagai Gantialuh dan masyarakat di Sulawesi menyebutnya Gulalahe. Burung Kepodang ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Black Naped Oriole. Di Malaysia disebut burung Kunyit Besar. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), Burung Kepodang disebut Oriolus chinensis.

Ciri-ciri dan Kebiasaan. Burung Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan sedang bagian kepala,sayap dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam. Ciri khas burung Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati mata dan tengkuk.

Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yang ditetapkan sebagai maskot (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah ini mempunyai siulan seperti bunyi alunan seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”. Selain mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan suara burung Ciblek, Prenjak, Penthet bahkan suara burung Raja Udang.

Makanan utama Kepodang adalah buah-buahan seperti pisang dan papaya, serangga kecil dan biji-bijian dan sesekali memakan ulat bumbung dan ulat pisang. Burung Kepodang biasa hidup berpasangan. Burung betina biasanya membuat sarang dengan teliti pada ranting pohon.

Ketelitian burung Kepodang dalam membuat sarang yang indah dan tampilan burung yang selalu terlihat bersih dan rapi dengan bulu yang indah menawan membuat burung ini sering mendapat predikat sebagai burung pesolek.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. Habitat asli Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah di daerah dataran tinggi. Namun burung ini dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan pantai hingga ketinggian 1.600 m dpl.

Kepodang tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, hingga Indonesia. Di Indonesia, burung berbulu indah ini dapat dijumpai di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Burung Kepodang (Oriolus chinensis), meskipun di beberapa tempat di Indonesia julai jarang ditemukan tetapi secara umum masih dikategorikan sebagai ‘Least Concern’ atau ‘Beresiko Rendah’ oleh IUCN Redlist. Artinya burung pesolek maskot provinsi Jawa Tengah ini masih dianggap belum terancam kepunahan.

2 Likes

Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah burung dari keluarga oriole. Ia memiliki bulu berwarna kuning dan hitam, banyak ditemukan di bagian Asia.

Deskripsi

Burung Kepodang memiliki bulu berwarna kuning cerah, dengan beberapa hitam di sayap dan ekor, dan berparuh merah. Ia memiliki pita hitam khas di mata ke tengkuknya, sehingga ia disebut sebagai ‘The black-naped oriole’. Betina memiliki warna yang lebih hijau di bulu mereka. Remaja memiliki garis-garis warna pada dada mereka, dan berwarna hijau di punggung mereka. Burung kepodang dewasa panjangnya sekitar 27cm.

Burung Kepodang memiliki serangkaian kicauan merdu yang jelas, yang paling mencolok terdengar seperti “tooo-diddlyoo”. Ia juga mampu membuat suara serak yang keras.

Reproduksi

Musim perkembangbiakan yang didokumentasikan untuk Burung Kepodang adalah dari Januari hingga Juli. Sarang mereka dibangun dengan kulit kayu, ranting, rumput dan akar, biasanya terletak di cabang-cabang pohon. Biasanya diletakkan dua telur, berwarna putih kebiru-biruan dengan bintik-bintik coklat ungu. Kepodang bisa menjadi agresif selama musim kawinnya dan dikenal mengerumuni sarang burung lain.

Makanan

Burung Kepodang memakan buah-buahan dan serangga.

Persebaran dan Habitat

Burung Kepodang dapat ditemukan di Asia Selatan, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura.

Populasi migrasi berkembang biak di Indo-Cina dan bermigrasi ke utara Semenanjung Melayu setelah musim dingin. Populasi perumahan, yang merupakan spesies mapan di Singapura, adalah hasil dari invasi dari Indonesia serta pelarian burung sangkar di tahun 1920.