Obsessive-Compulsive
Gangguan kepribadian ini mengacu pada individu yang menunjukkan perfeksionisme yang obsesif, kekakuan, dan kebutuhan untuk menerapkan standar moral yang sangat ketat. Seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif cenderung merasakan kecemasan berlebih bila sesuatu “tidak benar”. Individu- individu ini terobsesi dengan aturan, secara emosional tidak peka, dan memiliki orientasi pada sebuah gaya hidup produktif dan efisien. Mereka hidup dalam dunia, di mana hanya ada satu jawaban benar untuk semua pertanyaan dan tidak ada ruang “abu-abu” dalam area hidup.
Ciri-ciri dari gangguan kepribadian ini adalah:
-
Cara berhubungan dengan orang lain yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail, sangat teratur, dan sulit mengekspresikan perasaan
-
Sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan, tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu
-
Apa yang dilakukan selalu gagal memenuhi harapan dan selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaannya
-
Dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas, namun tidak pernah tampak mulai bekerja
-
Berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting
-
Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
-
Memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa mau kompromi
-
Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang
-
Cenderung sangat perhitungan dengan uang
-
Sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah
-
Cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
-
Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan
-
Sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya dari aktivitas senggang tersebut
-
Cenderung tidak memiliki rasa humor