Apa yang Anda ketahui mengenai musik?

Ada beberapa unsur yang membentuk seni musik. Namun apa sebenarnya musik itu sendiri.

Musik merupakan suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.

Musik adalah pola bunyi yang teratur yang bersifat menyenangkan untuk didengar dan juga dapat dipakai sebagai media untuk mengomunikasikan perasaan ataupun suasana hati. North dan Hargreaves (1997) mendefinisikan musik sebagai suatu kumpulan suara yang memiliki frekuensi, amplitudo, dan timbre yang disusun oleh pengarang lagu (komposer) dengan teroganisir dan predictable.

Darnley-Smith dan Patey (2003) menyatakan bahwa musik adalah vokal, bunyi instrumental ataupun mekanikal yang memilik ritme, melodi dan harmoni. Pendapat lainnya, musik adalah seni yang dipadukan sedemikian rupa dengan menggunakan suara ataupun alat musik yang memiliki unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna nada (Kamien, 2004).

Musik adalah suara, keadaan diam (silence) ataupun bunyi lainnya yang disusun secara terorganisir oleh komposer. Musik memiliki frekuensi, amplitudo, timbre, harmoni dan melodi dan dapat dihasilkan melalui alat instrumental ataupun mekanikal yang terdengar menyenangkan di telinga dan dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan ataupun suasana hati.

Manfaat Musik

Dalam Satiadarma & Zahra (2004) dan Sloboda & Juslin (2010), musik memiliki banyak manfaat bagi manusia yakni :

  1. Merangsang Fungsi Otak
    Musik memberikan ransangan pada otak dalam hal ingatan, bahasa, berbicara, intelektual dan kesadaran. Secara fisik, musik juga dapat membantu dalam hal penyembuhan pada otak yang memiliki penurunan fungsi akibat suatu penyakit.

  2. Meningkatkan Fungsi Kognitif
    Musik membantu seseorang untuk menenangkan pikiran, meningkatkan konsentrasi dan membantu orang dalam meditasi. Selain itu, fungsi kognitif lainnya seperti menganalisa atau aktivitas mental lainnya dapat dipengaruhi oleh musik. Musik juga dapat berpengaruh pada proses asosiatif yang terjadi pada otak manusia. Hal ini mengakibatkan manusia secara otomatis mengaasosiasikan suatu musik identik dengan suatu kejadian.

    Misalnya, seseorang akan teringat tentang masa kecilnya ketika dia mendengar lagu yang sering ia dengar pada waktu kanak-kanak. Ketika mendengarkan musik, saraf indera pendengaran mengirim sinyal ke otak untuk mengenali musik tersebut. Otak akan menganalisa dan mencari padanan musik tersebut pada memori. Proses asosiasi yang terjadi pada proses ini membentuk musik menjadi suatu stimulus tunggal yang menggugah individu mengingat suatu peristiwa.

  3. Memperkuat emosi positif
    Musik mempengaruhi emosi pendengarnya. Elemen-elemen musik seperti ritme, warna suara, instrumen yang dipakai berpengaruh terhadap emosi pendengarnya. Menurut Juslin dan Sloboda (2010), musik dapat bekerja efektif dalam merangsang emosi tertentu seperti rasa tenang, enerjik, bahagia dan lain-lain.

    Musik juga dapat digunakan untuk memperkuat emosi pendengar dengan suatu peristiwa ataupun ritualritual sosial lainya seperti pernikahan, upacara keagamaan, kematian dan lain-lain. Hal ini membuat musik juga dapat membantu seseorang memperkuat emosi positifnya melalui musik-musik yang dapat mengingatkannya pada peristiwa yang menyenangkan (Juslin & Sloboda, 2010).