Apa sebenarnya penyebab dari Cegukan?

cegukan

Seringkali kita terkena cegukan, dan ini sangat mengganggu kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, apasih sebenarnya penyebab cegukan ini ?

Penyebab cegukan
Perut yang terlalu penuh karena menampung makanan dan minuman terlalu banyak, bisa menyebabkan cegukan. Beberapa penyebab lainnya yaitu:

  • Makan terlalu banyak dan terlalu cepat
  • Terlalu banyak minum alkohol
  • Terlalu banyak udara masuk lewat mulut
  • Merokok
  • Perubahan suhu perut secara tiba-tiba, seperti minum air panas dan kemudian meminum minuman dingin
  • Stres emosional atau justru terlalu senang

Referensi

Secara sederhana penyebab singultus atau segukan dapat dibagi ke dalam kategori berikut :

  • Penyakit dengan stimulasi saraf vagus seperti faringitis, pneumonia, pleuritis, ulkus peptikum, distensi abdomen.

  • Iritasi diafragma seperti peregangan dinding lambung, operasi abdominal, hernia abdominal, hepatosplenomegali, abses subfrenic.

  • Penyebab sentral seperti tumor otak, ensefalitis, meningoensefalitis, infark serebral, pendarahan otak, multiple sclerosis.

  • Singultus psikogenik

  • Intoksikasi seperti keracunan alkohol, uraemia, asidosis metabolik, gangguan elektrolit pada gagal ginjal, obat-obatan tertentu berupa beberapa antibiotik, agen antineoplastik, benzodiazepin, opioid (morfin), deksametason, metoheksital, agonis dopamin pada pengobatan Parkinson, steroid inhalasi, dan 6) penyebab yang berkaitan dengan anestesi umum seperti intubasi (iritasi mekanis), bronkoskopi atau intervensi lain di dalam tenggorokan.

1 Like

Cegukan terjadi ketika otot yang memisahkan perut dan dada diafragma berkontraksi tanpa disengaja. Diafragma memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Hal ini dikarenakan tubuh bergantung pada kontraksi dan pergerakan diafragma agar proses pernapasan berlangsung normal.

Cegukan juga cukup sering terjadi pada bayi. Beberapa studi menunjukkan bahwa cegukan pada bayi mungkin merupakan hal yang normal dan bagian dari proses tumbuh kembangnya.

Saat menarik napas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi) saat kita menghembuskan napas. Dalam cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.

Kontraksi dari otot diafragma yang tiba-tiba ini dapat dipicu oleh berbagai hal, baik yang berlangsung hanya sementara atau berkepanjangan. Cegukan yang bersifat sementara dapat dipicu oleh beberapa kondisi, seperti makanan pedas, minuman berkarbonasi dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Selain itu, perubahan suhu secara tiba-tiba, sedang merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga dapat memicu cegukan yang bersifat sementara.

Untuk cegukan berkepanjangan yang berlangsung selama lebih dari 2 hari dapat dipicu oleh:

  • Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau radang hati.
  • Gangguan saraf, misalnya akibat peradangan saluran napas, dan tumbuh tumor atau kista di leher.
  • Gangguan pada otak, seperti stroke perdarahan, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
  • Gangguan di rongga dada, misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru.
  • Gangguan jantung, contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
  • Gangguan mental, misalnya anoreksia dan skizofrenia.

Selain kondisi medis di atas, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan, di antaranya:

  • Obat bius.
  • Obat penenang, seperti diazepam .
  • Obat kemoterapi, seperti carboplatin .
  • Methyldopa
  • Dexamethasone.

Penyebab Cegukan

Cegukan terjadi ketika otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi tanpa disengaja. Diafragma memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Hal ini dikarenakan tubuh bergantung pada kontraksi dan pergerakan diafragma agar proses pernapasan berlangsung normal.

Cegukan juga cukup sering terjadi pada bayi. Beberapa studi menunjukkan bahwa cegukan pada bayi mungkin merupakan hal yang normal dan bagian dari proses tumbuh kembangnya.

Saat menarik napas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi) saat kita menghembuskan napas. Dalam cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.

Kontraksi dari otot diafragma yang tiba-tiba ini dapat dipicu oleh berbagai hal, baik yang berlangsung hanya sementara atau berkepanjangan. Cegukan yang bersifat sementara dapat dipicu oleh beberapa kondisi, seperti makanan pedas, minuman berkarbonasi dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Selain itu, perubahan suhu secara tiba-tiba, sedang merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga dapat memicu cegukan yang bersifat sementara.

https://www.alodokter.com/cegukan

Banyak penyebab cegukan telah diidentifikasi. Namun, tidak ada daftar pemicu yang pasti. Cegukan sering datang dan pergi tanpa alasan yang jelas. Kemungkinan penyebab umum cegukan jangka pendek meliputi:

  • makan berlebihan
  • makan makanan pedas
  • mengkonsumsi alkohol
  • minum minuman berkarbonasi seperti soda
  • mengkonsumsi makanan yang sangat panas atau sangat dingin
  • perubahan suhu udara secara tiba-tiba
  • menelan udara saat mengunyah permen karet
  • kegembiraan atau stres emosional
  • aerophagia (menelan terlalu banyak udara)

Cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam dikategorikan berdasarkan jenis iritan yang menyebabkan episode tersebut.

Sebagian besar cegukan persisten disebabkan oleh cedera atau iritasi pada saraf vagus atau frenikus. Saraf vagus dan frenikus mengontrol pergerakan diafragma. Saraf ini dapat dipengaruhi oleh:

  • iritasi pada gendang telinga, yang mungkin disebabkan oleh benda asing
  • iritasi atau nyeri tenggorokan
  • gondok (pembesaran kelenjar tiroid)
  • gastroesophageal reflux (asam lambung naik ke kerongkongan, tabung yang memindahkan makanan dari mulut ke perut)
  • tumor atau kista esofagus
Referensi

https://www.healthline.com/health/hiccups#causes