Secara garis besar berdasar pengecatan gram, bakteri dikelompokkan menjadi 2, yaitu gram positif dan gram negatif.
Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif
Secara garis besar berdasar pengecatan gram, bakteri dikelompokkan menjadi 2, yaitu gram positif dan gram negatif.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna gram A yang mengandung kistal violet, sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri jenis ini akan berwarna ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah atau merah muda, karena warna ungu dapat dilunturkan kemudian mengikat cat gram D sebagai warna kontras.
Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. Pada bakteri gram positif susunan lebih sederhana terdiri atas 2 lapis namun memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal sementara pada dinding sel bakteri lebih kompleks terdiri atas 3 lapis namun lapisan peptidoglikan tipis.
Contoh Bakteri gram negatif adalah Escherichia coli
Echerichia coli ( E. coli )
E coli* adalah salah satu group koliform yang dapat memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas pada suhu 44 derajat celsius, bersifat indol positif tidak dapat menggunakan sitrat, menghasilkan asam dari manitol pada suhu 37 derajat celsius, bersifat merah metil ( methyl red ) positif, voges-proskauer (VP) negatif. Pada biakan E. coli bersifat aerob atau fakultatif anaerob dan tumbuh pada pembenihan biasa, misalnya pada biakan cair, agar gizi pembenihan Mac Conkey dan agar darah. Suhu optimum pertumbuhan adalah 37 derajat celsius.
E. coli berdasar klasifikasinya,menurut Brooks, et al. (2001) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Procaryota
Divisio : Gracilicutes
Class : Scotobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Entobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia coli
E. coli mempunyai beberapa antigen, yaitu antigen O (polisakarida), antigen K (kapsular), antigen H (flagella). Antigen O yang merupakan antigen somatik berada di bagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan terdiri dari unit berulang polisakarida, bersifat tahan trhadap panas, tahan alkohol dan biasanya dideteksi dengan cara aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O adalah IgM Antigen K adalah antigen polisakarida yang terletak di kapsul dan bersifat tidak tahan panas.
E. coli dapat menyebabkan berbagai penyakit tergantung dari tempat infeksinya, seperti infeksi saluran kemih (ISK) dan diare. Beberapa strain E. coli menyebabkan diare yaitu Enterophatogenic E. coli (EPEC), Enterotoxigenic *E. coli (ETEC) merupakan penyebab umum diare pada musafir. Enterohemoragic *E. coli (EHEC) dihubungkan dengan hemoragic colitis
Enteroinvasive E. coli (EIEC) menyebabkan penyakit mirip shigellosis sedangkan Enteroagregative E. coli (EAEC) menyebabkan diare yang akut dan kronis.
Contoh Bakteri Gram Positif adalah Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus ( S. aureus )
S. aureus berbentuk bulat atau lonjong, merupakan jenis yang tidak bergerak, tidak berspora, bakteri gram positif dan tersusun dalam kelompok (seperti buah anggur). Pembentukan kelompok ini karena pembelahan sel-sel anaknya cenderung tetap berada di dekat sel induknya13.
Klasifikasi S. aureus menurut Bergey dalam Capuccino (1998) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Procaryota
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus aureus
S. aureus merupakan kuman penyebab penyakit yang sering terjadi di masyarakat maupun sebagai infeksi nosokomial. Kolonisasi S. aureus seringkali tidak bergejala dan hidup secara komensal pada hidung manusia
S. aureus dapat menyebabkan penyakit berkat kemampuannya melakukan pembelahan, dan menyebar luas ke dalam jaringan serta mampu memproduksi bahan ekstra seluler seperti katalase, koagulase, eksotoksin, lekosidin, toksin eksfoliatif, Toksin Sindroma Syok Toksik ( Toxic Shock Syndrome Toxin ), enterotoksin dan enzim lain.
Untuk memahami beberapa kelompok organisme, diperlukan klasifikasi. Tes biokimia, pewarnaan Gram, merupakan kriteria yang efektif untuk klasifikasi. Hasil pewarnaan mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada permukaan sel bakteri (struktur dinding sel), sehingga dapat membagi bakteri menjadi kelompok, yakni Gram-positif dan Gram-negatif.
Prosedur pewarnaan Gram dimulai dengan pemberian pewarnaan basa, crystal violet. Semua bakteri akan terwarnai biru pada fase ini kemudian dicuci
dengan air. Larutan iodin kemudian ditambahkan, dicuci kembali dengan air dan dilanjutkan dengan pemberian alkohol. Sel Gram-positif akan tetap mengikat senyawa crystal violet-iodine , tetap berwarna biru; sel Gram-negatif warnanya hilang oleh alkohol. Sebagai langkah terakhir, counterstain (misalnya safranin pewarna merah) ditambahkan, sehingga Gram-negatif yang tidak berwarna, akan mengambil warna merah; sedangkan sel Gram-positif terlihat sebagai warna biru.
Bakteri Gram-negatif
-
Bakteri Gram-negatif Berbentuk Batang (Enterobacteriaceae)
Bakteri Gram-negatif berbentuk batang habitat alaminya berada pada sistem usus manusia dan binatang. Keluarga enterobacteriaceae meliputi banyak jenis (Escherichia, Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus , dll). Beberapa organisme, misalnya Escherichia coli merupakan flora normal dan menyebabkan penyakit, sedangkan yang lain seperti salmonella dan shigella merupakan patogen yang umum bagi manusia.
Pseudomonas, Acinetobacter, dan Bakteri Gram-negatif Lain Pseudomonas aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik, mengakibatkan infeksi pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh, dan merupakan patogen nosokomial yang penting. Chromobacteria dan Chryseobacteria ditemukan di tanah dan air, dan merupakan bakteri patogen yang oportunistik bagi manusia. Bakteri lain, Capnocytophaga, Eikenella corrodens , Kingella , dan Moraxella tumbuh normal pada manusia namun dapat menyebabkan variasi infeksi yang luas.
-
Vibrio, Campylobacter, Helicobacter, dan Bakteri lain yang berhubungan.
Mikroorganisme ini merupakan spesies berbentuk batang Gram-negatif yang tersebar luas di alam. Vibrio ditemukan di daerah perairan dan permukaan air. Aeromonas banyak ditemukan di air segar dan terkadang pada hewan berdarah dingin. Plesiomonas terdapat pada hewan berdarah dingin dan panas. Campylobacter ditemukan di banyak spesies hewan, termasuk hewan peliharaan. Haemophilus, Bordetella, dan Brucella Merupakan kelompok bakteri pleiomorfik kecil, Gram-negatif. Haemophilus influenzae tipe b merupakan patogen manusia yang penting.3
-
Yersinia, Francisella dan Pasteurella
Merupakan bakteri berbentuk batang pendek Gram-negatif yang pleiomorfik. Organisme ini bersifat katalase positif, oksidase positif, dan merupakan bakteri mikroaerofilik atau anaerob fakultatif.3
Bakteri Gram-positif
Bakteri Gram-positif Pembentuk Spora: Spesies Bacillus dan
-
Clostridium
Basil Gram-positif pembentuk spora mencakup spesies Bacillus dan Clostridium . Kedua spesies ini ada dimana-mana, membentuk spora sehingga dapat hidup di lingkungan selama bertahun-tahun. Spesies Bacillus bersifat aerob, sedangkan Clostridia bersifat anaerob obligat.
Bakteri Gram-positif Tidak Membentuk Spora: Spesies Corynebacterium, Propionibacterium, Listeria, Erysipelothrix, Actinomycetes
Beberapa anggota genus Corynebacterium dan kelompok spesies Propionibacterium merupakan flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Corynebacterium diphtheriae memproduksi eksotoksin yang sangat kuat dan menyebabkan difteria pada manusia. Listeria monocytogenes dan Erysipelothrix rhusiophathiae ditemukan pada binatang dan kadang menyebabkan penyakit yang berat pada manusia. Golongan Listeria dan Erysipelothrix tumbuh dengan baik di udara.
-
Staphylococcus
Merupakan sel Gram-positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam bentuk bergerombol yang tidak teratur seperti anggur. Beberapa spesies merupakan anggota flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia; yang lain menyebabkan supurasi dan bahkan septikemia fatal. Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler dan toksin yang stabil terhadap panas. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa antimikroba.
Genus Staphylococcus sedikitnya memiliki 30 spesies. Tiga tipe Staphylococcus yang berkaitan dengan medis adalah Staphylococcus aureus , Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus saprophyticus . Staphylococcus aureus bersifat koagulase positif, dan merupakan patogen utama pada manusia. Staphylococcus koagulase negatif merupakan flora normal manusia dan kadang-kadang menyebabkan infeksi, misalnya Staphylococcus epidermidis.
-
Streptococcus
Streptococcus merupakan bakteri Gram-positif berbentuk bulat, yang mempunyai karakteristik dapat membentuk pasangan atau rantai selama pertumbuhannya. Bakteri ini beberapa di antaranya merupakan anggota flora normal manusia; sedang Streptococcus yang lain berhubungan dengan penyakit pada manusia.3
Ada 20 jenis streptococcus, di antaranya Streptococcus pyogenes (Group A), Streptococcus agalactiae (Group B) dan jenis Enterococcus (Group D). Mikroorganisme tersebut memiliki berbagai tampilan yang bervariasi dalam hal karakteristik koloni pertumbuhan, pola hemolisis pada media agar darah, komposisi antigen dalam substansi dinding sel dan reaksi biokimia. Jenis Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) diklasifikasikan berdasarkan komposisi antigen polisakarida pada kapsul.