Apa saja tujuan dari produksi?

Produksi

Segala macam kerja dapat dinamakan produksi bila menciptakan atau menambah nilai. Jika melihat sekitar, banyak sekali jenis-jenis produksi yang dapat ditemui. Bila diperhatikan seksama kegiatan pengangkutan barang merupakan termasuk produksi. Karena, mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lain sehingga bertambah nilainya. Apa saja tujuan dari produksi?

Ditinjau dari kepentingan produsen, Tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Dengan memproduksi barang dan jasa akan terbuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang meningkat mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan kemakmuran. Oleh karena itu tujuan produksi, antara lain:

  1. memperbanyak jumlah barang/jasa;

  2. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;

  3. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi;

  4. mengganti barang yang rusak atau habis;

  5. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga;

  6. memenuhi pasar internasional;

  7. mendapatkan keuntungan;

  8. meningkatkan kemakmuran.

Referensi

Ismawanto. 2009. Ekonomi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyati, Sri Nur, dkk. 2009. Ekonomi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan kemaslahatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk di antaranya:

  1. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkat moderat
    Tujuan produksi yang pertama sangat jelas, yaitu pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat. Hal ini akan menimbulkan dua implikasi yaitu pertama produsen hanya menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan, meskipun belum tentu keinginan konsumen karena keinginan manusia sifatnya tidak terbatas sehingga sering kali mengakibatkan ketidakjelasan antara keinginan dan apa yang benar-benar menjadi kebutuhan hidupnya. Barang dan jasa yang dihasilkan harus memiliki manfaat riil bagi kehidupan bukan sekedar memberikan kepuasan maksimum saja. Dalam konsep maslahah, salah satu formulanya adalah harus memenuhi unsur manfaat. Kedua, kuantitas produk yang diproduksi tidak akan berlebihan, tetapi hanya sebatas kebutuhan yang wajar.
  2. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya
    Meskipun produsen hanya menyediakan sarana kebutuhan manusia, namun hal ini bukan berarti produsen bersifat pasif dan reaksi terhadap kebutuhan manusia, yang mau memproduksi hanya berdasarkan permintaan konsumen. Produsen harus mampu menjadi sosok yang kreatif, proaktif, dan inovatif dalam menemukan barang dan jasa apa yang menjadi kebutuhan manusia dan kemudian memenuhi kebutuhan tersebut. Sikap proaktif ini juga harus berorientasi ke depan dalam artian : pertama, harus mampu menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan dimasa mendatang. Sehingga seorang produsen dalam kerangka islami tidak akan mau memproduksi barang-barang yang bertentangan dengan syariat, maupun barang yang tidak memiliki manfaat rill kepada umat. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah

Tujuan yang terakhir yaitu pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah, dan inilah tujuan produksi yang tidak akan mungkin dapat tercapai dalam ekonomi konvensional yang bebas nilai. Tujuan produksi adalah mendapatkan berkah yang secara fisik belum tentu dirasakan oleh produsen itu sendiri. Tujuan ini akan membawa implikasi yang luas, sebab produksi tidak akan selalu menghasilkan keuntungan materiil, namun harus mampu pula memberikan keuntungan bagi orang lain dan agama.

Adapun tujuan produksi menurut Monzer Kahf ialah :

  1. Upaya manusia untuk meningkatkan tidak hanya kondisi materialnya. Akan tetapi juga moralnya untuk kemudian menjadi sarana mencapai tujuannya kelak diakhirat. Sehingga produk-produk yang menjauhkan manusia dari nilai-nilai moralnya akan dilarang dalam Islam.
  2. Aspek sosial dalam produksi, yaitu distribusi keuntungan dari produksi itu sendiri diantara sebagian besar orang dengan cara seadil-adilnya. Hal tersebut merupakan tujuan utama ekonomi masyarakat. Sistem ekonomi islam lebih terkait dengan kesejahteraan masyarakat dibandingkan dengan sistem yang lainnya.
  3. Masalah ekonomi bukanlah masalah yang jarang berkaitan dengan kebutuhan hidup, akan tetapi ppermasalahan tersebut timbul karena kemalasan dan kealpaan manusia dalam usahanya untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari anugerah Allah.

Adapun beberapa prinsip produksi dalam ekonomi islam selalu bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Dalam hal kesejahteraan masyarakat yang berkaitan dengan konteks industri antara lain :

  1. Meningkatnya kesejahteraan buruh karena terpenuhinya hak-hak mereka.
  2. Meningkatnya kesejahteraan pengelola usaha karena para buruh bersatu memajukan industri.
  3. Meningkatnya kesejahteraan pemodal income yang baik akibat tingginya keuntungan.
  4. Meningkatnya kesejahteraan petani atau perajin karena bahan baku di hargai dengan baik.
  5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat konsumen karena barang bermutu.
  6. Menunjang kebutuhan masyarakat konsumen karena barang/jasa terjual dengan harga yang terjangkau.
  7. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar industri karena mendapat program-program pemberdayaan masyarakat melalui dana zakat, infak, sedekah, wakaf dari perusahaan.
  8. Meningkatnya kesejahteraan alam dengan selalu melakukan serangkaian aktivitas untuk menjaga kelestarian alam.