Apa Yang Anda Ketahui Tentang Tanaman Aglaonema atau Sri Rejeki?

Aglaonema atau Sri Rejeki

Di Indonesia Aglaonema sangat populer dengan nama “Sri Rejeki”. Aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman dengan daun yang indah, dimana tanaman ini memiliki kombinasi warna daun yang menarik, seperti hijau dan merah, hijau dan putih, merah muda dan hijau, merah dan lain-lain

Karakteristik Tanaman Aglaonema

Aglaonema adalah tanaman hias yang populer di kalangan pecinta tanaman indoor. Tanaman ini memiliki sejumlah karakteristik unik yang membuatnya menonjol di antara tanaman hias lainnya. Berikut adalah gambaran mendalam tentang karakteristik tanaman Aglaonema:

1. Asal Usul dan Sejarah:

Aglaonema berasal dari daerah tropis di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tanaman ini telah lama dikenal sebagai tanaman hias dan telah menemukan tempat di rumah-rumah di seluruh dunia. Pertumbuhannya yang subur dan daya tahan yang tinggi terhadap berbagai kondisi membuatnya sangat dicari oleh para pecinta tanaman.

2. Bentuk dan Ukuran:

Tanaman Aglaonema memiliki bentuk daun yang sangat khas dan bervariasi. Daunnya biasanya lebar, lanceolate, dan kadang-kadang memanjang. Ukuran daun bisa bervariasi dari beberapa inci hingga lebih dari satu kaki, tergantung pada spesies dan varietasnya. Tanaman ini tumbuh tegak dan bisa mencapai tinggi hingga dua kaki atau lebih.

3. Warna Daun yang Menarik:

Salah satu daya tarik utama Aglaonema adalah variasi warna daunnya. Daun tanaman ini dapat memiliki berbagai warna seperti hijau tua, hijau muda, merah muda, merah tua, krem, putih, dan kombinasi yang menarik. Beberapa varietas Aglaonema memiliki pola unik atau bercak-bercak yang menambah keindahan tanaman ini.

4. Kebutuhan Cahaya:

Aglaonema adalah tanaman yang toleran terhadap kondisi cahaya rendah, membuatnya ideal untuk ditempatkan di dalam ruangan dengan sedikit cahaya. Meskipun tumbuh lebih baik dengan cahaya sedang hingga terang, Aglaonema bisa bertahan di tempat-tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.

5. Kebutuhan Air:

Aglaonema termasuk tanaman yang cukup tahan terhadap kondisi kekurangan air. Ini membuatnya cocok untuk pemilik tanaman yang lupa menyiram atau untuk lingkungan dengan kelembaban rendah. Namun, seperti tanaman lainnya, Aglaonema juga memerlukan penyiraman yang cukup, terutama ketika tanah di sekitarnya sudah kering.

6. Tanah dan Media Tanam:

Tanaman Aglaonema lebih suka tumbuh di tanah yang kaya akan bahan organik. Sebuah campuran tanah yang baik harus memiliki drainase yang baik untuk mencegah akumulasi air yang berlebihan. Media tanam yang umum digunakan termasuk campuran potting soil dan serbuk kelapa.

7. Kelembaban Udara:

Meskipun Aglaonema dapat bertahan dalam kondisi kelembaban rendah, tanaman ini lebih suka kelembaban yang lebih tinggi. Meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman dapat membantu mencegah daunnya mengering atau berubah warna.

8. Pertumbuhan dan Pemangkasan:

Aglaonema tumbuh dengan relatif lambat dan jarang memerlukan pemangkasan yang serius. Namun, pemangkasan ringan dapat dilakukan untuk merapikan atau membentuk tanaman. Bagian yang dipangkas juga dapat dipropagasi untuk membuat tanaman baru.

9. Toksisitas:

Sebagian besar spesies Aglaonema mengandung senyawa-senyawa yang bisa menjadi iritan jika terpapar secara langsung. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan getah atau jus tanaman ini dan mencuci tangan setelah menangani Aglaonema.

10. Kegunaan sebagai Tanaman Indoor:

Aglaonema banyak digunakan sebagai tanaman hias dalam ruangan karena keindahan dan daya tahan hidupnya. Tanaman ini tidak hanya memberikan sentuhan estetika di rumah atau kantor, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara dengan menyerap beberapa zat berbahaya seperti formaldehida dan benzena.

11. Perkembangan Varietas:

Seiring dengan minat yang terus meningkat terhadap tanaman hias, para peneliti dan penggemar tanaman telah mengembangkan berbagai varietas baru Aglaonema. Varian baru ini mungkin memiliki karakteristik unik seperti warna daun yang lebih intens, pola yang menarik, atau ukuran tanaman yang lebih kompak.

12. Penyakit dan Perlindungan:

Aglaonema cenderung tahan terhadap penyakit dan hama, tetapi beberapa masalah seperti jamur atau kutu daun masih dapat terjadi. Praktik-praktik budidaya yang baik, seperti menjaga kebersihan tanaman dan memberikan perawatan yang sesuai, dapat membantu mencegah masalah ini.

13. Kemudahan Perawatan:

Salah satu keunggulan utama Aglaonema adalah kemudahan perawatannya. Tanaman ini tidak memerlukan perhatian yang intensif dan dapat bertahan dalam berbagai kondisi. Ini membuatnya menjadi pilihan yang bagus bagi pemula atau bagi mereka yang memiliki jadwal yang sibuk.

Aglaonema adalah tanaman hias yang menarik dengan berbagai karakteristik unik. Dari bentuk dan warna daun yang menarik hingga kemampuan bertahan hidup yang tinggi, tanaman ini adalah pilihan populer di kalangan pecinta tanaman indoor. Dengan memberikan perawatan yang sesuai, Aglaonema dapat menjadi tambahan indah dan menyegarkan dalam ruang hidup Anda.

Cara Merawat dan Menanam Tanaman Aglaonema

Merawat dan menanam tanaman Aglaonema memerlukan perhatian khusus terhadap beberapa aspek tertentu agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tetap sehat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk merawat dan menanam tanaman Aglaonema:

1. Pemilihan Lokasi:

  • Aglaonema biasanya tumbuh baik di tempat yang teduh atau cahaya indirek.

  • Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari yang intens, karena ini dapat merusak daun.

  • Pilih lokasi dengan suhu antara 20-30 derajat Celsius untuk kondisi pertumbuhan optimal.

2. Tanah dan Media Tanam:

  • Gunakan campuran tanah yang kaya akan bahan organik, seperti potting soil yang baik atau campuran tanah taman dengan serbuk kelapa.

  • Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik untuk mencegah akumulasi air yang berlebihan.

3. Penyiraman:

  • Aglaonema dapat bertahan dalam kondisi kekurangan air, tetapi sebaiknya tetap diberi air secara teratur.

  • Biarkan permukaan tanah mengering sebelum menyiram kembali.

  • Pastikan pot memiliki lubang drainase agar air berlebih dapat keluar.

4. Kelembaban:

  • Aglaonema lebih suka kelembaban yang lebih tinggi, tetapi dapat bertahan pada kelembaban rendah.

  • Semprotkan air pada daun atau letakkan wadah air di sekitar tanaman untuk meningkatkan kelembaban.

5. Pemupukan:

  • Beri pupuk seimbang pada musim tumbuh (biasanya musim semi dan musim panas) setiap 4-6 minggu.

  • Gunakan pupuk cair yang diencerkan atau pupuk pelet yang diletakkan di atas tanah.

6. Pemangkasan:

  • Pemangkasan ringan dapat dilakukan untuk merapikan atau membentuk tanaman.

  • Potong daun-daun yang mati atau rusak untuk menjaga keindahan tanaman.

7. Perlindungan dari Hama dan Penyakit:

  • Periksa secara teratur apakah ada tanda-tanda hama seperti kutu daun atau spider mites.

  • Jika terdapat hama, gunakan insektisida ringan atau sabun cuci yang diencerkan untuk mengatasi masalah ini.

8. Pemindahan dan Penanaman Ulang:

  • Pindahkan tanaman ke pot yang lebih besar jika tanaman sudah tampak terlalu sesak di dalam pot.

  • Lakukan penanaman ulang setiap 2-3 tahun untuk memberikan tanaman ruang yang cukup untuk tumbuh.

9. Pengendalian Ukuran Tanaman:

  • Beberapa varietas Aglaonema dapat tumbuh cukup besar. Jika Anda ingin mengendalikan ukurannya, potong batang-batang yang tumbuh tinggi secara periodik.

10. Pemeliharaan dan Kebersihan:

  • Bersihkan daun secara teratur dengan kain lembab untuk menghilangkan debu dan memungkinkan tanaman bernapas dengan baik.
  • Jaga kebersihan area sekitar tanaman untuk mencegah pertumbuhan jamur atau penyakit lainnya.

11. Penyiraman Air Bersih:

  • Saat menyiram, gunakan air bersih dan hindari air yang mengandung bahan kimia berlebih.
  • Jangan biarkan tanaman terendam dalam air berlebihan karena ini dapat menyebabkan akar membusuk.

12. Perhatikan Warna dan Kesehatan Tanaman:

  • Amati perubahan warna atau tanda-tanda penyakit pada daun. Tindakan cepat dapat mencegah masalah lebih lanjut.
  • Jangan ragu untuk memotong daun-daun yang mati atau sakit.

Dengan memberikan perawatan yang tepat, Aglaonema dapat menjadi tanaman hias yang indah dan tahan lama di dalam ruangan. Perhatikan kebutuhan individu tanaman Anda dan sesuaikan perawatan sesuai dengan kondisi lingkungan tempat Anda tinggal.

Hama dan Penyakit Tanaman Aglaonema Pengobatannya

Tanaman Aglaonema, seperti tanaman lainnya, dapat mengalami serangan hama dan penyakit. Penting untuk mengidentifikasi gejala-gejala tersebut secara dini dan mengambil langkah-langkah pengobatan yang tepat untuk menjaga kesehatan tanaman. Berikut adalah beberapa hama dan penyakit yang mungkin memengaruhi Aglaonema, beserta metode pengobatan yang dapat diterapkan:

Hama Tanaman Aglaonema

1. Kutu Daun:

  • Gejala: Daun yang menguning, keriput, dan adanya serbuk putih pada tanaman.

  • Pengobatan: Gunakan insektisida yang dapat diaplikasikan pada tanaman, atau coba solusi alami seperti campuran air dan sabun cuci.

2. Spider Mites:

  • Gejala: Jaring laba-laba halus di bawah daun, daun menguning, dan kering.

  • Pengobatan: Semprotkan tanaman dengan air atau gunakan insektisida yang aman untuk tanaman hias.

3. Thrips:

  • Gejala: Daun yang mengerut, berubah warna, dan memiliki bercak hitam.

  • Pengobatan: Gunakan insektisida yang efektif untuk thrips, dan coba menjaga kelembaban udara di sekitar tanaman.

4. Kutu Putih:

  • Gejala: Daun yang menguning, lengket karena madu yang dikeluarkan kutu putih.

  • Pengobatan: Bersihkan tanaman dengan kapas yang direndam dalam alkohol atau sabun cuci. Gunakan insektisida jika serangan berlanjut.

5. Ulat Daun:

  • Gejala: Daun yang berlubang atau mengalami kerusakan.

  • Pengobatan: Periksa tanaman secara teratur dan secara manual hapus ulat. Gunakan insektisida jika diperlukan.

6. Nemathode Tanah:

  • Gejala: Tanaman tumbuh tidak sehat, daun menguning, dan akar mungkin membusuk.

  • Pengobatan: Ganti tanah, pastikan sterilisasi peralatan tanam, dan pertimbangkan penggunaan nematisida.

7. Mealybugs:

  • Gejala: Kulit putih yang menyerupai kapas pada tanaman.

  • Pengobatan: Bersihkan tanaman dengan alkohol atau sabun cuci, atau gunakan insektisida sesuai kebutuhan.

8. Penyakit Bulai:

  • Gejala: Lapisan putih atau abu-abu pada daun dan batang.

  • Pengobatan: Ganti tanah, hindari kelembaban berlebih, dan gunakan fungisida yang sesuai.

9. Ulat Serangga Tanah:

  • Gejala: Tanaman yang terguncang, akar yang dimakan.

  • Pengobatan: Gunakan nematisida atau larvasida tanah, dan lakukan perawatan tanah yang baik.

Penyakit Tanaman Aglaonema

1. Jamur Daun:

  • Gejala: Bercak-bercak coklat atau hitam pada daun.

  • Pengobatan: Gunakan fungisida yang cocok untuk jamur daun. Hindari menyiram tanaman dari atas untuk mengurangi kelembaban di permukaan daun.

2. Penyakit Busuk Akar:

  • Gejala: Daun yang layu, batang yang lunak, dan akar yang berbau busuk.

  • Pengobatan: Potong bagian tanaman yang terinfeksi, ganti tanah, dan pastikan pot memiliki drainase yang baik.

3. Penyakit Bakteri:

  • Gejala: Bercak basah dan berair pada daun, warna daun yang berubah, dan bau tak sedap.

  • Pengobatan: Potong bagian tanaman yang terinfeksi, hindari penyiraman berlebihan, dan gunakan fungisida atau bakterisida yang direkomendasikan.

4. Virus Tanaman:

  • Gejala: Perubahan warna dan pola pada daun, pertumbuhan terhambat.

  • Pengobatan: Tidak ada pengobatan langsung untuk virus. Hapus dan musnahkan tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran.

5. Penyakit Layu Bakteri:

  • Gejala: Tanaman layu bahkan dengan penyiraman yang cukup.

  • Pengobatan: Tidak ada pengobatan yang efektif. Hancurkan tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran.

6. Kelembaban Udara Rendah:

  • Gejala: Daun kering di ujung atau tepi.

  • Pengobatan: Tingkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman dengan cara menyemprotkan air atau meletakkan wadah air di sekitar tanaman.

7. Kekurangan Nutrisi:

  • Gejala: Daun yang kuning, pertumbuhan terhambat.

  • Pengobatan: Berikan pupuk yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

8. Kerusakan Akibat Sinar Matahari Langsung:

  • Gejala: Daun yang terbakar atau memudar akibat sinar matahari langsung.

  • Pengobatan: Pindahkan tanaman ke tempat yang teduh atau kurangi durasi paparan langsung matahari.

Penting untuk diingat bahwa diagnosis yang tepat sangat penting sebelum memulai pengobatan. Jika Anda tidak yakin tentang penyebab gejala tanaman, konsultasikan dengan ahli pertanian atau tukang kebun lokal. Selalu terapkan metode pengobatan dengan hati-hati dan sesuai dengan instruksi produk yang digunakan. Pencegahan tetap menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan tanaman, termasuk pemantauan rutin dan kebersihan di sekitar tanaman.

Pencegahan hama dan penyakit pada tanaman Aglaonema dapat dilakukan dengan beberapa langkah pengelolaan yang baik. Berikut adalah beberapa tips pencegahan yang dapat membantu menjaga kesehatan tanaman Aglaonema Anda:

1. Karantina Tanaman Baru:

  • Jangan langsung menaruh tanaman baru di dekat tanaman yang sudah ada. Letakkan tanaman baru di tempat terpisah selama beberapa minggu untuk memastikan tidak ada hama atau penyakit yang dapat menyebar.

2. Kebersihan dan Sanitasi:

  • Jaga kebersihan area di sekitar tanaman. Bersihkan dedaunan yang jatuh dan serasah untuk mengurangi tempat persembunyian hama.

  • Gunakan peralatan taman yang bersih untuk menghindari penyebaran penyakit. Bersihkan peralatan setelah digunakan.

3. Kontrol Kelembaban dan Ventilasi:

  • Pastikan kelembaban udara di sekitar tanaman Aglaonema tetap sesuai dengan kebutuhan. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jamur.

  • Pastikan ada ventilasi yang baik di sekitar tanaman untuk menghindari kelembaban berlebihan.

4. Penyiraman yang Tepat:

  • Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan tanah terlalu basah. Tanah yang terlalu lembab dapat memicu pertumbuhan jamur dan penyakit lainnya.

5. Pemilihan Media Tanam yang Baik:

  • Gunakan media tanam yang baik dan steril untuk mencegah penyakit tanah. Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik.

6. Pemupukan yang Seimbang:

  • Berikan pupuk dengan takaran yang tepat dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Pemupukan yang berlebihan dapat melemahkan tanaman dan membuatnya rentan terhadap penyakit.

7. Pengawasan Rutin:

  • Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda hama atau penyakit sejak dini. Tindakan cepat dapat mencegah penyebaran lebih lanjut.

8. Isolasi Tanaman yang Terinfeksi:

  • Jika ada tanaman yang terinfeksi, isolasi tanaman tersebut agar penyakit tidak menyebar ke tanaman lainnya.

9. Penggunaan Pestisida Secara Bijak:

  • Gunakan pestisida hanya jika diperlukan dan sesuai dengan petunjuk penggunaan. Pastikan pestisida yang digunakan aman untuk tanaman Aglaonema.

10. Penggunaan Varietas Tahan:

  • Jika memungkinkan, pilih varietas Aglaonema yang tahan terhadap hama atau penyakit tertentu.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan kesehatan tanaman Aglaonema dan mengurangi risiko serangan hama serta penyakit. Penting untuk diingat bahwa tindakan pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dengan memberikan perawatan yang baik dan memonitor tanaman secara rutin, Anda dapat mencegah sebagian besar masalah kesehatan tanaman Aglaonema.

Jenis-jenis Tanaman Aglaonema

Aglaonema adalah genus tanaman hias yang memiliki berbagai jenis dan varietas dengan karakteristik unik. Berikut adalah beberapa jenis tanaman Aglaonema yang populer, beserta penjelasan rinci untuk masing-masing jenis:

1. Aglaonema ‘Silver Queen’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Silver Queen’ memiliki daun hijau tua dengan pola perak atau putih yang menarik. Daunnya lebar dan panjang, menciptakan tampilan yang indah.

  • Karakteristik: Tahan terhadap kondisi cahaya rendah, membuatnya cocok untuk ditempatkan di ruang yang kurang mendapatkan sinar matahari langsung.

2. Aglaonema ‘Red Siam’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Red Siam’ memiliki daun hijau tua dengan vena merah yang mencolok. Pada beberapa varietas, warna merah bisa melibatkan seluruh daun atau hanya bagian tertentu.

  • Karakteristik: Dikenal karena keindahan warna merahnya, Aglaonema ‘Red Siam’ menambah nuansa dramatis di dalam ruangan.

3. Aglaonema ‘Pink Dalmatian’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Pink Dalmatian’ memiliki daun berwarna hijau tua dengan bercak-bercak merah muda atau pink yang menyerupai corak dalmatian.

  • Karakteristik: Varian ini menarik perhatian dengan pola uniknya dan memberikan sentuhan berbeda dalam komposisi tanaman di dalam ruangan.

4. Aglaonema ‘Maria’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Maria’ memiliki daun berwarna hijau tua hingga hijau keputihan dengan vena merah yang mencolok. Daunnya lebar dan panjang.

  • Karakteristik: Tumbuh dengan baik dalam kondisi cahaya rendah hingga sedang. Struktur daunnya memberikan penampilan yang elegan.

5. Aglaonema ‘Silver Bay’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Silver Bay’ memiliki daun hijau tua dengan variegasi perak di sepanjang tepi daun. Varian ini dikenal karena pola peraknya yang kontras.

  • Karakteristik: Tahan terhadap cahaya rendah, cocok untuk digunakan sebagai tanaman hias indoor di tempat yang teduh.

6. Aglaonema ‘Diamond Bay’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Diamond Bay’ memiliki daun hijau tua dengan variegasi putih atau perak yang terang. Pola peraknya membentuk garis-garis yang kontras.

  • Karakteristik: Cocok untuk penggunaan dalam ruangan yang cerah hingga sedang. Menambah kecerahan dan keanggunan dalam dekorasi rumah.

7. Aglaonema ‘Creta’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Creta’ memiliki daun yang lebar dengan warna dasar hijau tua dan variegasi merah muda atau pink yang menarik.

  • Karakteristik: Tahan terhadap kondisi cahaya rendah hingga sedang. Memberikan sentuhan warna yang segar dan ceria di ruangan.

8. Aglaonema ‘Emerald Bay’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Emerald Bay’ memiliki daun hijau tua dengan garis-garis variegasi perak atau putih yang menonjol di tengah daun.

  • Karakteristik: Tahan terhadap kondisi cahaya rendah, dan varietas ini memberikan efek dekoratif yang menarik.

9. Aglaonema ‘Golden Flourite’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Golden Flourite’ menampilkan daun berwarna hijau tua dengan variegasi emas atau kuning cerah yang memberikan sentuhan kemewahan.

  • Karakteristik: Cocok untuk mendapatkan sorotan di ruang tamu atau kantor. Perlu mendapatkan sinar matahari sedang hingga terang.

10. Aglaonema ‘Harlequin’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Harlequin’ menampilkan daun hijau tua dengan pola variegasi merah muda atau pink cerah yang mencolok.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan tampilan yang hidup dan cerah di dalam ruangan.

11. Aglaonema ‘Key Lime’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Key Lime’ memiliki daun hijau cerah dengan variegasi kuning dan merah di bagian tepi atau tengah daun.

  • Karakteristik: Cocok untuk memberikan aksen warna segar dan ceria dalam dekorasi rumah.

12. Aglaonema ‘Siam Aurora’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Siam Aurora’ menampilkan daun hijau tua dengan variegasi merah muda atau pink yang menciptakan tampilan yang indah dan lembut.

  • Karakteristik: Varian ini cocok untuk memberikan nuansa feminin dan anggun di dalam ruangan.

13. Aglaonema ‘Spring Snow’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Spring Snow’ memiliki daun hijau dengan variegasi putih yang menciptakan efek salju di permukaan daun.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan kesan kesegaran dan keanggunan.

14. Aglaonema ‘Lady Valentine’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Lady Valentine’ memiliki daun hijau tua dengan variegasi merah muda atau pink yang intens di bagian tengah daun.

  • Karakteristik: Varian ini menampilkan kombinasi warna yang mencolok dan elegan.

15. Aglaonema ‘Chocolate’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Chocolate’ menampilkan daun hijau tua dengan variegasi cokelat di bagian tepi atau tengah daun.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan tampilan yang unik dan menarik, mirip dengan warna cokelat di dalam kemasan coklat.

16. Aglaonema ‘Tigress’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Tigress’ memiliki daun hijau tua dengan variegasi kuning atau emas yang menciptakan pola garis-garis seperti belang harimau.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan kesan eksotis dan menarik di dalam ruangan.

17. Aglaonema ‘Golden Bay’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Golden Bay’ memiliki daun hijau dengan variegasi kuning atau emas yang lebih terfokus pada bagian tepi atau tengah daun.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan sentuhan warna yang hangat dan menyegarkan.

18. Aglaonema ‘Emerald Beauty’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Emerald Beauty’ memiliki daun hijau dengan variegasi putih atau perak yang memberikan kesan elegan.

  • Karakteristik: Varian ini cocok untuk mendukung dekorasi yang bersih dan berkelas.

19. Aglaonema ‘Wishes’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Wishes’ menampilkan daun hijau dengan variegasi merah muda yang lembut dan terdistribusi merata.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan tampilan yang menyegarkan dan feminin di dalam ruangan.

20. Aglaonema ‘Lucky Red’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Lucky Red’ memiliki daun hijau dengan variegasi merah cerah yang menciptakan kontras yang menarik.

  • Karakteristik: Varian ini cocok untuk memberikan sentuhan warna yang dramatis dan bersemangat.

21. Aglaonema ‘Widuri’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Widuri’ memiliki daun hijau dengan variegasi merah tua yang menciptakan tampilan yang mencolok.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan efek keindahan yang kaya dan intens.

22. Aglaonema ‘Legacy’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Legacy’ menampilkan daun hijau tua dengan variegasi perak atau putih di sepanjang tepi daun.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan tampilan yang klasik dan elegan.

23. Aglaonema ‘Costatum’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Costatum’ memiliki daun hijau tua dengan variegasi putih atau perak yang membentuk pola garis atau belang.

  • Karakteristik: Varian ini menampilkan pola yang mencolok dan memikat.

24. Aglaonema ‘Butterfly’:

image
image

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Butterfly’ memiliki daun hijau dengan variegasi putih atau perak yang membentuk pola menyerupai sayap kupu-kupu.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan efek dekoratif yang artistik dan unik.

25. Aglaonema ‘Golden Dust’:

  • Deskripsi: Aglaonema ‘Golden Dust’ memiliki daun hijau dengan variegasi kuning atau emas yang terdistribusi merata di seluruh daun.

  • Karakteristik: Varian ini memberikan sentuhan kecerahan yang menyegarkan.

Fakta-Fakta Menarik Tentang Tanaman Aglaonema

Berikut beberapa fakta menarik tentang tanaman Aglaonema:

  1. Nama Umum:
  • Aglaonema juga dikenal dengan sebutan “Chinese Evergreen” atau “Aglo.”
  1. Daun Variegata:
  • Banyak varietas Aglaonema memiliki daun yang variegata, artinya daunnya memiliki pola warna yang berbeda-beda, termasuk kombinasi hijau, putih, merah, dan pink.
  1. Adaptabilitas Tinggi:
  • Aglaonema dikenal sebagai tanaman yang mudah tumbuh dan sangat cocok untuk tumbuh di lingkungan dalam ruangan. Mereka dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi cahaya dan kelembaban.
  1. Keberagaman Varietas:
  • Ada lebih dari 20 spesies dan ratusan varietas Aglaonema yang telah diidentifikasi. Setiap varietas memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
  1. Aglaonema “Siam Aurora”:
  • Salah satu varietas Aglaonema yang terkenal adalah “Siam Aurora.” Varian ini memiliki daun yang indah dengan kombinasi warna merah muda, hijau, dan putih.
  1. Keberuntungan dan Perlindungan:
  • Aglaonema dianggap sebagai tanaman yang membawa keberuntungan dan perlindungan, menurut keyakinan feng shui. Beberapa orang meyakini bahwa tanaman ini dapat membawa energi positif ke dalam rumah.
  1. Termahal dan Langka:
  • Ada beberapa varietas Aglaonema yang dianggap langka dan sulit ditemukan, membuatnya menjadi tanaman yang mahal di pasaran kolektor tanaman hias.
  1. Kelebihan dalam Menyaring Udara:
  • Aglaonema terkenal karena kemampuannya dalam menyaring udara di dalam ruangan. Tanaman ini dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.
  1. Tahan Terhadap Kondisi Kurang Cahaya:
  • Aglaonema dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi cahaya rendah, menjadikannya pilihan yang ideal untuk ruangan yang memiliki sinar matahari terbatas.
  1. Penggunaan Tanaman Meja dan Tanaman Gantung:
  • Aglaonema dapat ditempatkan sebagai tanaman meja atau tanaman gantung, memberikan fleksibilitas dalam penataan tata ruang.

Nama Aglaonema berasal dari bahasa Yunani, yaitu Aglos yang berarti sinar dan Nema yang berarti benang. Dengan demikian, secara harfiah Aglaonema berarti benang yang bersinar. Fakta ini tampak dari salah satu spesies Aglaonema , yakni Aglaonema costatum , yang memiliki tulang daun berwarna putih cerah membelah kehijauan permukaan daun, sehingga tampak menyerupai benang yang bersinar (Subono dan Andoko, 2005).

Aglaonema costatum

Menurut asal-usulnya Aglaonema berasal dari benua Asia, seperti Malaysia, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Papua Nugini, Filipina, dan Indonesia. Anggota keluarga Araceae ( Diefferenbachia , Anthurium , Philodendron , dan Spathiphyllum ) ini hidup di hutan-hutan yang teduh dengan tingkat intensitas sinar matahari rendah. Sosoknya tidak terlalu tinggi, hanya puluhan sentimeter, yang menarik adalah daun bulat lonjong mirip gunungan wayang (kesenian tradisional jawa) muncul menutupi batang sehingga penampilannya tampak kompak. Apalagi warna dan corak daunnya sangat memikat.

Beberapa Aglaonema spesies yaitu Aglaonema rotundum yang ditemukan di Sumatra Utara dan Nangroe Aceh Darusalam bagian selatan ini memiliki keistimewaan. Tanaman yang disebut daun seroja ini berdaun merah. Jenis inilah cikal bakal munculnya Aglaonema hybrid berdaun merah. Salah satunya, Pride of Sumatra yang merupakan “buah” persilangan Gregori Garnadi Hambali, penyilang tanaman hias yang tinggal di Bogor, Jawa Barat. Hadirnya Aglaonema “ciptaan” Grek pada tahun 1985 sekaligus menepis anggapan kalau tanaman ini berdaun hijau. Sebab, julukan Aglaonema adalah Chinese evergreen yang memang mencitrakan tanaman hias berdaun hijau (Budiana, 2006).

Di Indonesia tanaman ini disebut Sri Rejeki , yang berarti tanaman pembawa keberuntungan. Di Thailand, Aglaonema dikenal sebagai siamese rainbow , yang artinnya pelangi dari Thailand. Terlepas dari mitos tersebut, tanaman ini memang indah dan sedap dipandang mata sehingga menarik digunakan sebagai penghias taman (Ari W. Purwanto, 2006).

Taksonomi


Klasifikasi Aglaonema berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

  • Filum : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub-divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledoneae
  • Ordo : Araceales
  • Famili : Araceae
  • Genus : Aglaonema
  • Spesies : Aglaonema modestum, Aglaonema brevispathum, Aglaonema cochinchinense, Aglaonema pumilum, Aglaonema hospitum, Aglaonema simplex, Aglaonema commutatum, Aglaonema costatum, Aglaonema densinervisum, Aglaonema crispum . (Leman, 2006).

Morfologi


Secara morfologi, tanaman Aglaonema terdiri atas beberapa bagian, yaitu akar, batang, daun, bunga, dan biji.

  • Akar
    Aglaonema termasuk tanaman monokotil, akar Aglaonema adalah akar serabut atau disebut juga wild root (akar liar) karena semua akar rumbuh dari pangkal batang dan berbentuk serabut. Akar yang sehat berwarna putih dan tampak berisi (gemuk), sedangkan akar yang sakit berwarna coklar (Ari W. Purwanto, 2006).

  • Batang
    Batang Aglaonema termasuk batang basah ( herbaceous ), bersifat lunak dan berair. Ukuran batang sangat pendek dan tertutup oleh daun yang tersusun rapat satu sama lain sehingga merupakan suatu roset . Warna batang umumnya putih, hijau muda, atau merah muda (Ari W. Purwanto, 2006).

  • Daun
    Bentuk daun Aglaonema sangat bervariasi, bulat telur ( ovalus ), lonjong ( oblongus ), dan bahkan bentuk delta ( deltoideus ). Permukaan daun licin dan tidak berbulu, serta tepi tidak bergerigi. Bentuk ujung daun pun bervariasi, runcing ( acutus ), meruncing ( acuminatus ), tumpul ( obtusus ), dan membulat ( rotundalus ). Daun tersusun berselang-seling atau saling berhadapan dengan tangkai memeluk batang tanama (Ari W. Purwanto, 2006).

    Daun Aglaonema relatif tipis dan memiliki tekstur yang kaku. Umumnya daun Aglaonema berwarna hijau bercorak atau bertotol-totol dengan gradasinya. Hanya satu Aglaonema dengan daun berwarna merah, sehingga sering disebut Red Aglaonema , yaitu Aglaonema rotundum yang kebetulan asli Sumatera. Aglaonema rotundum sering dijadikan induk untuk menghasilkan turunan atau hibrida berwarna merah yang kini sedang populer (Subono dan Andoko, 2005).

  • Bunga
    Bunga Aglaonema sangat sederhana, termasuk bunga majemuk tak terbatas, dan tergolong bunga tongkol ( sepadix ). Bunga berbentuk bulir, tumbuh diketiak daun. Sebagaimana golongan Araceae lainnya, bunga Aglaonema tertutup oleh seludang bunga ( spatha ) yang berfungsi untuk menarik serangga, serta merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini. Pada tongkol, bunga jantan terletak di bagian atas, sedangkan bunga betina di bagian bawah. Di antara kedua jenis bunga itu sering sekali terdapat bunga-bunga yang mandul. Bunga-bunga yang mandul ini secara kasat mata dapat dilihat dari warnanya yang putih dengan seludang putih kehijau-hijauan. Bunga jantan yang sudah masak akan terdapat serbuk sarinya yang juga berwarna putih (Ari W. Purwanto, 2006).

  • Buah dan Biji
    Penyerbukan yang berhasil ditandai dengan bakal buah membesar dan berkembang menjadi buah yang berada di pangkal bunga. Buah berbentuk bulat lonjong. Mula-mula buah berwarna hijau kekuningan, lalu berubah menjadi merah sebagai tanda sudah matang. Proses pemasakan buah sekitar 6 bulan. Buah yang sudah matang dipetik, lalu diambil biji-bijinya (Budiana, 2006).

Syarat Tumbuh


Syarat tumbuh tanaman aglaonema agar dapat berkembang edngan maksimal antara lain adalah sebagai berikut :

  • Cahaya
    Aglaonema membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis. Sebetulnya tanaman ini dapat hidup di dataran sedang. Namun, beberapa jenis lebih menyenangi lokasi teduh dengan pencahayaan terbatas, kira-kira 10% – 30% sehingga dibutuhkan paranet sekitar 70% – 90%. Bila diletakkan di dataran rendah membutuhkan paranet 90% sehingga sinar matahari yang masuk 10%. Sementara bila diletakkan di dataran sedang umumnya memerlukan paranet 70%. Aglaonema sangat tahan dengan pencahayaan minimal (150 cahaya lilin) makanya tanaman hias ini cocok dipakai sebagai indoor plant yang cukup lama (1-2 minggu) oleh karena itulah, tanaman ini populer sebagai indoor plant (Budiana, 2006).

    Cahaya matahari yang terlalu terik dapat membakar helai daun Aglaonema . Akan tetapi, bila kekurangan cahaya, tanaman akan terhambat pertumbuhannya. Tanda-tanda kelebihan cahaya matahari adalah daun Aglaonema menjadi pucat, putih, dan bahkan ada titik-titik gosong atau terbakar, serta daun terlihat cenderung tegak (sudut antara daun dan batang kurang dari 45°). Tegaknya daun itu sebetulnya merupakan mekanisme pertahanan diri Aglaonema agar cahaya yang menimpa daun tidak terlalu banyak (Ari W. Purwanto, 2006).

  • Temperatur
    Aglaonema termasuk jenis tanaman yang membutuhkan tingkat kelembaban yang tinggi. Temperatur siang yang diperlukan adalah 24° C – 29° C, sedangkan temperatur malam yang diperlukan adalah 18° C – 21° C. Tetapi Aglaonema , seperti halnya tanaman hias ruangan pada umumnya, sangat mudah menyesuaikan diri pada temperatur yang ada, asalkan temperatur tersebut tidak berubah-ubah. Cuaca dingin yaitu yang bertemperatur sekitar 12° C – 15° C juga dapat membantu tanaman yang baru dipindahkan atau dipotkan untuk menyesuaikan diri (Putri, 1990).

    Tanaman Aglaonema bisa bertahan sampai suhu 32° C. Aglaonema pada suhu diatas 32° C, tanaman akan “terbakar” dan akhirnya mati. Hal itu dikarenakan beberapa bagian tanaman mengalami kekurangan suplai makanan atau nutrisi akibat penguapan cairan pada jaringan cukup besar. Oleh karena itu, bila temperatur terlalu tinggi, sebaiknya segera dilakukan penyemprotan uap air di sekitar lingkungan tanaman agar temperatur dapat kembali normal (Ari W. Purwanto, 2006).

  • Kelembapan
    Pada dasarnya tanaman Aglaonema hidup dibawah naungan pepohonan. Aglaonema tumbuh dengan baik pada kelembaban yang relatif tinggi. Tanaman hias Aglaonema menyukai udara dengan kelembaban sekitar 50% yang merupakan perpaduan suhu ideal sekitar 25°C pada siang hari dan 16°C sampai 20°C pada malam hari (Subono dan Andoko, 2005).

Jenis Aglaonema


Berikut adalah jenis-jenis aglaonema,

Aglaonema Spesies

Aglaonema Spesies

Aglaonema spesies merupakan Aglaonema yang ditemukan atau terdapat di alam, bukan hasil silangan manusia. Umumnya, Aglaonema spesies berwarna hijau seperti warna daun pada umumnya dan hanya beberapa yang mempunyai corak dan satu-satunya yang berwarna merah, adalah Aglaonema rotundum (Leman, 2006).

Corak daun Aglaonema spesies sederhana sehingga kurang menarik. Keunggulan Aglaonema spesies ini adalah mempunyai daya tahan yang kuat terhadap lingkungan ekstrem dan serangan hama penyakit. Aglaonema spesies inilah yang merupakan tanaman-tanaman induk Aglaonema hibrida (Ari W. Purwanto, 2006).

Aglaonema Hibrida

Aglaonema Hibrida

  • Aglaonema Paten
    Aglaonema paten merupakan Aglaonema silangan (hibrida) yang mempunyai hak paten, seperti komoditas atau hak cipta lainnya. Pemegang hak paten adalah orang pertama yang menghasilkan tanaman tersebut. Pengembangbiakan atau perbanyakan tanaman dapat dilakukan orang tersebut atau orang lain dengan membayar sejumlah royalti ke pemegang hak paten (Leman, 2006).

  • Aglaonema Non-Paten
    Aglaonema non-paten adalah Aglaonema yang tidak didaftarkan pada lembaga paten. Umumnya, Aglaonema yang termasuk kelompok ini tidak diperbanyak secara besar-besaran sehingga harganya lebih mahal dibanding dengan Aglaonema paten. Banyak dari Aglaonema non-paten ini tidak diberi nama (Ari W. Purwanto, 2006).

  • Aglaonema Mutasi
    Tanaman dapat mengalami mutasi atau perubahan sehingga mempunyai penampilan yang berbeda. Tanaman Aglaonema pun demikian. Mutasi yang terjadi umumnya berupa perubahan warna dan atau coraknya menjadi varigata. Varigata merupakan corak warna yang tidak merata. Umumnya, warna asli tanaman tersebut bercampur dengan warna kuning atau putih. Mutasi tersebut dapat terjadi pada tanaman asli (spesies) maupun tanaman hibrida (Leman, 2006).

Nilai daun Aglaonema akan semakin tinggi bila ternyata memiliki warna atau bentuk yang menyimpang dari aslinya yang sering diistilahkan dengan mutasi. Namun demikian, sampai saat ini banyak yang belum paham betul mengenai mutasi tersebut. Kebanyakan masyarakat hanya melihat dari sisi warna saja. Padahal apabila jeli menyikapinya, mutasi pada tanaman Aglaonema bisa terjadi pada bentuk serta pola daunnya (Handoko, 2009).

Referensi :

  • Subono, M dan Andoko, A. 2005. Meningkatkan Kualitas Aglaonama. Cet IV. Agromedia Pustaka. Depok.
  • Budiana, N.S., 2006. Agar Aglaonema Tampil Memikat. Penebar Swadaya.
  • Jakarta.
  • Purwanto, Ari .W. 2006. Aglaonema, Pesona Kecantikan Sang Ratu Daun.
  • Kanisius. Yogyakarta.
  • Leman, 2006. Aglaonema Tanaman Pembawa Keberuntungan. Penebar Swadaya Jakarta.
  • Handoko. 2009. “Pos Mutasi Tampil Menantang.” dalam: Agrobis Edisi 819.

Tanaman Aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias daun yang keindahannya terletak pada bentuk, corak, dan warna daunnya. Tanaman ini berasal dari negara Asia, salah satunya adalah Indonesia. Dihabitat aslinya, tanaman ini hidup di hutan dengan pencahayaan yang terbatas. Pengembangan tanaman Aglaonema di Indonesia dimulai tahun 1980 yang menghasilkan dua Aglaonema hibrida yakni Pride of Sumatera dan Donna Carmen (Leman, 2004).

Aglaonema lokal merupakan sebutan untuk Aglaonema spesies asli yang hanya tumbuh (endemik) di Indonesia serta semua silangan yang dilakukan di Indonesia oleh para pemulianya. Aglaonema lokal ini sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Mereka lebih membanggakan Aglaonema yang diimpor dari negara tetangga, terutama dari Thailand. Padahal, seharusnya Aglaonema lokal bisa lebih dibanggakan dari pada dengan Aglaonema dari negara lain, karena keindahan coraknya tidak kalah menarik, bahkan sebagian Aglaonema lokal memiliki warna dan pola corak yang sangat indah dan menawan seperti Aglaonema Rotundum (spesies) dan Aglaonema Tiara (hibrid) (Gregori, 2006).

Menurut catatan para pengamat Aglaonema, di Indonesia terdapat tiga spesies Aglaonema yang tumbuh di alam bebas dengan varietas corak yang berbeda. Ketiga spesies itu adalah Aglaonema rotundum, Aglaonema pictum dan Agalonema vittatum. Saat ini terdapat lebih dari 60 jenis Aglaonema hibrid lokal yang penampilannya cukup eksotis.

Ada beberapa jenis Aglaonema yakni: Adelia, Aditya, Angel, Angela, Angelina, Ariana, Catherine, Diana, Dolores, Donna carmen, Esmeralda, Evita, Gabriel, Harlequen, Harry potter, Hot lady, Jake hanny, Jatayu, Juliet, JT 2000, JT 3000, Ken dedes, Kresna, Lipstik, Lisa, Lucia, Lucky, Madam, Suroyo, Mother teresa, Moon light, Mutiara, Nina, Pelita, Snow white, Pride of sumatera merupakan Aglaonema yang paling fenomenal dalam sejarah Aglaonema hibrida. Jenis Aglaonema berwarna merah pertama kali muncul di Indonesia, bahkan di dunia (Kurniawan, 2006).

Sebelum nama Aglaonema terkenal, kita sering mendengar nama Sri Rejeki. Namun dalam perkembangannya, nama Sri Rejeki tenggelam dan digantikan Aglaonema. Heinrich Wilhelm Schott, ahli botani kelahiran Brunn, Morovia yang memberi nama Aglaonema pada tahun 1829. Sebenarnya, nama Sri Rejeki mengacu pada salah satu jenis Aglaonema spesies asli Indonesia yang bernama Aglonema Pictum yang pernah ditanam di Kebun Raya Bogor pada tahun 1920. Daun Aglaonema ini lonjong melebar dengan warna hijau kebiruan dan bercorak abu-abu keperakan. Tangkai daunnya tegak, biasanya berbunga pada bulan April hingga Agustus. Habitatnya menyebar di pulau Sumatera dan Nias. Aglaonema Pictum sering ditemukan tumbuh di daerah yang dekat dengan gunung berapi dengan ketinggian tempat 100-200 meter dari permukaan laut/dpl (Gregori, 2006).

Tanaman Aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada suhu 27-30 0C, tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah atau di bawah 300 meter dpl dengan suhu ideal 27-30 0C dan pada malam harinya memiliki suhu 21-24 0C. Sedangkan suhu siang hari di daerah dataran sedang atau dataran tinggi dengan ketinggian 300-600 meter dpl harus mencapai 24-27 0C dan suhu pada malam harinya harus mencapai 18-21 0C. Kelembaban udara ideal bagi Aglaonema adalah 50-75%. Kisaran angka ini, kira-kira terjadi jika suhu suatu daerah pada siang hari mencapai 25-29 0C dan pada malam hari 18-21 0C. Kombinasi suhu dan kelembaban yang sesuai umumnya akan membuat Aglaonema tampil lebih segar dan menawan (Kurniawan, 2006).

Bagian-bagian penting tanaman Aglaonema yaitu daun yang merupakan salah satu mahkota Aglaonema, jika diukur panjangnya rata-rata mencapai 10-45 cm. Batang Aglaonema tertutup oleh pelepah daun dan teksturnya agak lunak, Aglaonema dewasa mampu menghasilkan 6-8 bibit baru. Bonggol Aglaonema terletak di sela-sela akar, panjangnya 1-5 cm. Akar Aglaonema biasanya berukuran 2-5 mm. Bunga Aglaonema biasanya bulat dengan ujung runcing, panjangnya 8-10 cm. Aglaonema juga memiliki buah yang umumnya seperti biji kopi, ukurannya tidak lebih dari 2 cm. Tingkat keberhasilan perbanyakan Aglaonema melalui biji hanya 50% (Kurniawan, 2006).

Beberapa keunggulan Aglaonema lokal dibandingkan dengan Aglaonema non lokal sebagai berikut:

  1. Aglaonema lokal lebih mampu beradaptasi terhadap lingkungan lokal,

  2. Daun, tangkai, hingga akarnya relatif lebih kuat dibandingkan dengan Aglaonema non lokal,

  3. Daunnya lebih tebal dan biasanya lebih kaku/tidak lunglai,

  4. Memiliki corak yang sangat beragam,

  5. Umumnya memiliki sosok yang lebih kompak/rimbun dan kekar,

  6. Relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit (Gregori, 2006).

Aglaonema berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata aglaos yang berarti terang dan nema yang berarti benang (benang sari), dengan demikian Aglaonema dapat diartikan sebagai pembawa energi “terang”. Selain nama Aglaonema, tanaman hias daun ini juga mempunyai nama lain seperti Chinese evergreen yang diberikan karena orang yang pertama kali melakukan budidaya Aglaonema adalah orang Cina, sedangkan di Indonesia Aglaonema dikenal dengan nama Sri Rejeki.

Aglaonema merupakan tanaman hias pot berdaun indah. Warna dan bentuk daun yang unik menjadikan Aglaonema memiliki daya tarik tersendiri bagi pencintanya. Di Indonesia, Aglaonema lebih dikenal dengan nama Sri Rezeki. Salah satu jenis Aglaonema yang populer dikenal oleh masyarakat ialah Aglaonema Fit Langsit. Aglaonema jenis ini merupakan Aglaonema hibrida berasal dari Thailand yang memiliki warna daun hijau tua dengan tulang daun berwarna merah muda serta terdapat bercak putih dan merah muda yang menyebar di permukaan daun dan memiliki bentuk daun lonjong ( oblongus ) berujung meruncing ( acuminatus ).

Aglaonema merupakan tanaman hias berbatang basah ( herbaceous ) (De Costa et al. 2001), yang batangnya bersifat lunak dan berair. Oleh karena itu, Aglaonema tidak menyenangi media yang terlalu basah karena dapat menimbulkan bakteri yang menyebabkan terjadinya pembusukan akar pada tanaman. Media tanam yang baik harus memenuhi beberapa syarat baik dari faktor fisika, kimia, dan biologi, antara lain porositas, kapasitas air dan udara, pH, EC, dan lain- lain (Lemaire 1995).

Kualitas Aglaonema yang bagus terlihat pada sosok tanaman yang rimbun dan sehat. Ukuran daun teratas pada Aglaonema lebih lebar dibandingkan ukuran daun di bawahnya, sehingga tanaman ini terlihat menarik dan indah. Jumlah daun yang sedikit dari tanaman diakibatkan karena penuaan daun terjadi pada bagian daun paling bawah, sehingga daun menjadi gugur yang pada akhirnya jumlah daun menjadi berkurang. Salah satu cara mengatasi penuaan dan gugur daun pada tanaman Aglaonema , yaitu dengan penggunaan sitokinin. Dalam penghambatan penuaan, sitokinin bekerja dengan mencegah degradasi klorofil dan protein (Mutui et al. 2003).

Aglonema adalah jenis tanaman hias daun yang cukup populer. Tanaman ini terdiri dari 30 spesies yang tersebar luas termasuk di negara Indonesia. Julukan lain dari aglonema adalah Sri Rejeki atau di luar negeri dikenal sebagai Chinese Evergreen. Artinya adalah tanaman terbaik untuk para pemula atau bagi mereka yang sibuk beraktifitas di luar rumah. Sebab, bunga aglonema ini dapat mentolerir sebagian cahaya dan tumbuh baik di tempat yang terang. Selain itu, jenis aglonema adalah tanaman yang akan baik-baik saja jika diletakkan di ruangan kantor dengan cahaya lampu neon. Tanaman bernama lokal Sri Rejeki ini kini lebih populer dengan sebutan tanaman Aglaonema atau Lucky Plant. Daya tarik tanaman aglaonema terdapat pada warna dan bentuk daun yang unik, daunnya kini tidak didominasi warna hijau saja,tetapi lebih bervariasi seperti warna putih, merah, merah muda dan kuning. Tanaman hias Aglonema memiliki daun lonjong warna hijau bintik-bintik atau garis warna abu-abu keperakan. Jumlah kromosom dasar dari Aglaonema adalah 2 n = 16, yang kemudian mengalami poliploidi pada berbagai kasus. Jumlah kromosom Aglaonema sp. bervariasi dari 2 n = 42 sampai 60 atau bahkan 120 tergantung spesiesnya (Henny et al., 2015).
Sebagaimana umumnya tanaman monokotil atau berbiji tunggal, aglaonema memiliki akar serabut yang berfungsi sebagai pencari pakan di dalam tanah dan menopang tanaman. Akar aglaonema berwarna putih dan berair jika tanaman dalam kodisi sehat. Umumnya aglaonema spesies atau alam mempunyai daun yang berwarna hijau dengan corak hijau kehitaman. Dengan munculnya aglaonema hibrida, warna daun lebih bervariasi seperti putih, hijau muda, hijau tua, merah muda, merah, hingga kuning. Bentuk dan ukuran daun bermacam-macam tergantung dari jenisnya. Permukaan daun rata dan licin, tidak berbulu serta tepi daun rata. Daun mempunyai tangkai dan pelepah yang memeluk dan menutupi batang sehingga secara umum batang tanaman tidak tampak (Budianto, 2010).
Bunga muncul di ketiak daun, bentuk bulir, berwarna putih. Bunga tertutup oleh seludang berwarna putih kehijauan. Bila tidak dilakukan penyilangan, bunga sebiknya dipetik agar zat hara yang terserap tidak dipergunakan untuk pertumbuhan bunga, tetapi untuk pembentukan daun. Pada umumnya, daun baru akan berukuran lebih kecil bila bunga dibiarkan tumbuh. Bunga aglaonema terdiri dari spata dan spadiks. Spata merupakan seludang bunga. Spata ini masih dalam posisi membungkus spadiks (bunga) sampai bunga tersebut terbuka. Setelah penyerbukan berhasil, bakal buah akan menjadi buah-buah berbentuk lonjong seperti buah melinjo. Mula-mula buah Aglaoenema berwarna hijau, tetapi pada perkembangannya akan berubah menjadi putih, kuning dan setelah matang berwarna merah.
Tanaman Aglonema memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Aglaonema
Species : Aglaonema sp.

Secara umum aglaonema terdiri dari 2 jenis, yaitu :

  1. Jenis spesies yang asli dari alam,daunnya didominasi warna hijau dengan corak putih, kecuali aglaonema berjenis rotundum berasal dari daerah Aceh yang berwarna agak kemerahan dan daunnya berbentuk bulat telur.
  2. Aglaonema yang didapat dari hasil persilangan atau hibrida, warna daunnya lebih beraneka, dengan ukuran 10-40 cm, ada yang merah, kemerahan, kuning hingga jingga. Bentuk daunnya juga bervariasi dari yang lanset, bulat telur, berbentuk jantung dan juga elips. Aglaonema hibrida berasal dari beberapa jenis persilangan aglaonema, ada aglaonema hibrida lokal seperti Adelia, Dona Carmen dan Tiara, dan ada juga aglaonema hibrida impor seperti Super Red, Lady Valentine atau Butterfly dan lain-lain. Yang umumnya memiliki tampilan menakjubkan sepert merah cerah, kuning dan oranye.

Tanaman aglaonema mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan tanaman indoor, syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman aglaonema yang optimal adalah lokasi, cahaya, kelembaban dan suhu. Lokasi ideal dengan ketinggian 300-400 mdpl dan juga dapat hidup di dataran rendah. Sesuai habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari yang tidak langsung dan kelembaban antara 50-70% serta bersuhu 28-30°C pada siang hari dan 20-22°C dengan sirkulasi udara yang baik. Media tanam yang porous adalah media tanam yang cocok untuk menanam tanaman aglaonema. Komposisi unsur media dengan perbandingan seimbang yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir malang dan humus, media tanam aglaonema juga harus steril, bebas dari penyakit dan dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau juga pH netral yang kaya akan zat hara.
Tanaman Aglonema mudah ditanam tanpa perawatan intensif. Cocok untuk keadaan lembab, tidak tahan udara panas. Dan tanaman Aglonema tidak menyukai cahaya matahari langsung, jadi ketika telah ditanam di dalam media tanam, tanaman ini diletakkan di tempat yang ternaungi yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Di habitat aslinya, perakaran aglaonema berada di tanah yang penuh humus, sehingga selain kaya unsur hara juga bersifat sangat poros. Kondisi seperti ini membuat tanaman tumbuh optimal dengan daun-daun yang subur dan berwarna cemerlang. Agar sesuai dengan kondisi habitat aslinya, media tanam aglaonema harus dibuat kaya unsur hara dan bersifat poros. Media tanam untuk aglaonema akhirnya hanya tersusun dari bahan bahan yang ringan, tetapi kaya unsur hara. Campuran yang paling banyak digunakan adalah cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan sama. Aglaonema tumbuh baik pada tanah yang penuh humus. Tanah berhumus adalah tanah yang kaya unsur hara dan bersifat sangat poros.
Perbanyakan Aglaonema ini ada dua cara yaitu perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan secara vegetatif menghasilkan tanaman lebih cepat dan lebih banyak. Perbanyakan vegetatif juga mempunyai beberapa cara yaitu, stek batang, stek pucuk, pemisahan anakan dan cangkok. Cara yang sering dilakukan adalah cara pemisahan anakan dan cangkok karena memiliki risiko kegagalan yang rendah dan lebih banyak menghasilkan anakan Aglaonema. Perbanyakan secara stek batang dan stek pucuk mempunyai keuntungan bisa menghasilkan anakan yang lebih banyak, tapi kegagalannya besar yaitu luka bekas potongan membusuk sehingga akar sulit tumbuh dan relatif lama, karena batang harus memenuhi persyaratan tertentu. Budidaya Aglaonema relatif mudah untuk dilakukan karena diketahui tanaman ini mudah tumbuh. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Aglaonema yaitu faktor cahaya, kelembaban dan media tumbuh (Anita Puspitasari, 2010).
Anakan yang didapat kemudian ditanam di dalam pot yang telah disediakan. Dianjurkan menggunakan media tanam yang terbuat dari campuran cocopeat dengan sekam bakar dengan perbandingan sama. Pot berisi anakan diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari atau hujan sampai anakan menunjukkan tanda-tanda sudah hidup. Aglaonema tumbuh baik pada tanah yang penuh humus. Tanah berhumus adalah tanah yang kaya unsur hara dan bersifat sangat poros. Komposisi media tanam Aglaonema tersusun dari bahan-bahan yang ringan tetapi kaya unsur hara seperti campuran cocopeat, arang sekam, pasir halus.

Referensi :
Anita Tri Puspitasari. 2010. Budidaya Tanaman Hias Aglaonema di Deni Nursery and Gardening. Surakarta: Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan Arsitektur Pertamanan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Fatchurochim. 2010. Pengkajian Potensi Agribisnis Tanaman Hias di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.

Iin Hasim. S. 2009. Tanaman Hias Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.