Apa Saja Masalah Psikologi yang Menurut Anda Paling Merepotkan dalam Kehidupan Sehari-Hari?

masalah psikologi

Hal-hal sepele dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin juga diderita oleh orang lain. Apa saja masalah psikologi yang menurut anda paling merepotkan dalam kehidupan sehari-hari?

2 Likes

Menurut saya, masalah yang kerap kita hadapi dan bisa menjadi salah satu alasan terhambatnya aktivitas kita adalah,

1. Melawan rasa malas

Tak dapat dipungkiri, kita sebagai manusia pasti pernah merasakan malas. Bisa jadi karena kita jenuh, atau bosan akan rutinitas yang biasa kita lakukan sehari-hari. Oleh sebab itu penting untuk kita menemukan sesuatu hal-hal baru guna menghindari/melawan rasa malas kita.

2. Menunda-nunda pekerjaan

Dalam menjalani aktivitas, kita pasti tak jarang mendapatkan tugas yang harus dikerjakan. Tapi salah satu “penyakit” manusia adalah suka menunda pekerjaan. Apalagi deadline tugas kita masih dalam kurun waktu yang lama, kita cenderung menundanya sampai pada akhirnya kita kewalahan di hari mendekati deadline.

3. Jarang introspeksi diri

Kita sebagai manusia seringkali menilai orang lain, entah baik atau buruk. Hal tersebut kadang membuat kita lupa akan pentingnya berbenah diri/introspeksi diri. Apakah kita sudah lebih baik dari orang lain? Sehingga kita pantas menilai orang?

4. Sulit mengatur waktu

“Waktu adalah uang” tapi kita manusia masih seringkali membuang-buang waktu. Waktu yang sebenarnya bisa kita manfaatkan untuk hal-hal positif kadang kita salah gunakan. Seperti waktu yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan suatu kewajiban misalnya, malah kita gunakan untuk memenuhi keinginan kita. ya maka dari itu pentingnya kita membuat skala prioritas agar waktu kita tidak banyak terbuang sia-sia.

5. Kurang bersyukur

Kita sebagai manusia merupakan makhluk yang tidak akan pernah puas. Selalu menginginkan sesuatu. Oleh sebab itu mengapa kadang kita kurang bersyukur akan nikmat yang telah diberikan Allah. Terkadang kita manusia lupa, beribu-ribu kenikmatan yang sudah kita peroleh dari Allah, mulai dari hal kecil seperti, kita masih diberikan hidup sehat hari ini, masih diberi kemampuan untuk berdiri di tempat kita saat ini, dan lainnya. Jadi, apakah anda sudah bersyukur hari ini? :slight_smile:

3 Likes

Mungkin saat akan memulai aktivitas saya, atau sedang dalam keadaan titik jenuh yg pasti tak jarang juga datangnya. atau saat akan mengerjakan tugas kemudian ada sesuatu hal yg mengalihkan perhatian saya sehingga timbul rasa malas saat akan menyelesaikan kewajiban saya. kenapa rasa malas itu dapat timbul? menurut saya semua manusia pasti pernah merasakan malas. salah satu faktor penyebabnya adalah kita jenuh akan keseharian kita dimana maksudnya kita membutuhkan hal yg baru untuk dinikmati. hal yg baru tersebut tentunya yg dapat menunjang aktivitas kita sehari-hari dan yang membuat kita tak lagi bosan akan keseharian kita :slight_smile:

1 Like

Sepertinya, masalah psikologi paling merepotkan dalam hidup sehari-sehari adalah kemalasan. Namun bagi saya, ada satu lagi yang paling merepotkan, yaitu perasaan ingin sempurna ketika melakukan apa pun (perfeksionis berlebihan). Saya tidak yakin ini termasuk gangguan psikologi atau tidak, tetapi ketika sadar, saya rasa ini benar-benar mengganggu.

Misalnya, saya jadi sering melakukan sesuatu berulang-ulang demi memastikan semua sudah sesuai dan tidak ada yang terlewat, contohnya mengunci pintu, jendela, dan lemari. Meski sudah ingat kalau sebelumnya sudah dikunci, saya selalu pastikan mengeceknya ulang minimal sekali. Ketika menonton juga, ada sedikit saja yang mengalihkan pandangan saya dari layar, saya pasti akan mengulang adegan atau dialognya bahkan bisa berkali-kali, begitu juga ketika membaca. Kemudian, karena terlalu perfeksionis, saya juga selalu butuh waktu lama dalam mengerjakan apa pun, bahkan terkesan buang-buang waktu (orang bilang). Ketika sedang menyusun sesuatu, misalnya, saya selalu melakukannya dengan penuh kecermatan dan kehati-hatian, lantas menginginkan sesuatu itu benar-benar tersusun dengan baik dan rapi. Contohnya saat sedang menyusun sesuatu yang punya sisi kanan kiri, kalau saya rasa letaknya belum simetris pastilah saya tidak akan berhenti menggeser-geser letaknya sampai puas.

Kalau saya paling tidak suka dengan orang yang memiliki sifat gampang sekali marah atau mudah emosi. Marah memiliki aura yang negatif menurut saya, jadi ketika lihat orang sedang marah di sekitar kita biasanya kita jadi iktan bete dan suasana menjadi tidak mengenakkan. Menjadi orang yang mudah marah atau tempramen juga akhirnya sering membawa dampak buruk. Biasanya dia menjadi dijauhi oleh orang di sekitarnya karena mungkin tersakiti dengan perlakuan dan perkataannya. Walaupun saya yakin tidak ada yang mau menjadi oang yang gampang emosian. Kadar untuk menahan emosi setiap orang memang berbeda-beda. Namun setidaknya kita harus belajar untuk menahan emosi dan berpikir 2x ketika hendak berkata dan bertindak dan belajar untuk ciptakan aura yang positif ketika berinteraksi dengan orang

Sepakat dengan pendapat kakak. Walaupun aku bukan termasuk orang yang seperti itu, tapi aku pernah bekerja sama dengan orang yang perfeksionis. Benar-benar memakan waktu karena dia ingin segala sesuatunya pas, sempurna. Berdasarkan pengalaman aku, memang agak sulit untuk menasehatinya supaya tidak terlalu lama stuck di satu pekerjaan.
Mengejar hasil akhir yang bagus itu memang perlu, tapi kalau jadinya malah buang-buang waktu, bukankah lebih baik biasa saja yang penting selesai pada waktunya?

Jujur saya paling nggak suka sama orang yang bersembunyi di balik kata “gitu doing baper, kan bercanda” setelah dia mengatakan sesuatu yang menyakitkan. Huf seolah-olah bercandaan yang dia lontarkan ini lucu gitu ya, padahal nggak sama sekali. “Eh jerawatmu banyak banget ya” “Eh kok gendutan sih, makanya kalo makan jangan banyak banyak”. Hal-hal yang seperti ini kadang dengan mudahnya keluar dari mulut seseorang tanpa sadar bahwa perkataanya bisa menyakiti seseorang.

Belum lagi dia mengklaim bahwa dia emang orangnya suka nyablak yang kalo ngomong suka ceplas-ceplos dan mengharapkan orang lain memahami karakternya yang seperti itu. Wah mohon maaf banget nih, minta dimengerti tanpa mau mengerti orang lain juga salah. Seharusnya kita sama-sama belajar untuk memilih kata-kata yang teapt dan sesuai agar tidak menyakiti seseorang. Dan penting banget untuk segera meminta maaf apabila melakukan kesalahan atau hal yang tidak berkenan pada orang lain.