Apa tips dalam memilih ISO di kamera digital?

ISO

ISO adalah tingkat kepekaan sensor kamera, semakin tinggi ISO hasil foto akan semakin terang. Pilihan ISO di kamera biasanya bermula dari ISO 100 (atau ISO 200) lalu disediakan banyak pilihan yang lebih tinggi, bahkan di kamera modern jadi terlalu banyak pilihan yang menambah kebingungan kita. Nah jadi bagaimana Tips untuk memilih ISO yang tepat?

Sebetulnya dikasih banyak pilihan itu enak, tapi bagi pemula mungkin sedikit pilihan malah lebih simpel. Maka itu memotret pakai ponsel terasa simpel karena ISO-nya otomatis (kita tidak perlu memilih mau pakai ISO berapa, di tempat agak gelap kamera langsung pilihkan ISO tinggi). Padahal di kamera juga ada pilihan ISO Auto bila kita mau, dan ini akan saya bahas di artikel ini, yaitu kapan memutuskan pakai ISO Auto dan kapan kita ambil alih nilai ISO sendiri.

Satu hal yang perlu diingat, makin tinggi ISO yang dipakai, makin noise hasil foto yang didapat.

Pertama kita harus kenali kamera masing-masing, cobalah cek hal-hal berikut ini :

  • Tahun berapa kamera anda dibuat : kamera generasi baru semakin baik untuk urusan noise di ISO tinggi

  • Apa ukuran sensor di kamera anda : makin besar sensor makin rendah noisenya di ISO tinggi
    berapa ISO terendah dan tertinggi yang bisa dipilih

  • Apa ada ISO ekspansion (misal Low dan High / H1 H2 dst)

Tips praktis dari saya untuk banyak keadaan adalah aktifkan saja ISO Auto, baik pakai mode P/A/S atau bahkan M. Kamera punya perhitungan sendiri yang memudahkan kita, daripada repot memikirkan mau pakai ISO berapa setiap memotret, biarkan saja ISO-nya di posisi Auto. Tapi ada sedikit saran dari saya yaitu kita perlu tentukan batas maksimum Auto ISO yang kita ijinkan, misal di atas ISO 3200 terasa terlalu noise dan kita tidak suka noise maka batasi saja ISO Auto up to ISO 3200 misalnya.

Tentukan berapa ISO maksimum yang kita mau saat pakai ISO Auto. Ini sifatnya subyektif dan tergantung selera masing-masing.

Memakai ISO Auto ini praktis dan mudah, fitur ini akan membantu kita tetap dapat foto yang eksposurnya pas di keadaan yang cahayanya tidak konstan, seperti foto snapshoot, potret outdoor, foto jalan-jalan saat traveling atau kita kerap pindah lokasi di tempat yang terangnya berbeda-beda. Kamera biasanya akan memilihkan ISO rendah di tempat terang, dan akan menaikkan ISO secukupnya saat keadaan mulai redup, simpel kan?

Saat traveling saya banyak mengandalkan ISO Auto, disini kamera pilihkan ISO 500 saat hari semakin sore. Praktis dan mudah, seperti pakai ponsel saja.

Tapi ada saatnya kita juga perlu memilih ISO sendiri (bukan Auto) untuk hasil lebih sesuai keinginan kita. Inilah tips yang bisa saya bagi untuk anda :

Pakailah ISO terendah (misal ISO 100 atau ISO 200) di keadaan seperti :

  • Main lampu flash yang kuat (seperti lampu studio), karena kekuatan lampu yang terang maka ISO terendah sudah cukup

  • Memotret dengan tripod, misalnya : landscape, interior, arsitektur, slow speed, long eksposur atau Bulb mode.

ISO lebih tinggi (misal ISO 800 keatas) akan diperlukan di keadaan seperti :

  • Tempat kurang cahaya dan tanpa tripod, terlebih bila kita pakai lensa agak tele, karena kalau ISO-nya kurang tinggi nanti fotonya gelap atau goyang/shake (akibat shutter lambat)
    untuk membekukan gerakan (seperti dokumentasi, liputan, pertunjukan, atau apapun yang bergerak)

  • Keadaan khusus seperti foto malam (night safari, foto bintang/milky way dsb)

Nah pemakaian ISO yang lebih tinggi ini yang kadang membingungkan. Misalnya bagaimana rumusan baku untuk memilih ISO yang tepat? Hubungannya nanti dengan berapa speed yang dianggap aman[ untuk mencegah shake/goyang dan ini tergantung banyak hal.

  • Pertama adalah gear, misal seberapa tinggi pilihan ISO yang tersedia, lalu seberapa noise hasil fotonya. Lensa juga menentukan, seberapa panjang fokal lensa kita, ada fitur stabilizer atau tidak.

  • Kedua adalah faktor lain seperti seberapa terang/gelap keadaannya, bendanya bergerak atau diam dsb. dan itu memang perlu banyak belajar dan latihan.

Ringkasan

(http://www.infofotografi.com)