Apa tujuan dari Kebijakan Ekonomi Internasional?

Kebijakan Ekonomi Internasional

Kebijaksanaan ekonomi internasional dapat diterapkan oleh negara-negara untuk mengatur sektor ekonominya. Apa tujuan Dari Kebijaksanaan Ekonomi Internasional?

Tujuan kebijakan perdagangan internasional yang dijalankan oleh suatu negara dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negatif dan dari situasi/kondisi ekonomi/perdagangan internasional yang tidak baik atau tidak menguntungkan.
  2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri.
  3. Melindungi lapangan kerja (employment).
  4. Menjaga keseimbangan dan stabilitas balance of payment (BOP) atau neraca pembayaran internasional.
  5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabil.
  6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas.
Referensi

Apridar. 2007. Ekonomi Internasional. Universitas Malikussaleh Press .

Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional

Kebijakan ekonomi internasional merupakan suatu tindakan/kebijakan ekonomi pemerintah, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk perdagangan dan pembayaran internasional. Kebijakan ekonomi internasional menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga kondisi neraca pembayaran stabil terhadap perubahan kas. Kebijakan ekonomi internasional meliputi :

1. Kebijakan Perdagangan Internasional

Mencakup tindakan terhadap neraca berjalan yang berkaitan dengan transaksi ekspor dan impor. Dengan perangkat tarif, subsidi, perjanjian perdagangan bilateral ( bilateral trade agreement ), daerah perdagangan bebas ( Free Trade Area ) dll.

2. Kebijakan Pembayaran Internasional
Mencakup tindakan terhadap neraca modal dengan melakukan pengawasan atas pembayaran internasional dengan perangkat pengendalian lalu lintas devisa dan modal jangka panjang.

3. Kebijakan Bantuan Luar Negeri
Mencakup tindakan pemerintah yang berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi dan pembangunan serta bantuan militer terhadap negara lain.

Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan kebijakan ekonomi internasional adalah :

  1. Autarki
    Tujuan ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional. Tujuan autarki bermaksud untuk menghindari pengaruh-pengaruh negera lain, baik pengaruh ekonomi, politik atau militer.

  2. Kesejahteraan nasional (welfare)
    Tujuan ini bertentangan dengan tujuan autarki. Dengan mengadakan perdagangan internasional, suatu negara akan memperoleh keuntungan dari adanya spesialisasi. Untuk mendorong adanya perdagangan internasional, maka halangan-halangan dalam perdagangan internasional (tarif, quota dsb) dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Hal ini berarti harus ada perdagangan bebas.

  3. Proteksi
    Tujuan ini adalah untuk melindungi industri-industri nasional dari persaingan barang impor. Hal ini dapat dijalankan dengan tarif, quota dsb.

  4. Keseimbangan neraca pembayaran
    Apabila suatu negara mempunyai kelebihan cadangan valuta asing, maka kebijakan pemerintah untuk mengadakan stabilis ekonomi dalam negeri tidak banyak menimbulkan problem dalam neraca pembayaran internasionalnya. Tetapi sangat sedikit negara yang mempunyai posisi demikian, terutama negara-negara yang sedang berkembangposisi cadangan valuta asingnya lemah sehingga memaksa pemerintah negara-negara tersebut untuk mengambil kebijakan ekonomi internasional untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasionalnya.

Kebijakan ini umumnya berbentuk pengawasan devisa (exchange control). Pengawasan devisa tidak hanya mengatur/mengawasi lalu lintas barang, tetapi juga modal.

  1. Pembangunan ekonomi
    Untuk mencapai tujuan ini pemerintah dapat mengambil kebijakan dengan cara :
  • Perlindungan terhadap industri dalam negeri (infant industries)
  • Mendorong ekspor dan mengurangi impor
  • Meningkatkan pendapatan nasional