Apa tips untuk yang terlalu berat untuk membawa kamera DSLR tetapi enggan pindah ke mirrorless?

Beberapa hari yang lalu, saya ditelpon oleh teman yang saat ini mengunakan kamera DSLR bersensor full frame, tapi karena masalah kesehatan, ia mempertimbangkan untuk mengganti kamera yang lebih ringkas. Teman saya ini sempat mempertimbangkan kamera mirrorless seperti Sony, Fuji dan Olympus, tapi masih ragu untuk pindah sistem.

Nah apa tips untuk yang masih ingin menggunakan DSLR tapi tidak terlalu berat ?

Mungkin banyak teman lain yang memiliki dilema yang sama, dan masih bingung sebaiknya bagaimana maka saya coba sharing tips untuk mengatasi masalah ini:

Kekuatiran yang timbul saat mempertimbangkan untuk pindah sistem kamera misalnya:
1.Harga kamera dan lensa mirrorless dirasakan agak tinggi, dan biaya tukar tambah cukup besar
2.Takut harus membiasakan diri dan belajar alat yang baru
3.Sulit mencari lensa yang biasa digunakan. Jika ditemukan pun, bisa jadi ukuran dan beratnya sama atau bahkan lebih.

image
Jika mengunakan sensor gambar yang berukuran beda, takutnya kualitas gambarnya berkurang
Ya, menurut saya jika tadinya mengunakan format fullframe, jika mempertimbangkan untuk pindah ke mirrorless, sebaiknya mengunakan kamera berformat full frame juga jika ingin mendapatkan hasil foto dengan sifat dan kualitas yang sama. Demikian juga untuk ukuran sensor lainnya (4:3 ke micro four thirds, APS-C ke APS-C).

Setelah mengganti kamera DSLR menjadi mirrorless, kemungkinan sudah hemat sekitar 200-500 gram, tapi lensa-lensanya kalau zoom berbukaan besar sebenarnya menjadi masalah juga, karena ukuran dan besarnya kurang lebih sama.

Saran saya adalah mengunakan lensa zoom yang bukaannya tidak terlalu besar. Misalnya dulunya pakai 24-70mm f/2.8, menjadi 24-70mm f/4. Dulunya pakai lensa 70-200mm f/2.8, menjadi 70-200mm f/4. Dua perubahan ini saja bisa menghemat sekitar 1-1.5 kg.

image
Alternatif lain adalah mengunakan lensa fix yang bukaannya besar (sekitar f/1.8-f/2.8), tapi tidak bisa zoom. Contohnya lensa-lensa Nikon berbukaan f/1.8 atau lensa fix Canon f/2.8 yang dilengkapi stabilizer.

Jika memilih alternatif ini, harus membawa beberapa lensa. Pengalaman saya sendiri lensa yang berguna antara lain lensa lebar, sekitar 20-24mm untuk arsitektur/pemandangan luas, 28-35mm untuk street photography, 50mm-85mm untuk portrait, dan 135 mm untuk detail pemandangan yang jauh seperti pegunungan. Lensa fix biasanya kualitasnya juga bagus-bagus meskipun bukan lensa seri L. Tapi hati-hati juga, lensa fix yang bukaannya besar sekali seperti f/1.4 atau f/1.2 harganya tinggi dan bobotnya juga sudah mendekati lensa zoom.

Dengan membawa beberapa lensa fix, kemungkinan bawaan jadi jauh lebih ringan, tapi kerugiannya adalah harus banyak zoom pakai kaki dan ganti-ganti lensa. Jika jalan-jalan ditempat yang banyak debunya tentunya kurang aman bagi kamera. Memang belum ada solusi yang sempurna, perlu ada kompromi.

Lensa sapujagat seperti 18-300mm dan 28-300mm juga bisa jadi pilihan, tapi kualitas gambarnya tidak konsisten, biasanya bagusnya di rentang zoom dan bukan tertentu saja. Jadi ada kompromi yang cukup besar untuk kepraktisan.

Saya sendiri sedang mempertimbangkan untuk membawa kamera DSLR saya dan dua lensa fix untuk liburan lebaran tahun ini. Mungkin 25mm dan 85mm (equivalen full frame). Saya merasa cukup puas saat membawa beberapa lensa fix saat tour foto ke Jepang musim sakura 2016 yang lalu.

Gak ada yang enak sebenarnya, tapi ya hidup ini memang banyak trade-off nya. Mudah-mudahan tips ini bisa membantu bagi yang sedang bersiap-siap untuk berlibur.

Sumber

infofotografi.com