Apa uang tidak bisa membeli kebahagiaan?

set

Setuju banget, karena setiap orang punya valuenya masing-masing terkait happines. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gardner & Oswald (2001) mereka menemukan bahwa ada hubungan positif antara rejeki nomplok (uang) dengan kesejahteraan yang lebih tinggi dan stress mental yang lebih rendah. Mungkin kebanyakan orang indonesia banyak yang mengatakan bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan karena budaya dan value yang ada pada diri orang indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai religiusitas dan budaya ketimuran dimana kebahagiaan didapat ketika mereka di akui secara sosial (colectivism culture)

Sumber:
Gardner, J., & Oswald, A. (2001). Does money buy happiness? A longitudinal study using data on windfalls. Manuscript submitted for publication . retrieved 4 August 2021 from https://warwick.ac.uk/fac/soc/economics/staff/ajoswald/marchwindfallsgo.pdf

1 Like

Saya percaya bahwa setiap manusia memiliki standard kebahagiaan yang berbeda-beda. Bagaimana mereka memperoleh kebahagiaan pun dapat dijawab dengan berbagai cara yang beragam.

Lalu apakah uang tidak bisa membeli kebahagiaan? Kebahagiaan bukan suatu barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Kebahagiaan merupakan bagaimana seseorang merasa dan berpikir tentang kehidupannya. Kebahagiaan bersifat relatif, di mana untuk sebagian orang, uang dapat membuat mereka bahagia karena mampu membeli barang yang diinginkan. Namun untuk sebagian orang, memiliki uang justru membuat mereka kesepian karena orang lain terkesan hanya mendekat untuk uang mereka.

Bagi saya, uang dapat memberikan kebahagiaan. Dengan uang, saya bisa membeli peralatan yang berkaitan dengan hobi saya. Dengan uang, saya bisa melakukan perjalanan keliling dunia. Dengan uang, kebutuhan saya dan keluarga bisa tercukupi. Jadi, uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan. Namun uang bisa memberikan kebahagiaan.

Petuah lama yang sudah sering kita dengar, namun saya kurang setuju jika uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Walaupun kebahagiaan terlalu subjektif untuk didefinisikan mengingat setiap orang punya takaran dan pendapat masing2 mengenai mengenai kebahagiaan. Contohnya, saya bisa membeli barang yang saya inginkan dan melakukan perjalanan kemanapun saya mau selama saya memiliki uang. Dengan hal tersebut, kebahagiaan memang bisa dibeli dengan uang dan semua tergantung kembali kepada setiap individu dalam menyikapi kebahagiaan itu sendiri.