Apa yang anda ketahui tentang bioma hutan tropis?


Hutan hujan tropis merupakan salah satu bioma yang paling terancam keberadaannya di dunia, meskipun ia merupakan rumah bagi beberapa spesies yang paling beragam dan unik di planet ini.

Bioma hutan hujan tropis adalah bentuk suatu bioma berupa hutan, yang mana keadaanya selalu lembab atau basah. Biasanya memang biasa di temui didaerah yang di lewati oleh garis lintang khatulistiwa, yakni berada dalam lintang 0⁰ sampai dengan 10⁰ melintang dari utara ke selatang. Biasanya pada daerah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi. di sebut dengan bioma hutan hujan tropis, karena lokasi bioma hutan ini berada pada iklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi serta selalu mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun.

Anda bisa mendapati bioma hutan hujan tropis ini di daerah benua di dunia seperti Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan dan Tengah, Kepulauan Pasifik serta Mexico.

Ciri ciri dari bioma hutan hujan tropis :

  • Curah hujan

    Yang paling membedakan bioma hutan hujan tropik dengan beberapa bioma lainnya adalah tingkat curah hujan. Sebab dalam bioma hutan hujan tropik ini memiliki curah hujan yang cenderung tinggi. bahkan menurut data yang ada total curah hujan yang ada lebih dari 2000 mm per tahunnya. makanya di namakan dengan bioma yang lembab dan basah. Sepanjang tahunnya, hutan yang hidup di daerah ini selalu mendapatkan hujan. Biasanya tanaman dan hewan yang ada pada bioma ini memiliki keanekaragaman yang luar biasa banyaknya. Sebab pada iklim inilah pohon dan hewan paling mudah beradaptasi.

  • Banyak pohon yang tinggi

    Tak salah jika banyak pepohonan yang bisa tumbuh subur dan makmur di hutan ini. Bisa di buktikan dengan banyaknya pohon pohon tinggi. mereka bisa tumbuh dengan baik. Jika di ukur, tinggi dari pohon pohon ini bisa mencapai 20 meter sampai dengan 40 meter. Meskipun sinar matahari selalu tampak, tapi jika anda berada di bawah pohon ini susah untuk melihat panasnya matahari. Karena sinarnya selalu terhalang oleh dahan dahan pohon.

  • Sinar matahari yang tidak mencapai tanah

    Ini bukan berarti bahwa bioma hutan hujan tropis tidak mendapatkan sinar matahari. Justru mereka selalu mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun. Hanya saja tidak bisa sampai menembus dasar hutan. Sehingga berada di bawah pepohonan akan tampak waktunya selalu sama. Karena sinar matahari yang menyinari terhalang oleh pepohonan, oleh ranting, dahan, dan dedaunan.

  • Pohon memiliki daun yang lebat

    Karena adanya sinar pohon sepanjang tahun, maka pertumbuhan pohon pohon yang ada di sini cukup baik. Mereka bisa berfotosintesis dengan sempurna. Sehingga nutrisinya terpenuhi. Bagaimana bisa tahu?

    Bisa di lihat dari tingginya pohon yang menjulang sampai ke angkasa. Juga pada dedaunan yang lebat, menghalangi sinar matahari yang masuk. Warna dari dedaunannya juga hijau menyegarkan itulah salah satu keunikan hutan hujan tropis.

  • Punya iklim yang mikro di lingkungannya

    Selain itu, pohon pohon yang ada dalam hutan hujan tropis memiliki iklim yang mikro. Ini bisa di temukan pada sekitar permukanan tanah di sana. Selain itu pada pepohanan juga ada pula, yakni berada di bawah kanopi daun. Hal ini membuat dedaunan yang ada pada pohon pohon berbentuk seperti tudung. Bisa memayungi yang ada di bawahnya.

Hutan hujan tropis atau bioma hutan tropis


Hutan hujan tropis adalah tipe bioma darat yang terdistribusi di daerah ekuator dan subekuator, dengan curah hujan yang relatif konstan, sekitar 200-400 cm per tahun. Suhu udara di ekosistem hutan ini tinggi sepanjang tahun, rata-rata 25-29ºC dengan sedikit variasi musiman. Hutan ini berlapis vertikal dan terjadi kompetisi yang ketat dalam memperebutkan cahaya matahari di antara tumbuhan-tumbuhan yang ada. Lapisan-lapisan hutan hujan mencakup pohon yang tumbuh menonjol di atas kanopi tertutup, pepohonan kanopi, satu atau dua lapis pepohonan subkanopi, dan lapisan semak serta herba. Pohon malar hijau berdaun-lebar dominan di hutan hujan tropis (Campbell et al., 2008).

Berikut ini pendapat para ahli mengenai hutan hujan tropis :

  1. Richards (1996) menjelaskan bahwa salah satu ciri penting dari hutan hujan tropika adalah adanya tumbuhan berkayu, tumbuhan pemanjat dan efipit berkayu dalam berbagai ukuran. Hutan hujan tropika merupakan zona wilayah yang paling subur. Tipe hutan ini terdapat di wilayah tropika atau di dekat wilayah tropika di bumi ini, yang menerima curah hujan berlimpah sekitar 2000-4000 mm per tahun.

    Suhunya tinggi sekitar 25-26ºC, dengan kelembaban rata-rata sekitar 80%. Komponen dasar hutan itu adalah pohon-pohon yang tinggi tajuknya sekurang-kurangnya 30 meter. Salah satu corak yang menonjol adalah sebagian besar tumbuhannya mengandung kayu (Ewusie, 1990).

  2. Menurut Vickery (1984) dalam Indriyanto (2006), hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan yang terletak pada 10ºLU dan 10ºLS. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2000-4000 mm per tahun, rata- rata temperatur 25ºC dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata kelembaban udara 80%.

    Sebagian besar hutan-hutan di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis, yang merupakan masyarakat yang kompleks, tempat yang menyediakan pohon dari berbagai ukuran. Di dalam kanopi iklim mikro berbeda dengan keadaan sekitarnya, cahaya lebih sedikit, kelembaban sangat tinggi, dan temperatur lebih rendah. Pohon pohon kecil berkembang dalam naungan pohon yang lebih besar, di dalam iklim mikro inilah terjadi pertumbuhan. Di dalam lingkungan pohon-pohon dengan iklim mikro dari kanopi berkembang juga tumbuhan yang lain seperti pemanjat, epifit, tumbuhan pencekik, parasit, dan saprofit (Irwanto, 2006).

  3. Menurut Anwar et al., (1984), hutan-hutan di lereng kaki gunung di Sumatera nampaknya tak dapat dibedakan dengan hutan dataran rendah lainnya. Dengan naiknya ketinggian tempat, pohon-pohon semakin pendek dan kelimpahan epifit serta pohon pemanjat berubah.

    Hutan ini dinamakan hutan pegunungan bagian bawah. Dengan nainya ketinggian lagi terjadi perubahan yang lebih menyolok dimana tajuk pohon menjadi rata, pohon-pohon menjadi lebih pendek, batang dan cabang berlekuk-lekuk, daun-daunnya tebal dan kecil, dan lumut epifit umum dijumpai, dan ini disebut hutan pegunungan atas. Ketinggian rata-rata tempat dari berbagai tipe hutan pegunungan di Sumatera dibagi menjadi a). hutan dataran rendah (0-1.200 meter) b.) hutan pegunungan bagian bawah (1.200-2.100 meter) c). hutan pegunungan atas (2.100-3.000 meter) dan d). hutan subalpine (>3.000 meter).