Apa saja yang termasuk kedalam dosa besar ?

Dosa adalah pelanggaran cinta kasih terhadap Tuhan atau sesama yang dapat mengakibatkan terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah. Utamanya, dosa disebabkan karena manusia mencintai dirinya sendiri atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan diri dari cinta terhadap Allah. Apa saja yang termasuk kedalam dosa besar ?

Dosa merupakan perangkap setan dimana bagian dalamnya adalah api dan bagian luarnya itu disertai dengan rasa nikmat dan keinginan syahwat yang sifatnya spontanitas membuat orang lalai terlena dan tenggelam bahwa balasan siksa Ilahi tengah menantinya.

1. Musyrik

Musyrik adalah orang yang melakukan dosa syirik (berasal dari kata syarikah : persekutuan) yaitu mempersekutukan atau membuat tandingan hukum atau ajaran lain selain dari ajaran/hukum Allah.

Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran-ajaran selain ajaran Allah secara sadar dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam qalbu, menjalankannya dalam tindakan dan berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut).

2. Murtad

Seorang yang keluar dari agama islam dan berpindah kelain keyakinan baik disengaja maupun tidak, baik dengan suruhan orang lain maupun atas kemauan sendiri maka Allah SWT akan melaknat orang tersebut dan dosanya tidak akan terampuni dan diakherat kelak Allah akan memberikan tempat An-Naar-NYA. Naudzubillah min dzalik.

3. Pergi ke Dukun

Hal ini kadang dimasyarakat masih banyak yang mengikutinya. Padahal mengakunya muslim tetapi masih percaya apa yang dikatakan ilmu perdukunan (peramalan kehidupan). Dosa apabila kita sampai melakukan hal di atas maka sholat kita tidak akan diterima sampai 40 hari.

4. Durhaka Terhadap Orang Tua

Durhaka kepada orang tua / bapak ibu kita. termasuk dosa yang besar. apalagi jika orangtua kita sudah bilang “durhaka”, kemungkinan sudah bisa masuk neraka. Tetapi yang mengatur masuk/tidaknya hanyalah Allah. Rasullulah pernah bersabda, “Orang yang harus kita sayangi pertama adalah ibumu, yang kedua adalah ibumu, dan yang ketiga adalah ibumu, dan barulah yang keempat bapakmu. Jangan sekali-sekali membantah perintah orang tua. itu merupakan dosa yang besar.”

5. Berzina

Berzina adalah bercampurnya antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan pernikahan.

Al Qur’an surat Al-Isro’ (17) : 32:

“Dan janganlah kamu mendekti zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.

Al-qur’an surat An-Nur (24) : 30:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ” Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.

6. Mengadu Domba

Mengadu domba adalah berbicara untuk membuat orang lain berselisih paham terhadap sesama atas omongan kita.

Imam Al Ghozali berkata: Orang yang berlidah dua ialah orang yang mondar-mandir berjalan kepada dua orang yang bermusuhan dan sengaja bicara kepada masing-masing mereka yang sekiranya cocok dengan kehendak masing-masing.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang bermuka dua di dunia, nanti akan datang di hari kiamat dengan dua muka dari api neraka.” (HR Thabrani).

Dalam riwayat lain, Imam Thabrani dan Al Ashbihani mengatakan Nabi SAW bersabda:

“Barang siapa yang berlidah dua (plin-plan) maka Allah akan menjadikan dua lidah dari api neraka kepadanya di hari kiamat.”

7. Berkata Dusta

Diriwayatkan dari Ali r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda,

“Jangan pernah mengatakan dusta tentang aku sebab siapa pun yang mengatakan kebohongan tentang aku maka niscaya ia akan dimasukkan ke dalam api neraka”.

Diriwayatkan dari Salamah bin Al Akwa r.a. : aku pernah mendengar Nabi Muhammad Saw. Bersabda,

”Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku katakan dengan menisbahkannya kepadaku maka niscaya ia dimasukkan ke dalam api neraka.”

8. Membunuh

Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan agama dengan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka yang mengganggunya seperti dengan melakukan zina, pembunuhan dan murtad.

Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya,” (Riwayat Bukhori dan Muslim)

9. Menggunjing

Allah berfirman (artinya),

“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubah lagi Maha Penyayang,” (Al-Hujarat: 12).

10. Bersumpah Palsu

Allah berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih,” (Ali Imran: 77).

Allah Ta’ala juga berfirman,

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta,” (Al-Hajj: 30).

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a, dari Nabi saw. bersabda,

“Barangsiapa bersumpah dengan sumpah dusta pada saat dia wajib bersumpah, silahkah ia menduduki tempat duduknya dengan wajahnya di dalam neraka,” (Shahih, HR Abu Dawud [3242]).

Al-Ghazali mengemukakan bahwa dosa besar ialah setiap sesuatu perbuatan yang ada unsur penghinaannya terhadap agama dan ketiadaan mempedulikan larangan dan suruhan agama serta tidak menghormati taklif agama.

Adapun mengenai jumlah dosa besar para ulama berbeda pendapat. Ada di antara mereka yang mengatakan jumlahnya 7, 17, 70 dan ada pula yang mengatakan jumlahnya 700. Semua pendapat ini ada argumennya, baik argumen a’qal maupun naqal. Pendapat jumlah dosa besar 17 dikemukakan oleh Abu Thalib al-Makki. Setelah mengumpulkan beberapa dalil al-Qur’an tentang dosa besar, disimpulkan bahwa dosa besar itu ada 17 dengan rincian sebagai berikut:

Empat terdapat di hati, yaitu:

1. Syirik.

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (Q.S. an-Nisa’: 48).

2. Senantiasa berbuat maksiat kepada Allah.

Artinya: Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (Q.S. an- Nisa’: 14).

3. Merasa selamat dari genggaman Allah atau merasa bebas dari balasan Allah.
َ

Artinya: Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-A’raf: 99).

4. Merasa putus asa dari rahmat Allah.

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (Q.S. Yusuf: 87).

Empat di lidah, yaitu:

5. Membuat tuduhan zina terhadap perempuan yang beriman.

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik- baik, yang lengah lagi beriman , mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, pada hari, lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S. Annur: 23- 24).

6. Membuat sumpah palsu.

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (Q.S. Ali Imran : 77)

7. Berkata bohong.

Artinya: Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut- pengikut Fir’aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: “Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu”. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang- orang yang melampaui batas lagi pendusta. (Q.S. Ghofir/ al- Mukmin: 28).

Walau bagaimanapun kecilnya dosa-dosa itu, ia dapat saja dengan segera menjadi dosa besar. Dosa kecil dapat menjadi dosa besar antara lain disebabkan:

  • Karena dosa kecil itu dikerjakan terus menerus atau dikekalkan saja mengerjakannya tanpa ada hentinya.

  • Karena memandang kecil perbuatan dosa. Sebab dosa itu apabila dipandang kecil (enteng), maka ia dipandang besar oleh Allah dan apabila kita pandang besar, maka niscaya dipandang kecil oleh Allah.

  • Karena gembira berbuat dosa kecil itu dan tidak merasakan, bahwa dosa dapat menjadi sebab kecelakaannya.

  • Merasa aman dari tipu daya Allah.

Pengertian kecil dan besarnya dosa itu sangat relatif, seperti dosa kecil yang dilakukan secara terus menerus bisa berubah menjadi dosa besar.

1. Syirik

Perbuatan pertama yang menyebabkan pelakunya mendapatkan dosa besar adalah syirik. Syirik merupakan perbuatan menyekutukan Allah SWT. Sebagai kaum muslimin jelas kita harus waspada terhadap segala perbuatan yang mengandung syirik ini. Hal tersebut dikarenakan, orang yang melakukan syirik akan mendapatkan balasan berupa siksaan di neraka kelak, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa bertemu Allah (meninggal dunia) dalam keadaan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, pasti masuk surga; tetapi barangsiapa bertemu dengan-Nya (meninggal dunia) dalam keadaan mempersekutukan-Nya (dengan sesuatu), pasti masuk neraka.” (HR. Muslim).

Selain itu, ada pula firman Allah SWT yang artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisa`/4:48)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Syirik ada dua macam yaitu Syirik dalam Rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah Azza wa Jalla yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya:Sedangkan yang kedua ialah syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah (berdoa) kepada selain Allah, baik dalam bentuk doa ibadah maupun doa mas`alah.”

Syirik menjadi perbuatan yang memiliki dosa paling besar dikarenakan pelakunya menyamakan makhluk dengan Pencipta pada hal-hal yang khusus bagi Allah Azza wa Jalla

2. Membunuh Anak Karena Takut Miskin

Dosa besar kedua yang jarang diketahui ialah membunuh anak karena takut miskin. Seperti yang diketahui bahwa anak merupakan anugerah yang dilimpahkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap orangtua harus menjaga dan mendidik anak mereka dalam hal kebaikan.

Akan tetapi, banyak orang yang tidak mensyukuri rezeki yang satu ini. Malah banyak di antara mereka yang justru membunuh anaknya karena takut tidak bisa menafkahinya kelak di kemudian hari.

Hal ini jelas merupakan perbuatan terlarang yang tidak boleh dilakukan. Hal ini tercantum dalam firman Allah SWT yang artinya:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin.Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (Al-Isra`/17:31)

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Membunuh jiwa tanpa alasan yang benar merupakan dosa besar yang paling besar setelah syirik. Dan membunuh salah satu kerabat (saudara) merupakan jenis pembunuhan yang paling besar. Jika seseorang membunuh saudaranya, maka di dalamnya ada dua dosa; (1) dosa membunuh jiwa tanpa alasan yang benar dan (2) dosa memotong tali kekeluargaan serta berbuat buruk kepada kerabatnya.

“Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Al-Ankabut/29:60)

Dengan demikian, kita harus memahami bahwasanya Allah memberikan rezeki kepada setiap umat-Nya tanpa terkecuali. Maka jangan berputus asa di dalam mencari rezeki di jalan Allah untuk menafkahi keluarga tercinta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Allah dan sederhanalah dalam mencari nafkah. Karena sesungguhnya seseorang tidak akan mati hingga sempurna rezekinya. Meskipun (rezeki itu) bergerak lamban. Maka, bertakwalah kepada Allah dan sederhanalah dalam mencari nafkah, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Hibban dan selainnya).

3. Berzina

Dosa besar yang terakhir ialah berzina. Berzina merupakan perbuatan yang mengandung arti menyetubuhi wanita tanpa akad syar’i. Perbuatan ini tidak hanya dapat mengakibatkan pelakunya mendapatkan dosa besar, namun juga sanksi sosial karena melakukan perbuatan kotor dan tidak bermoral tersebut.

Tidak hanya akan mendatangkan azab bagi pelakunya selama di dunia. Namun orang yang melakukan zina juga akan mendapatkan siksa di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’/17:32)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Sungguh seorang laki-laki yang berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan istri tetangganya.” (HR. al-Bukhari dan Ahmad).