Apa yang anda ketahui tentang Batu Granit?

Batu Granit

Batu Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Sebagian besar granit bertekstur keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80.

Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).

Batuan granit adalah salah satu jenis batuan beku yang memiliki warna cerah, butirannya kasar, tersusun dari mineral dominan berupa kuarsa dan feldspar, serta sedikit mineral mika dan amfibol. Menurut ilmu petrologi, granit didefinisikan sebagai batuan beku yang di dalamnya terkandung mineral kuarsa sebesar 10 – 50 persen dari kendungan total mineral felseik, serta mineral alkali feldspar sebanyak 65 – 90 persen dari jumlah seluruh mineral feldspar.

Sedangkan dalam dunia industri, granit diartikan sebagai batuan yang butiran atau biji- bijiannya dapat dilihat dengan jelas dan mempunyai kepadatan yang lebih keras dari marmer. Definisi- definisi tersebut dijabarkan dari kata ‘granit’ yang berasal dari kata ‘granum’ yang mempunyai arti butiran padi.

Proses terbentuknya batu granit adalah sebagai beikut :

  • Proses pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur magma

  • Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih ringan dari batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati permukaan bumi.Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan tanah karena tekanan yang diberikan terlalu kecil.

  • Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami proses kristalisasi karena suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah daripada suhu di dalam dapur magma.

  • Setelah mengalami proses kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi batuan granit yang termasuk dalam jenis batuan beku.

Sifat batuan granit yang keras dan kuat membuat batuan tersebut banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Masyarakat sering melakukan penambangan batu granit. Bahkan batu granit menjadi salah satu dari jenis jenis batuan yang paling sering dicari sebagai batuan dimensi, yaitu potongan batu alam berbentuk lembaran tebal atau balok dengan panjang dan lebar tertentu. Saat ini batuan granit dapat ditemukan dengan mudah oleh para penambang, padahal letaknya jauh di dalam kerak bumi. Hal tersebut menunjukkan bahwa lapisan bumi terutama lapisan batuan sedimen sudah mengalami pengikisan yang parah.

Sifat asam dari batuan granit membuat batuan ini tahan terhadap hujan asam sehingga banyak dimanfaatkan di bidang konstruksi bangunan. Manfaat lain dari batuan granit yaitu :

  • Sebagai acuan alat ukur
    Batuan granit bersifat kaku, non-higroskopis, kedap air dan memiliki koefisien termal yang rendah. Sifat- sifat tersebut membuat batuan ini dicari untuk dijadikan bidang acuan dalam pembuatan alat pengukur. Contoh implikasinya adalah sebagai bidang acuan pada alat pengukur koordinat (coordinate measuring machine).

  • Sebagai interior bangunan
    Warna batu granit yang terang dapat memperindah interior bangunan. Setelah diasah dan dihaluskan, batuan granit lembaran dapat dipotong- potong dan dijadikan ubin dengan warna- warna yang alami. Pada umumnya ubin tersebut digunakan untuk ubin lantai, anak tangga maupun dinding berbagai ruangan seperti kamar mandi dan dapur.

  • Sebagai eksterior bangunan
    Jenis batuan ini dapat dijadikan paving dan bahan dasar konstruksi bangunan seperti monumen, jembatan dan gedung- gedung perkantoran. Selain itu, batuan granit yang dihancurkan dapat dimanfaatkan sebagai agregat dalam pembangunan rel kereta api dan jalan raya.

  • Sebagai media panjat tebing
    Bongkahan batuan granit yang masih berada di alam dapat dimanfaatkan sebagai media panjat tebing. Contoh lokasi batuan granit alami yang digunakan untuk wall climbing adalah Mont Blanc Massif di Pegunungan Alpen Barat.