Apa yang anda ketahui tentang Benteng Martello Kepulauan Seribu?

Benteng Martello

Benteng Martello merupakan bangunan pertahanan yang dibangun oleh Inggris di berbagai daerah jajahannya di seluruh dunia yang terinspirasi dari benteng Mortella di Corsica, Laut Tengah. Nama aslinya adalah Mortella seringkali salah diucapkan menjadi Martello (yang berarti “Palu” dalam bahasa Italia)

Apa yang anda ketahui tentang Benteng Martello Kepulauan Seribu ?

Benteng Martello terletak di salah satu ujung Pulau Kelor. Pulau Kelor merupakan salah satu pulau di dalam gugusan Kepualaun Seribu, yang secara adminstiratif masuk dalam wilayah Pemerintah DKI Jakarta.

Benteng Martello terbuat dari batu bata merah. Warnanya menjadi tembaga jika terkena sinar matahari sore. Benteng bulat itu anggun dan cantik. Namun, di luar keanggunannya ia tetaplah bagian dari sejarah gelap peperangan. Dari lubang-lubang besar itu meriam-meriam Belanda bisa diputar 360 derajat dan memuntahkan peluru ke kapal-kapal Portugis yang akan menyerang Batavia pada abad ke-17.

Kala itu, benteng ini berfungsi sebagai garda terdepan untuk menangkal serangan dari Portugis, Inggris, Spanyol bahkan perompak yang mengganas di daerah Teluk Jakarta. Namun sekarang, benteng ini kini sudah mengalami kerusakan di sana sini. Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 diperkirakan ikut andil dalam meruntuhkan beberapa bagian bangunan dalam benteng tersebut.

Benteng Martello

Pulau Kelor biasa disebut sebagai Pulau Kuburan. Di pulau ini, sejumlah tahanan politik Belanda yang dihukum mati di Pulau Cipir dan Onrust, dikuburkan di sini. Di pulau ini juga terdapat kuburan pemberontak Kapal Tujuh atau Seven Provincienserta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda yang semakin dikikis habis oleh ombak, sehingga tulang belulang terangkat dan berserakan.

Perjalanan menuju ke Pulau Kelor bisa ditempuh dari sejumlah kawasasn di Jakarta, seperti Marina Ancol, Muara Angke maupun Muara Kamal. Jaraknya yang hanya sekitar 2 kilometer dari Ancol memakan waktu 30 menit.

Pada tahun 1980-an Pulau Kelor memiliki luas sekitar 1,5 hektar namun kini luasnya tidak mencapai 1 hektar. Kendati terus menyempit lahan di Pulau Kelor lantaran abrasi, namun demikian pulau ini menyimpan heritage building yang menawan. Sudah sepantasnyalah bila Pemprov DKI Jakarta memikirkan upaya penyelamatannya dengan langkah-langkah yang nyata dan jelas.

Source http://kekunaan.blogspot.co.id/ Benteng Martello ~ Kekunaan