Apa yang anda ketahui tentang Angsa Hawai atau Nene?

Angsa Hawaii

Nene adalah panggilan untuk Angsa Hawaii. Nene adalah nama dari sejenis angsa yang hanya ditemukan di Kepulauan Hawaii. Merupakan spesies kepulauanHawaii. Ukuran panjang burung kira kira 65 cm (25 inchi) berwarna abu-abu coklat diseluruh tubuhnya, ada warna hitam di leher dan wajahnya, sukar dibedakan untuk jenis.

Pemangsa Angsa Hawaii adalah Anjing, kucing, babi dan manusia.

Nene adalah nama dari sejenis angsa yang hanya ditemukan di Kepulauan Hawaii. Itulah sebabnya nene juga dikenal dengan nama lain “angsa Hawaii” (Hawaiian goose; Branta sandvicensis). Tidak seperti angsa pada umumnya yang berwarna putih, nene memiliki tubuh dengan pewarnaan yang bervariasi. Paruh & kepalanya berwarna hitam. Bagian samping kepalanya berwarna kemerahan. Bagian leher hingga ekornya berwarna putih kelabu dengan motif garis-garis hitam.

Sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi habitatnya di Hawaii, nene memiliki sejumlah karakteristik yang tidak ditemukan pada spesies angsa lainnya. Tungkai kakinya lebih panjang & membran di antara jari kakinya lebih sempit daripada angsa kebanyakan sehingga nene bisa berjalan-jalan dengan mudah di atas lapisan lava beku yang memang banyak terdapat di Hawaii. Nene juga memiliki rentang sayap yang lebih pendek sehingga walaupun nene bisa terbang untuk menyeberangi pulau-pulau di Hawaii, nene tidak bisa terbang terlalu lama & terlalu tinggi.

Nene adalah unggas herbivora di mana makanan utamanya adalah rumput yang tumbuh di permukaan tanah. Ketika makan, nene menggunakan paruhnya untuk mencabut rumput langsung dari tempatnya bertunas. Selain rumput, nene juga mau memakan biji, buah, & bunga. Karena makanan utama nene adalah rumput, nene tidak memerlukan kolam atau sungai seperti halnya angsa-angsa lainnya. Namun, nene juga bisa berenang jika diperlukan. Untuk membersihkan bulu & menjaga bulunya kedap air, nene menghasilkan cairan berminyak yang berasal dari kelenjar di dekat ekornya.

Nene memiliki musim kawin yang panjang, tepatnya mulai dari bulan Agustus hingga April. Ketika musim kawin tiba, pejantan akan mencari betina & mencoba memikatnya dengan cara memperlihatkan bagian bawah ekornya yang berwarna keputihan. Jika betina menerima tawaran kawin pejantan, kedua nene tersebut akan melakukan semacam tarian perkawinan. Sesudah itu, kedua nene tersebut akan membangun sarang di atas tanah. Betina menaruh telur di atas sarang & mengeraminya, sementara pejantan bertugas mengawasi kondisi di sekitar sarang.

Jumlah telur dalam 1 sarang nene bisa mencapai 5 butir. Telur nene sendiri memerlukan waktu 31 hari untuk menetas. Selama masa pengeraman, induk betina nene menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam per harinya untuk mencari makan sebelum kemudian kembali mengerami. Bayi nene yang baru menetas akan tetap bersama dengan induknya hingga usia 1 tahun. Nene sudah bisa terbang pada usia 3 bulan & mencapai kematangan seksual pada usia 2 tahun. Di dalam tangkapan, nene bisa hidup hingga usia 42 tahun. Sementara di alam liar, usia maksimal nene lebih pendek & diperkirakan hanya sekitar separuhnya. Seekor nene memiliki panjang maksimal 69 cm.

Musuh utama nene adalah burung-burung pemangsa seperti burung hantu & elang Hawaii. Ketika manusia tiba, mereka juga turut membawa hewan-hewan seperti tikus, kucing, anjing, & babi. Akibatnya sungguh fatal karena hewan-hewan tersebut membuat populasi nene di alam liar menurun drastis. Selain akibat hewan-hewan yang datang dari luar Hawaii, ancaman lain untuk nene berasal dari perusakan habitat, pembangunan infrastruktur, & perburuan yang dilakukan secara sengaja oleh manusia. Banyak nene yang secara tidak sengaja cedera atau tewas akibat menabrak mobil & pagar karena nene sering terbang rendah.

Sebagai upaya untuk mencegah nene benar-benar punah, pemerintah setempat menetapkan nene sebagai hewan yang dilarang untuk diburu sejak tahun 1907. Kompleks penangkaran untuk membiakkan nene dalam tangkapan & melepasnya kembali ke alam liar juga sudah dibangun. Hasilnya, jika pada tahun 1949 populasi nene diperkirakan hanya sekitar 30 ekor, pada tahun 1999 populasi nene sudah meningkat menjadi 1.000 ekor. Untuk mendorong masyarakat Hawaii supaya ikut peduli akan kelestarian nene, pemerintah Hawaii juga menetapkan nene sebagai burung resmi negara bagiannya.