Apa saja zona-zona yang dijadikan sebagai pemetaan risiko pada Plan Risk Response?

Plan Risk Response (Merencanakan Respons Risiko) merupakan proses untuk mengembangkan opsi dan tindakan untuk meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Kegiatan ini memiliki manfaat utama yaitu untuk menangani risiko dengan melihat prioritasnya, memasukkan sumber daya dan kegiatan ke dalam anggaran, serta memasukkan jadwal dan rencana manajemen proyek sesuai kebutuhan. Selanjutnya, risiko dapat dikelompokkan kedalam zona-zona yang sesuai.

Lalu, apa saja zona-zona yang dijadikan sebagai pemetaan risiko pada Plan Risk Response?

1 Like

Dalam penerapannya, Plan Risk Response melibatkan penentuan cara untuk mengurangi atau menghilangkan ancaman terhadap proyek, dan untuk meningkatkan peluang terhadap tujuan proyek. Didalamnya ada dua faktor yang mendasari risiko, kemungkinan dan dampak, masing-masing risiko jatuh ke salah satu dari empat zona berikut:

  1. Probabilitas Rendah / Dampak Rendah (Low Probability / Low Impact)
    Risiko ini rendah pada skala prioritas, dan beberapa dapat dihapus dari daftar risiko jika ada sedikit nilai dalam memfokuskan pada mereka lebih lama.

  2. Probabilitas Tinggi / Dampak Rendah (High Probability / Low Impact)
    Risiko-risiko ini pada dasarnya merupakan gangguan kecil tetapi frekuensinya berarti bahwa tindakan harus diambil untuk mengurangi kemunculannya.

  3. Probabilitas Rendah / Dampak Tinggi (Low Probability / High Impact)
    Risiko-risiko ini umumnya perlu dianalisis untuk memastikannya tidak terjadi. Setiap blok jalan atau faktor pemicu potensial harus ditangani selama perencanaan proyek untuk mengurangi kemungkinan terjadinya nol, atau mendekati nol.

  4. Probabilitas Tinggi / Dampak Tinggi (High Probability / High Impact)
    Ketika risiko ini ada, biasanya diketahui oleh para pemangku kepentingan dan bagian integral dari keputusan untuk memulai atau mendanai proyek. Jika langkah analisis risiko muncul, salah satu belum tentu diketahui oleh sponsor proyek (s) atau pemangku kepentingan, dan komunikasi sangat penting. Biasanya jenis risiko ini dapat menimbulkan ancaman yang serius, bahkan eksistensial, terhadap proyek, oleh karena itu, maka harus selalu memerlukan tindakan dari pihak manajer proyek selama perencanaan proyek untuk memastikan para pemangku kepentingan memahami risiko proyek.

Sumber:
11.5 Plan Risk Responses
A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide), Fifth Edition by Project
Project Management - Plan Risk Responses
Plan Risk Responses

1 Like