Apa yang anda ketahui tentang apresasi?

Apresiasi merupakan kegiatan mengakrabi karya sastra secara bersungguh-sungguh. Sehubungan dengan itu, apresiasi memerlukan kesungguhan penikmat sastra dalam mengenali, menghargai, dan menghayati, sehingga ditemukan penjiwaan yang benar-benar dalam (Elliyati, 2004)

Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, “appretiatius” yang artinya penghargaan atau penilaian terhadap sesuatu. Kita juga mengenal “appreciate” dalam Bahasa Inggris yang berarti melihat, menentukan nilai, menikmati, menyadari keindahan, serta menghayati sesuatu.

Apresiasi terhadap karya seni sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
  • Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
  • Apresiasi kritik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan dengan mengamati suatu benda secara langsung dan nyata.

sumber :

Apresiasi berasal dari bahasa latin apreciatio yang berarti „mengindahkan‟ atau „menghargai‟ (Aminuddin, 1995). Sedangkan menurut Depdiknas, apresiasi diartikan sebagai penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu (2008). Dari dua pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah apresiasi mengandung gambaran sikap yang dimiliki seseorang dalam menghargai ataupun menilai suatu hasil karya sastra.

Para pakar sastra juga telah banyak mengungkapkan pendapatnya tentang definisi apresiasi sastra. Beberapa diantaranya akan diuraikan sebagai berikut. Menurut Gove (dalam Aminuddin, 1995) merinci dua kandungan apresiasi sastra, yaitu:

(1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan
(2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.

Pengenalan yang dimaksud dari uraian diatas adalah pengenalan dari dekat, bukan pengenalan secara teoritis belaka. Proses pengenalan diri dari dekat yang dimaksud dalam batasan apresiasi sastra mengharuskan para penikmat sastra untuk mempelajari secara sungguh-sungguh terhadap karya sastra itu. Jadi dapat ditarik kesimpulan berdasarkan penjelasan tersebut, bahwa apresiasi sastra dapat dilakukan melalui dua hal yaitu pertama, apresiasi sastra dapat dilakukan melalui pengenalan dari dekat yang membutuhkan keseriusan untuk mempelajari secara sungguh-sungguh karya sastra tersebut. Kedua, apresiasi sastra dapat dilakukan melalui pemahaman atau pengakuan seseorang terhadap nilai-nilai keindahan yang disampaikan pengarang dalam karya sastra tertentu. Pengenalan serta pemahaman terhadap suatu hasil karya sastra inilah yang menunjukkan adanya apresiasi sastra.