Pelatihan adalah proses mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru untuk melakukan pekerjaannya
Apa tujuan dan manfaat dilakukannya pelatihan terhadap pegawai ?
Pelatihan adalah proses mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru untuk melakukan pekerjaannya
Apa tujuan dan manfaat dilakukannya pelatihan terhadap pegawai ?
Perkembangan bisnis organisasi tentunya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kualitas sumber daya manusia.Perusahaan yang ingin meningkatkan kinerjanya harus mempunyai komitmen terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia. Ini berarti bahwa sumber daya manusia melalui pelatihan haruslah mendapatkan prioritas tinggi diperusahaan agar pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan tidak menjaadi usang.
Alasan lain perlu nya pelatihan karena pelatihan adalah sebuah proses dimana orang-orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaiaan tujuan-tujuan organisasional. Malthis (2006).
Pada dasarnya setiap kegiatan yang terarah tentu harus mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang ingin dicapai dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Demikian pula dengan program pelatihan. Hasil yang hendak dicapai hendaknya dirumuskan dengan jelas agar langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pelatihan dapat diarahkan untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan dijadikan sebagai acuan penting dalam menentukan materi yang akan diberikan, cara dan sarana yang diperlukan. Sebaliknya, sasaran yang tidak spesifik atau terlalu umum akan menyulitkan penyiapan dan pelaksanaan pelatihan sehingga dapat menjawab kebutuhan pelatihan. Adapun tujuan dari pelatihan karyawan adalah sebagai berikut:
Dalam jangka panjang pembinaan dan keterampilan ini mencakup pendidikan dan pelatihan, pendidikan formal bermaksud untuk memberikan dasar pengetahuan dan kemampuan secara umum, sedangkan latihan berfungsi memberikan kepada mereka yang mempunyai kemampuan spesifik yang sudah dihubungkan guna membuat siap untuk dipekerjakan.
Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan keterampilan produktivitas tenaga kerja, sedangkan sasaran latihan kerja antara lain adalah orang yang mencari kerja, yang sudah bekerja, ataupun yang bekerja serta mereka yang mencari kerja sendiri. Sehingga keterampilan kerja memberikan peluang yang lebih besar dan kuat untuk bisa memperoleh pekerjaan atau menciptakan pekerjaan sendiri.
Secara umum tujuan pengembangan tenaga kerja sebagai berikut:
Sedangkan tujuan pelatihan lainnya adalah sebagai berikut:
Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan bermanfaat dalam:
Menjamin konsistensi dalam menyusun program pelatihan yang mencakup materi, metode, cara penyampaian, sarana pelatihan.
Memudahkan komunikasi antara penyusun program pelatihan dengan pihak yang memerlukan pelatihan.
Memberikan kejelasan bagi peserta tentang apa yang harus dilakukan dalam rangka mencapai sasaran.
Memudahkan penilaian peserta dalam mengikuti pelatihan.
Memudahkan penilaian hasil program pelatihan.
Menghindari kemungkinan konflik anatara penyelenggara dengan orang yang meminta pelatihan mengenai efektivitas pelatihan yang disampaikan.
Dengan demikian, kegiatan pelatihan pada dasarnya dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang yang melakukan pelatihan. Ada tiga jenis tujuan pelatihan yang dapat ditetapkan, yaitu:
Pengetahuan: menanamkan informasi kognitif dan perincian untuk peserta pelatihan.
Keterampilan: mengembangkan perubahan perilaku dalam menjelaskan kewajiban-kewajiban pekerjaan dan tugas.
Sikap: Menciptakan ketertarikan dan kesadaran akan pentingnya pelatihan
Bagi organisasi terdapat paling sedikit tujuh manfaat yang dapat diambil melalui penyelenggaraan program latihan:
Peningkatan produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena kecermatan melaksanakan tugas, tumbuh suburnya kerjasama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda dan bahkan spesialistik, meningkatkan tekad untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta lancarnya koordinasi sehingga bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh.
Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan antara lain karena adanya pendelegasian wewenang, interkasi yang didasarkan pada sikap dewasa baik secara teknikal maupun intelektual, saling menghargai, dan adanya kesempatan bagi bawahan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif.
Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena melibatkan para pegawai serta tanggung jawab menyelenggarakan kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintahkan oleh manajer.
Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi.
Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang partisipatif.
Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada gilirannya memperlancar proses perumusan kebijaksanaan organisasi dan operasionalnya.
Penyesuaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah tumbuh dan suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dikalangan para anggota organisasi.
Manfaat besar lainnya yang dapat diambil melalui penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan secara baik adalah dalam rangka penumbuhan dam pemeliharaan hubungan yang serasi antar para anggota organisasi, hal ini terjadi karena:
Terjadinya proses komunikasi efektif.
Adanya persepsi yang sama tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Ketaatan semua pihak kepada berbagai ketentuan yang bersifat normatif, baik yang berlaku umum dan ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang maupun yang berlaku khusus dilingkungan suatu organisasi.
Terdapatnya iklim yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai.
Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.
Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan program pelatihan adalah adanya perubahan dan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta sikap, manfaat pelatihan yaitu:
Pelatihan merupakan kunci manajemen lini dan staf. Manajemen lini memiliki tanggung jawab yang besar terhadap penyelenggaraan pelatihan, sedangkan staf memberi teknis operasional untuk membantu lini dalam melaksanakan fungsinya. Pelatihan berhubungan dengan efektivitas pekerjaan individu tenaga kerja dan hubungan antar tenaga kerja yang dikembangkan merupakan program untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Sastrohadiwiryo (2005), tujuan pelaksanaan pelatihan adalah agar para manajer mendapat pengetahuan tentang sikap dan kelaluan tenaga kerja yang diperlukan agar kondisi perusahaan efektif.
Moekijat (1991), menyimpulkan bahwa keuntungan diselenggarakannya pelatihan adalah:
Berbeda dengan pandangan Atmodiwirio (2002), yang menyebutkan dua sisi tentang manfaat pelatihan yaitu:
1. Dari segi individu
2. Dari segi organisasi