Apa Tanggapanmu Tentang Operasi Plastik?

Operasi plastic adalah salah satu jalan pintas untuk perempuan yang ingin tampil cantik secara instan. Meskipun biaya untuk melakukan operasi tidak sedikit, minimal 10 hingga ratusan juta rupiah untuk satu kali prosedur, masyarakat masih memilih untuk melakukan operasi.

Berbagai macam operasi yang sering dilakukan antara lain, membuat mata lebih besar ( double eyelid ), menghilangkan kantung mata ( blepharoplasty ), operasi batang hidung, mengencangkan wajah, dll. Ada pula operasi pembesaran payudara dengan menyuntikkan implant silicon, bahkan ada juga operasi pengangkatan lemak di perut.

Menurut kumparanstyle.com ada beberapa artis Indonesia yang dengan jujur mengatakan bahwa ia operasi plastik, antara lain Krisdayanti, pedangdut Nita Thalia, Nikita Mirzani, Roy Kiyoshi, dll. Lalu ada juga wanita asal Belanda yang rela menghabiskan 1,7 milyar untuk operasi agar ia bisa menjadi seperti Barbie. Ia melakukan lima kali implant payudara, sedot lemak, operasi plastic hidung, mata, pipi, dan bibir. Tidak ada satupun fitur di wajahnya yang asli. Namun bukannya menjadi seperti Barbie, ia malah terlihat seperti monster.

Menurut kalian, apa alasan orang-orang melakukan operasi plastic? Lalu bagaimana tanggapan kalian mengenai hal tersebut?

Summary

Wanita Habiskan Rp 1,7 M Untuk Oplas Mirip Barbie, Malah Diejek Monster (detik.com)

Fenomena Berkembangnya Operasi Plastik di Kalangan Perempuan Indonesia | kumparan.com

1 Like

Menurut saya operasi plastik ini cukup berbahaya karena memiliki resiko seperti seperti luka, kegagalan operasi, bahkan hingga penyakit kanker.

Sayangnya masih sangat banyak klini-klinik abal-abal yang tidak bertanggung jawab, dan mengiming-iming dengan biaya yang murah. Ketikdaktepatan penanganan dari dokter bodong atau abal-abal dapat meningkatka resiko tersebut. Bahkan terdapat kasus hingga menyebabkan kematian.

Dikutip dari INDOZONE.ID (2019)

Seorang wanita bernama Henan dari China, kehilangan nyawanya di meja operasi saat melakukan prosedur bedah plastik.

Mendapat informasi bahwa istrinya mengalami kecelakaan kecil, sang suami dan keluarga langsung bergegas ke klinik tersebut.

Saat suami ingin menemukan sang istri agar dirujuk ke rumah sakit lain, namun staf menghalanginya. Setelah lama menunggu dan merasa ada yang tidak beres dengan istrinya, para staf berkata, “Kami sudah kesana tetapi tak ada gunanya. Istri Anda tidak bisa terselamatkan.”

Referensi

Penampilan fisik merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh khususnya wanita di era sekarang. Tubuh langsing, kulit putih, hidung mancung, dan wajah bersih tanpa jerawat adalah salah satu bentuk tubuh ideal yang didambakan wanita Indonesia.

Standar kecantikan inilah yang membuat banyak wanita tidak yakin dengan penampilan fisiknya dan berdampak negatif pada kehidupan remaja di era sekarang ini, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan para pelaku melukai tubuh demi memiliki tubuh ideal yang diinginkannya.

Dikutip dari (Mu’awwanah, 2017)

Ternyata efek buruk dari standar kecantikan yang berlaku di masyarakat ini sangat banyak dan tentu saja dapat menyebabkan seseorang menjadi insecure terhadap dirinya sendiri. Insecure adalah rasa tidak aman, atau rasa takut yang disebabkan oleh ketidakpuasan dan ketidakyakinan akan kapasitas diri sendiri.

Maka menurut saya bukanlah masalah bila seseorang ingin melakukan operasi plastik, selama hal tersebut dapat membuat dia lebih pd dan mengatasi rasa insecurenya.

Dikutip dari liputan6.com (2017)

“Saya punya pasien, dia bilang, 'Terima kasih banyak ya Dokter. Dua tahun lalu (setelah operasi plastik rekonstruksi tubuh menjadi langsing), saya dan suami pergi ke pantai. Dengan hanya memakai handuk, ternyata banyak orang yang memandangi saya. Suami bilang, saya terlihat sangat cantik dan seksi,” ungkap dr Marco sambil tertawa ketika ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta pada Kamis (9/11/2017).

Operasi plastik mampu membuat wanita merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Beberapa wanita sangat mementingkan operasi plastik sebagai sebuah tren kehidupan sosial yang baru.

Referensi

Dalam kehidupan manusia memanglah diciptakan berbeda-beda. Baik itu wataknya, rupanya, warna kulitnya , dan sebagainya, memanglah pada dasarnya semua Allah ciptakan berbeda. Tidak menutup kemungkinan ada manusia yang selalu tak puas dengan pemberian Allah SWT. Banyak manusia yang memilih untuk merubah penampilannya demi terlihat lebih cantik atau tampan.

Islam mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita. Allah lebih menganjurkan kita untuk memperbaiki diri dari pada memperbaiki penampilan ataupun rupa. Allah SWT berfirman: “Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata,” (QS An Nisa: 119).

Rasulullah SAW juga mengutuk tukang tato dan orang yang bertato dan orang yang memperpendek gigi dan dan orang yang giginya dipersingkat. Dalam hadits lain, Nabi dilaporkan mengutuk para wanita yang memperlebar jarak di antara gigi mereka demi kecantikan.

Atas dasar ayat Alquran dan Hadits Nabi yang disebutkan di atas, para ahli hukum Islam menganggap semua operasi kecantikan haram, kecuali jika operasi dilakukan untuk memperbaiki cacat yang menyebabkan kesulitan bagi seseorang secara fisik atau psikologis atau untuk meningkatkan kinerjanya.

Islam mengharamkan segala perubahan (operasi plastik) baik pada wajah atau anggota tubuh yang lain. Allah lebih menganjurkan kita untuk memperbaiki diri bukan penampilan. Allah menyuruh kita untuk selalu bersyukur atas apa yang telah Ia berikan kepada kita. Jangan malu terlihat jelek didepan sesama manusia karena masalah penampilan atau rupa kita. Malu lah pada Allah karena kita telah merubah apa yang harusnya tidak kita rubah, tidak bersyukur atas nikmat yang telah Ia berikan. Jika kalian merasa iri atau minder, Ingatlah bahwa masih ada orang-orang diluar sana (cacat) yang lebih tidak beruntung dan bahkan mereka tetap semangat dan tidak minder sama sekali.

Menurut saya selain alasan ini, bisa saja ia melakukan operasi plastik karena tuntutan pekerjaannya. Misal idol kpop harus melakukan operasi plastik atas tuntutan dari manajemennya. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang karirnya. Sebenarnya tidak hanya idol kpop, beberapa pekerjaan lain seperi pramugari, sales, dll. Tipe-tipe pekerjaan yang mengedepankan penampilan. Oleh karena itu mereka memilih untuk melakukan operasi agar cepat prosesnya. Karena kalau hanya menggunakan skincare, selain prosesnya lama, skincare juga berpotensi gagal.

menurutku beberapa operasi plastik memang diperlukan dan dibutuhkan untuk beberapa kasus tertentu. jadi kita dapat memukul rata bahwa operasi plastik menyebabkan dampak negatif atau menyebarkan toxic beauty stansard. contohnya seperti breast augmentation yang memang diperlukan untuk kenyamanan seseorang. atau operasi plastik yang diperlukan untuk merubah bentuk hidung karena pemiliknya merasa kurang dapat bernafas dengan baik.

Menurut saya, ada banyak faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan operasi plastik. Bisa jadi karena ia tidak percaya diri dengan bagian-bagian tubuh tertentu, tidak berfungsinya secara maksimal bagian-bagian tubuh tertentu, merekonstruksi bagian tubuh tertentu, tuntutan pekerjaan untuk tampil sempurna dan berbagai macam alasan lainnya. Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur, saya rasa orang yang operasi plastik melakukan konsultasi beberapa kali ke dokter dan mendapatkan pendampingan medis yang baik sehingga seharusnya berbagai efek samping yang mungkin dirasakan bisa dikonsultasikan terlebih dahulu. Menurut saya, sah-sah saja melakukan operasi plastik.

Operasi plastik sudah marak dilakukan, bahkan di Indonesia. Sehingga, hal ini bukan lagi menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan, terutama di dunia kecantikan. Namun, mulai dari operasi plastik kecil hingga besar, keduanya memiliki efek negatif. Komplikasi pun dapat terjadi, sama halnya dengan prosedur operasi lainnya.
Efek negatif operasi plastik Sama seperti prosedur operasi lainnya, berbagai komplikasi dapat terjadi saat menjalani operasi plastik.

Berikut ini adalah efek negatif yang mungkin Anda alami setelah melakukan operasi plastik:

  1. Komplikasi akibat pembiusan seperti pneumonia, bekuan darah dan kematian (jarang terjadi).

  2. Infeksi pada tempat operasi yang dapat memperparah jaringan parut.

  3. Terakumulasinya cairan pada bawah kulit (seroma) Perdarahan, sehingga mungkin membutuhkan transfusi darah.

  4. Luka parut atau kerusakan kulit yang terjadi akibat penyembuhan kulit yang terpisah dari kulit sehat, sehingga diperlukan pengangkatan kulit tersebut.

  5. Rasa kebas atau kesemutan akibat kerusakan saraf yang dapat terjadi secara permanen.

  6. Perdarahan dibawah kulit seperti lebam (hematoma)
    Kerusakan organ dalam akibat prosedur operasi plastik, contohnya pada sedot lemak (liposuction).

  7. Kematian jaringan (nekrosis).

Selain berbagai efek di atas, setiap jenis operasi plastik pun memiliki efek negatif yang berbeda-beda. Misalnya saja pada operasi hidung (rhinoplasty), dapat terjadi hal-hal sebagai berikut:

  1. Mimisan berulang
    Sulit bernapas menggunakan hidung
    Rasa kebas pada hidung dan sekitarnya Hasil operasi yang tidak simetris. Muncul rasa nyeri, bengkak dan perubahan warna kulit di area hidung yang mungkin menetap.

  2. Adanya jaringan parut bekas luka Terjadinya lubang pada pertengahan hidung (septum).
    Tak hanya itu, operasi plastik secara umum juga dapat menyebabkan efek ketidakpuasaan pasien dengan hasil operasi. Oleh sebab itu sangat penting sebelum melakukan operasi plastik - terlebih lagi operasi estetika - Anda sangat dianjurkan untuk mempersiapkan diri secara matang.

Oorang melakukan operasi plastik pasti ada alasannya, bisa jadi demi kesehatan atau memperbaiki bentuk tubuh mereka sebelumnya, mungkin rusak karena terjadi kecelakaan atau lain sebagainya jadi menurut saya itu wajar dan tidak salah, tapi akan menjadi salah jika dikaitkan ke dalam agama atau alasan mereka melakukan operasi demi menambah kesan sempurna bagi tubuh mereka.

Banyak faktor mengapa orang-orang melakukan oplas. entah karena memang ingin mempercantik diri, pasca kecelakaan, atau tuntutan pekerjaan. dan menurut saya orang yang melakukan oplas (kecuali karena kecelakaan) itu agak kasihan dan sedih sih… karena mereka telah tergoda akan duniawi dan rela merubah wajah atau badannya yang mana itu adalah hasil ciptaan Tuhan. dan mereka menjadi terkesan kurang bersyukur juga. karena ada beberapa orang yang sebelumnya sudah cantik, tapi ketika di-oplas malah gagal dan tidak jadi cantik lagi:( ya begitulah manusia… gak ada puasnya.
Namun, kita tidak tau apa yang mereka alami sebenarnya sehingga mereka harus melakukan oplas. ditambah juga, di dunia ini penampilan telah menjadi nomor 1… it sad but it’s true :pensive:

Orang yang operasi plastik itu ada beberapa kemungkinan, salah satunya biasanya mereka tidak percaya diri akan fisiknya, makanya mereka memilih untuk operasi plastik. Menurut saya, operasi plastik ini sangat banyak dampak negatifnya tetapi ada juga dampak positifnya. Kalo menurut agama, operasi plastik itu tidak dibolehkan.

Selain alasan untuk memperbaiki penampilan dan menunjang karier, saya rasa melakukan operasi plastik dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah kesehatan. Misalkan saja seseorang yang mengoperasi payudaranya karena menganggapnya terlalu besar dan mengakibatkan sering mengalami sakit punggung. Selain itu, dengan melakukan operasi plastik, ada kemungkinan besar seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri. Bila hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dan berdampak baik pada kesehatan, orang yang melakukan bahagia dan menyukainya, maka ia akan merasa lebih percaya diri atas bentuk dirinya sendiri.

Operasi plastik tentunya memiliki risiko yang menanti, entah kesalahan di atas meja operasi, hasil yang tidak sesuai dengan harapan, kerusakan saraf, infeksi, dan risiko lainnya. Namun, untuk saya pribadi, operasi plastik bukan suatu hal yang buruk untuk dilakukan. Kalau bisa kenapa tidak? Kalau mampu kenapa tidak? Kalau memang sudah membulatkan niat, kenapa tidak?

berhubung selama ini saya berada di lingkungan keluarga yang pemahaman akan angamanya cukup kental maka saya beranggapan bahwa ini tidak baik, selian merubah ciptaan Tuhan, operasi plastik juga dapat merugikan orang yang melakukannya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan operasi plastik, mulai dari merubah tampilan fisik, luka pasca kecelakaan. Kalau mereka yang melakukan oplas ini memang didasari oleh alasan yang masuk akal seperti adanya luka pasca kecelakaan maka saya masih bisa memakluminya. Namun, jika melakukan oplas hanya karena tidak percaya diri dengan fisik yang dia punya maka agak kasihan juga dengan mereka. Walaupun mereka pasti punya alasan pribadi sendiri, but it is what it is.