Apa saja yang Jenis Alih Kode?

AlihKode

Penelitian linguistik yang mempelajari tentang alih kode menggolongkan alih kode ke dalam beberapa jenis. Apa saja Jenis Alih Kode?

Menurut Popluck (1980), alih kode terdiri dari tiga jenis berdasarkan wujud penyisipannya, yaitu Tag switching, Intrasentential switching, dan Intersentential switching.

Tag switching

Tag switching termasuk kedalam jenis sentence filler atau interjection, ketika penutur menggunakan jenis alih kode ini, Tag switching tidak akan merubah arti dalam tuturan pengguna. Salah satu contoh tag switching yang termasuk ke dalam discourse markers adalah you know, mean, by the way, hi, okay, dan lain-lain.

Wardaugh (1992) dan Holmes (2001), memberikan contoh jenis alih kode antara bahasa Inggis dengan Bahasa Kanton. Sebagai contoh :

No problem, la”
( no problem, okay )

Intrasentential Switching

Alih kode ini terjadi karena penutur atau pembicara dapat menguasai bahasa keduanya (L2) ketika melakukan perpindahan bahasa. Menurut Romaine (1989:96)

intrasentential switching could be thought of as requiring greater fluency in both languages than tag switching since major portions of the utterance must conform to the rules of both languages.

Appel & Muysken (1987:118) menambahkan bahwa :

Intrasentential switching occurs within a sentence or a clause

Romaine (1989:79) menambahkan bahwa

this type of switching requires greater fluency in both languages

Dengan kata lain, intrasentential switching bisa terjadi karena kefasihan seseorang dalam menguasai lebih dari satu bahasa karena wujudnya tersisip di dalam kalimat bahasa kesatu yang biasanya ditemukan dalam bentuk kata atau frasa. Berikut adalah contoh intrasentential switching :

Alih kode intrasentential antara Bahasa spanyol dan Bahasa Inggris (Hamming,2000)

Abelardo tiene los Movie tickets
( Abelardo has the movie tickets )

Intersentential switching.

Jenis alih kode ini mengharuskan penutur untuk fasih menggunakan bahasa kedua, karena penggunaannya yang lebih kompleks dari pada jenis alih kode sebelumnya. Menurut Poplack (1980)

"intrasentential switching is the most complex type of code switching because the speaker has to control two linguistic system simultaneously

Poplack (1980), menambahkan

intersentential switching was practiced by the most balanced bilinguals only

Dengan kata lain, Intersentential switching adalah jenis yang paling jarang digunakan karena dibutuhkan keluwesan bagi pembicara untuk dapat berbicara dalam dua bahasa sekaligus dalam bentuk yang lebih kompleks yaitu dalam bentuk klausa atau kalimat. Contoh :

Alih kode intersentential antara bahasa spanyol dan Bahasa Inggris (Hammink, 2000)

La dije gue no queira comprar el carro. He got really mad
(I told him I didn’t want to buy a car. He got really mad)