Apa tujuan demokrasi liberal tahun 1950 di Indonesia ?

image

Demokrasi didasarkan pada prinsip kedaulatan rakyat yang mengandung pengertian bahwa semua manusia mempunyai kebebasan dan kewajiban yang sama.

Apa tujuan demokrasi liberal tahun 1950 di Indonesia ?

Tujuan awal diberlakukannya demokrasi liberal di Indonesia pada tahun 1950, di era Presiden Soekarno, antara lain :

  1. Menciptakan Iklim Kebebasan di Tengah Masyarakat
    Salah satu ciri-ciri demokrasi liberal di Indonesia ialah menjunjung kebebasan bagi individu di suatu negara. Kungkungan penjajah selama ratusan tahun tentunya menjadi alasan kuat diterapkannya demokrasi liberal di Indonesia. Saat itu, kebebasan di tengah masyarakat ditandai munculnya banyak serikat dan partai politik dari masyarakat. Ini menunjukkan bahwa rakyat bebas menyampaikan gagasan dan pemikirannya serta dibebaskan untuk mendirikan serikat maupun partai politik. Sesuatu yang amat mahal untuk diperoleh ketika masa penjajahan.

  2. Mencegah Pemerintah yang Otoriter
    Seluruh negara di dunia ini tentunya pernah mengalami masa lalu yang kelam mengenai pemerintahan yang otoriter. Oleh karena itu, dalam negara yang menggunakan sistem demokrasi liberal, dibentuklah suatu parlemen yang kekuasaannya lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintah. Kepala pemerintahan pada masa demokrasi liberal ialah perdana menteri yang langsung bertanggung jawab terhadap parlemen. Parlemen yang dimaksud ialah Dewan Perwakilan Rakyat. salah satu fungsi DPR adalah mengawasi pemerintah.

  3. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi bagi Negara
    Adanya iklim kebebasan di tengah masyarakat tentunya merupakan nafas segar bagi masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi. Yang dimaksud dengan kreativitas dan inovasi dapatlah berasal dari berbagai bidang. Namun yang paling terlihat pada masa itu ialah budaya literasi yang terus meningkat dalam hal produktivitasnya. inilah salah satu manfaat demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

  4. Memajukan Kondisi Perekonomian Negara
    Dalam negara tujuan demokrasi liberal, rakyat bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bahkan kegiatan ekonomi tersebut berpusat pada rakyat. Dengan adanya kebebasan dalam hal kegiatan ekonomi, maka hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat persaingan ekonomi di tengah masyarakat yang berimbas terhadap kemajuan perekonomian negara.

Pada akhirnya, tujuan-tujuan mulia ini tidak dapat diwujudkan secara sepenuhnya karena banyaknya rintangan yang menghadang. Akibatnya, sistem demokrasi di Indonesia terus berubah.

Sumber