Apa yang Anda ketahui tentang Anjing Kintamani Bali?

Apa yang Anda ketahui tentang Anjing Kintamani Bali ?

Apa yang Anda ketahui tentang Anjing Kintamani Bali ?

1 Like

Anjing Kintamani Bali


Anjing Kintamani Bali berasal dari daerah pegunungan dan hutan di daerah Bangli, Provinsi Bali. Anjing Kintamani Bali merupakan anjing lokal pegunungan yang hidup di sekitar Kintamani dan dahulu dikenal dengan sebutan anjing gembrong (Bahasa Bali). Habitat aslinya di daerah sekitar Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Anjing Kintamani Bali dikategorikan sebagai plasma nutfah Indonesia, yang sangat berpotensi dikembangkan untuk tujuan komersial. Anjing Kintamani Bali merupakan satu-satunya anjing asli Indonesia yang mempunyai penampilan menarik dan telah ditetapkan sebagai anjing ras pertama Indonesia oleh Perkin (Perkumpulan Kinologi Indonesia) pada tahun 2006 dan disahkan sebagai anjing ras pertama Indonesia oleh Asian Kennel Union (AKU) serta menjadi maskot fauna Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang merupakan suatu penghargaan yang tinggi untuk Anjing Kintamani Bali (Puja, 2007).

Anjing Kintamani Bali merupakan satu–satunya anjing kuno (ancient dog) yang berada di Bali khususnya di Kintamani. Ada anggapan Anjing Kintamani Bali merupakan persilangan antara anjing Chow-Chow yang berasal dari China dengan anjing lokal yang berada di Bali yang telah mengalami keragaman genetik (Puja et al., 2005). Catatan pasti tentang hubungan anjing Chow–Chow dengan Anjing Kintamani Bali tidak ada.

Kajian ilmiah telah dilakukan mengenai asal-usul Anjing Kintamani Bali dari kajian anatomi sampai kajian molekuler. Kajian penampilan anatomi yang dilakukan menyatakan satu kelompok anjing dikatakan sama dengan kelompok lain bila memiliki kemiripan. Perbandingan morfologi Anjing Kintamani Bali dengan anjing geladak telah dilakukan dan berdasarkan kajian anatomi tersebut Anjing Kintamani Bali tidak memiliki hubungan kerabat dengan anjing geladak. Kajian molekuler dilakukan dengan menekankan kontinuitas genetik Anjing Kintamani Bali. Kajian ini telah dipublikasikan dalam Journal Heredity yang diterbitkan tahun 2005 di Amerika Serikat yang ditulis oleh Puja et al. yang membandingkan konstitusi gen Anjing Kintamani Bali dengan 18 ras anjing lainnya. Hasil kajian tersebut menyatakan Anjing Kintamani Bali berasal dari anjing geladak yang mengalami evolusi yang mengakibatkan hilangnya keragaman genetik (Puja, 2007).

Anjing Kintamani Bali berpenampilan menarik dengan ukuran kecil sampai sedang. Tinggi Anjing Kintamani Bali jantan rata–rata 51,25 cm dengan berat badan rata–rata 15,09 kg. Ukuran tinggi anjing betina rata–rata 44,65 cm dengan berat badan rata–rata 13,24 kg (Puja, 2011). Anjing Kintamani Bali memiliki bentuk tubuh yang atletis, rambut indah, tebal, dan panjang utamanya di daerah pundak, ekor, dan kaki belakang bagian belakang. Warna rambut Anjing Kintamani Bali adalah putih, hitam, coklat, dan campuran ketiganya. Terdapat 6 tipe rambut pada anjing. Tipe rambut Anjing Kintamani Bali antara bantle wavy sampai fine wavy. Bantle wavy adalah rambut halus yang lebih pendek serta lebih halus dibandingkan wavy hair dan paling banyak ditemukan di bawah wavy bristle hair. Fine wavy merupakan rambut yang lebih halus bergelombang kecil dan ditemukan di bawah rambutrambut lain (Puja, 2007).

Telinga Anjing Kintamani Bali berdiri tegak dan berbentuk segitiga dengan kekhasan pada ujungnya berwarna kemerahan. Ukuran kepala Anjing Kintamani Bali sangat proposional dengan ukuran tubuh dengan dahi yang lebar tanpa kerutan. Badan lurus dan kuat dengan rambut ekor tebal dan berbentuk bulan sabit (Puja, 2011).

Anjing Kintamani Bali termasuk anjing yang pintar sehingga mudah untuk dilatih. Anjing Kintamani Bali memiliki indera penciuman yang tajam, kemampuan berenang yang baik dan dapat berlari dengan cepat. Anjing Kintamani Bali sangat baik dijadikan anjing ketangkasan (agility). Sifat Anjing Kintamani Bali tidak galak serta sangat loyal dengan pemiliknya sehingga juga sangat baik dijadikan anjing sahabat (companion) (Puja, 2011).

Referensi

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/e27df1cf324c6f14ee1229ebfb2b50b2.pdf