Risiko merupakan konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang yang dapat berdampak positif atau negatif. Risiko umumnya dapat diperkirakan diawal. Namun, terkadang bisa sulit diperkirakan, apalagi untuk dipersiapkan dan dikelola. Jika risiko tersebut menimpa organisasi atau perusahaan maka biaya, waktu, dan reputasi menjadi taruhannya. Untuk itu diperlukan Risk Analysis. Di dalam Risk Analysis ada metode yang dapat dipilih, salah satunya yaitu Qualitative Risk Analysis. Apa tujuan dari Qualitative Risk Analysis dan faktor apa saja dapat mempengaruhinya?
Perform Qualitative Risk Analysis merupakan proses yang memprioritaskan risiko untuk dianalisis atau diberikan tindakan lebih lanjut dengan menilai dan menggabungkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Manfaat utama dari proses ini adalah memungkinkan manajer proyek untuk meminimalkan tingkat ketidakpastian sehingga dapat fokus pada risiko yang memiliki prioritas tinggi. Tujuan dari Perform Qualitative Risk Analysis yaitu untuk memprioritaskan risiko individu dengan melihat satu per satu berdasarkan karakteristik yang ditentukan, untuk mengidentifikasi area paparan risiko yang lebih besar (misalnya, tanggal penyelesaian proyek, anggaran, ruang lingkup) dan memfasilitasi respon risiko. Qualitative Risk Analysis dapat juga membantu dalam menentukan risiko secara keseluruhan untuk tujuan proyek yang dihasilkan dari interaksi potensial dan efek gabungan dari semua risiko.
Faktor sukses dari Perform Qualitative Risk Analysis, yaitu ada 4 sebagai berikut: 1. Use Agreed-Upon Approach
Pada pendekatan ini ada hal yang disepakati oleh stakeholder. Dimana kesepakatan tersebut menjadi kriteria yang mendasar dan tema umum. Pendekatan ini akan diterapkan di semua risiko yang teridentifikasi dalam setiap proyek sehingga semua risiko dapat dinilai sesuai dengan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Pendekatan ini merupakan fondasi dari kredibilitas proses. Dalam pendekatan ini juga dibutuhkan informasi yang berkualitas tinggi yang dikumpulkan serta berkontribusi pada keandalan dan kredibilitas proses keluaran.
Faktor-faktor lainnya yang dapat mendeterminasikan kepentingan adanya risiko, antara lain:
Urgensi, merupakan risiko yang membutuhkan tanggapan jangka pendek dapat dianggap lebih mendesak untuk ditangani. Indikator urgensi adalah sebagai berikut:
a. Lead time yang dibutuhkan untuk pelaksanaan respons risiko.
b. Kejelasan gejala.
c. Tanda peringatan memicu respons risiko (kemampuan mendeteksi).
Pengelolaan, beberapa risiko tidak dapat diatur dan upaya untuk mengatasinya sehingga ada pemborosan sumber daya. Maka dari itu, tim proyek dapat memeriksa dan memutuskan untuk:
a. Majulah dan buat cadangan cadangan.
b. Menghentikan atau meninjau kembali proyek karena kemungkinan tinggi ancaman tidak terkendali yang ditimbulkan oleh risiko dan takut kehilangan peluang.
c. Memberi tahu pelanggan tentang risiko dan meminta keputusan dari sudut pandang mereka.
Dampak eksternal, akan pentingnya suatu risiko dapat ditingkatkan jika itu mempengaruhi perusahaan di luar proyek.
2. Use Agreed-Upon Definitions of Risk Terms
Penilaian risiko harus didasarkan pada definisi istilah penting yang disepakati, dan harus digunakan secara konsisten. 3. Collect High-Quality Information about Risks, and
Pengumpulan informasi berkualitas tinggi tentang risiko itu sangat diperlukan. Informasi ini dapat dikumpulkan melalui wawancara, lokakarya, dan dengan menggunakan penilaian ahli. Kemudian data individu yang didapat harus diidentifikasi dan diperbaiki. 4. Perform Iterative Risk Analysis
Analisis berkala terhadap risiko individu pada proyek dapat meningkatkan keberhasilan analisis risiko kualitatif. Kemudian frekuensi analisis direncanakan dalam proces Plan Risk Management , dan cara dalam proyek juga mempengaruhinya.
